Tabloid sebagai media dakwah Bil Qalam

44 Jadi fungsi media dalam dakwah adalah informatif, instruktif, edukatif, persuasif, integratif, dan rekratif sehingga bisa lebih efektif dan efesien dalam hal waktu jangakauan, tenaga dan pengaruhnya, apalagi pada masa sekarang kebutuhan aktifitas manusia semakin kompleks mereka menuntut segala sesuatu serba cepat dan canggih.

b. Tabloid sebagai media dakwah Bil Qalam

Berdakwah tidak harus dengan berceramah. Dakwah bisa menggunakan berbagai sarana. Di era modern sekarang ini, dakwah harus dikemas dengan berbagai sarana, agar dakwah dapat berlangsung lebih efektif dan tidak ketinggalan zaman, yang penting inti dakwah yakni “mengajak manusia ke jalan Allah dapat tercapai. Berdakwah adalah menyeru dan mengajak orang lain untuk memeluk agama Islam atau untuk memperdalam pengathuan tentang agama Islam. Materi atau bahan yang akan disampaikan dalam berdakwah tentu harus sesuai dengan al-Quran dan Hadist. Sejarah media modern bermula dari buku cetak. Meskipun pada awalnya upaya percetakan buku hanyalah merupakan upaya penggunaan alat teknik untuk mereproduksi teks yang sama atau hampir sama, yang telah disalin dalam jumlah yang besar, namun upaya itu tentu saja masih dapat disebut semacam revolusi. Lambat laun perkembangan buku cetak mengalami perubahan dalam segi isi, semakin bersifat sekuler dan praktis. Kemudian semakin banyak pula karya populer, khususnya dalam wujud 64 Rusjdi Hamka,dan Rafiq, Islam dan Era Informasi, Jakarta: Pustaka Panjimas, 1989. Cet. Ke-1, h. 35 45 brosur dan pamflet politik dan agama yang ditulis dalam bahasa daerah, yang ikut berperan dalam proses transformasi abad pertengahan. Jadi, pada masa terjadinya revolusi dalam masyarakat, buku pun ikut memainkan peran yang tidak dapat dipisahkan dari proses revolusi itu sendiri. 65 Media cetak merupakan salah satu media tertua di antara sekian banyak media lain yang tersedia. Konon, sampai akhir abad ke-19, kegiatan komunikasi massa hanya dilakukan oleh surat kabar. Makanya tak heran bila kemajuan Islam pada masa lalu pun tidak terlepas dari peran media massa. Di era saat ini, ada banyak media yang bisa dijadikan sebagai sarana dakwah. Salah satunya melalui tabloid. Pengertian tabloid dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai surat kabar ukuran kecil setengah dari ukuran surat kabar biasa yang banyak memuat berita secara singkat, padat, dan bergambar, mudah di baca umum, surat kabar sensasi; surat kabar kuning;. Tulisan di bentuk ringkas dan padat kritik, paparan. 66 Tabloid biasanya mempunyai segmentasi pasar yang berbeda- beda misalnya ada tabloid khusus remaja, wanita, kesehatan, oleharaga, dsb. Kelebihan dakwah melalui tabloid adalah efektif dan efisien, jika da’I mengungkap misinya sesuai dengan kondisi dan situasi masyarakat pembaca, dan pesan-pesannya pun terungkap dengan bahasa yang lugas dan mudah dipahami serta mempunyai daya tarik agar pembaca tidak bosan membacanya sehingga masyarakat pembaca akan paham dan 65 Asnawir, M Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, Jakarta : Ciputat Press, 2002, h. 11 66 DEPDIKBUD R.I, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2005 Cet. Ke-1, h. 1117 46 menjalankan segala yang dipesankan dalam tabloid tersebut. Dakwah akan berhasil ketika mad’unya merubah perbuatannya dari tidak sempurna menjadi sempurna, dari perbuatan buruk menjadi baik dan segala kehidupannya sesuai dengan ajaran agama Islam.

BAB III GAMABARAN UMUM TABLOID ROBITHOH

A. Latar Belakang Penerbitan Tabloid Robithoh

Tabloid Robithoh merupakan tabloid yang mengambil segmen keagamaan Dakwah Islam. Tabloid ini didirikan pada tanggal 12 Robiul Awwal tahun 1428 Hijriah di jalan Bagusrangin II. No. 11750 Bandung. Penetapan tanggal ini merupakan bentuk Tabaruk pihak redaksi Robithoh kepada Rosululloh SAW yang telah membawa umat dari kegelapan hati menuju jalan yang lurus, jalan yang akan membawa manusia kembali kepada Allah. Dengan inipun pihak redaksi berharap semoga semangat dalam menyampaikan dakwah Tabligh yang dimiliki Rosululloh SAW itu dapat sampai juga kepada pihak redaksi. 1 “Penerbitan tabloid Robithoh ini bermula dari keinginan Ayi Abdul jabar, seorang ihkwan 2 Thoriqot Qodiriyah wan Naqsabandiyah untuk ber- khidmat kepada Pondok Pesantren Suryalaya, khususnya dalam membangun syiar dan citra Thoriqot Qodiriyah wan Naqsabandiyah di Pondok Pesantren Suryalaya. Selain itu, adanya keprihatinan dalam dirinya terhadap Pondok Pesantren Suryalaya yang usianya sudah 102 tahun namun belum mempunyai media yang sangat representatif, juga mendorong Ayi untuk membuat sebuah media yang dapat mewujudkan keinginannya tersebut. 3 Kebanyakan media-media Islam khususnya yang ditangani oleh pondok pesantren jarang yang berumur lama. Jadi yang dinamakan ke- Istiqomahan dalam terbit itu sulit. Pertama, terkendala masalah manjamen 1 Wawancara pribadi dengan pak wardimal Pimpinan Umum tabloid Robithoh 06 Mei 2010 2 Ikhwan adalah sebutan untuk seseorang yang telah menganut ajaran Thoriqot Qodiriyah wan Naqsabandiyah TQN. 3 Wawancara pribadi dengan wardimal, 06 Mei 2010 41