Sistematika Penulisan Penomena Golput Di Indonesia Pasca Orde Baru : Studi Kasus Pada Pemilu 2004

D. Metode Penelitian

Dalam penulisan skripsi ini, metode yang digunakan berupa pengumpulan data dari berbagai literatur. Penulis menggunakan jenis penelitian Library Research studi kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan pemilu 2004 berupa buku-buku, artikel dari berbagai media baik elektronik maupun cetak yang kemudian dibahas dan dianalisis lalu ditulis dalam bentuk karya ilmiah. Analisa data dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan dua metode yaitu metode deskriptif dan analisis yaitu dengan mendeskripsikan dan kemudian menganalisisnya sesuai dengan temuan penulis. Untuk pedoman penulisan skripsi, penulis menggunakan Pedoman Penulisan Karya Ilmiyah Skripsi, Tesis dan Disertasi, yang diterbitkan oleh CeQDA, Universitas Islam Negeri UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

E. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyusun ke dalam lima bab. Bab I Pendahuluan, pada bab ini penulis menjelaskan secara ringkas konteks serta permasalahan yang diangkat sebagai cerminan isi skripsi ini secara global. Bab ini mencakup latar belakang masalah, tujuan penelitian, rumusan dan batasan masalah, metode penelitian dan sistematika penulisan. Bab II, penulis membahas golput sebagai variabel pertama. Pada Bab ini pembahasan meliputi pengertian dan jenis-jenis golput yang diutarakan oleh para pengamat. Tidak sedikit para pengamat mengomentari tentang golput, bahkan beberapa pengamat ada yang mengklasifikasikan golput kepada beberapa jenis. Di antaranya, ada golput ideologis, golput politis, golput pragmatis dan golput karena kecelakaan; penyebab seseorang memilih golput, di sini diuraikan tentang apatis, anomi, alienasi, dan sinisme yang merupakan bentuk ketidakikutsertaan masyarakat dalam berpartisipasi; mengulas sekilas tentang sejarah golput di Indonesia, di sini penulis menjabarkan sejarah golput dari pemilu 1971 hingga pemilu pasca Orde Baru yakni pemilu 1999. Selanjutnya pada Bab III, penulis membahas sekilas tentang pemilu presiden dan legislatif pada pemilu 2004 yang merupakan variabel kedua dari skripsi ini. Bahasan terdiri dari kontestan partai-partai politik peserta pemilu. Di antara kontestan partai politik pemilu 2004, ada yang berasaskan Islam, sekuler dan nasionalis yang nantinya akan penulis uraikan; hasil perolehan suara partai- partai politik, di sini penulis juga menjelaskan tentang perbandingan suara yang sah dan tidak sah serta jumlah keseluruhan pemilih; selanjutnya koalisi partai- partai politik, di sini penulis akan menjabarkan tentang koalisi yang terjadi pada saat itu yang pada akhirnya berujung pada terjalinnya koalisi kebangsaan dan koalisi kerakyatan pada tahapan pemilihan presiden putaran kedua; dan terakhir membahas tentang pemilihan presiden secara langsung yang merupakan pemilu pertama di Indonesia, bahasan meliputi pelaksanaan pemilu presiden dan hasil dari pilpres putaran pertama, pelaksanaan pilpres putaran kedua dan perolehan hasil pilpres putaran kedua. Selanjutnya pada Bab IV sebagai inti skripsi ini, penulis akan menguraikan fenomena golput di Indonesia pada pemilu 2004. Mengenai pemahaman golput tentunya penulis mengacu pada pandangan para tokoh yang sudah banyak memberikan komentar seperti yang akan banyak diuraikan pada bab kedua. Permasalahan-permasalahan yang akan diangkat terkait dengan menigkatnya golput pada pemilu 2004 yaitu adanya indikasi-indikasi sebagai berikut: adanya kekecewaan masyarakat terhadap partai dan elit-elit politik, adanya kendala teknis baik administratif maupun non administratif, dan adanya dampak liberalisasi politik pasca Orde Baru. Pada Bab V penulis menutup dengan kesimpulan-kesimpulan yang berkaitan dengan masalah yang diajukan dari keseluruhan skripsi ini. Karena bahasan golput ini masih jarang yang meneliti dan penulis ketika mencari data juga merasa kesulitan, pada bab ini juga penulis menambahkan saran-saran terutama menyarankan kepada peneliti-peneliti lain agar dapat meneliti mengenai golput lebih jauh lagi. Bagaimana pun juga, kita setuju atau tidak setuju terhadap golput, yang jelas golput sudah menjadi fenomena yang selalu ada di setiap pemilihan umum dan keberadaannya tidak bisa diabaikan begitu saja. Pacsa Orde Baru, rakyat sudah diberikan kebebasan dalam segala hal, khususnya dalam bidang politik. Untuk itu, pada bab ini penulis juga menyarankan kepada khalayak umum agar menggunakan hak pilihnya pada setiap pemilupilkada sebagai bentuk partisipasi politik dalam rangka menentukan pemimpin yang lebih baik. BABA II TINJAUAN UMUM TENTANG GOLPUT

A. Pengertian dan Jenis-jenis Golput