Bagaimana Rubrikasi di tabloid Robithoh ? Bagaimana mekanisme kerja redaksi tabloid robithoh ? Bagaimana latar belakang penerbitan tabloid robithoh ?

mengamalkan amaliah-amaliah guru dengan sebaik-baiknya bukan dengan ucapan saja, tetapi tindakan yang nyata di lapangan secara langsung. 3. Siapa yang menjadi sasaran dari tabloid Robithoh ? K.H Noor Anom Mubarok sebagai salah seorang Pembina Tabloid Robithoh pernah berkata “jadikanlah robithoh itu adalah milik umat”. Jadi sasaran tabloid robithoh ini ialah kepada kaum muslimin wal muslimat. 4. Bagaimana Rubrikasi di tabloid Robithoh ? Pertama yang kita harus garis bawahi memang materi yang disampaikan ada yang berbentuk artikel, semi artikel. Ada juga yang berfungsi sebagai alat komunikasi seperti profil, tokoh, dan juga ibroh, ini juga kita dasari sebagai alat dakwah. Jadi walaupun menjadi alat komunikasi tetap alat komunikasi yang berorientasi kepada dakwah. 5. Bagaimana mekanisme kerja redaksi tabloid robithoh ? Sebenarnya kalau sekarang ini kita sudah punya bagian-bagian yang memegang setiap tugas masing-masing, sebagaimana layaknya sebuah media pada umumnya. 6. Bagaimana latar belakang penerbitan tabloid robithoh ? Sebagai ikhwan yang memegang sangat ber-khidmat kepada Pondok Pesantren Suryalaya, terkhususnya kepada syi’ar Thoriqot Qodiriyah wa Naqsabandiyah TQN di Pondok Pesantren Suryalaya, selama ini saya mencoba untuk menelaah, bahwa pondok pesantren suryalaya yang usianya sudah 102 tahun belum mempunyai media yang sangat representatif . sangat jauh jika dibandingkan dengan beberapa pesantren yang dari aspek publikasinya sangat representatif, bagus dan profesional. Dalam rangka mengamalkan, mengamnkan dan melestarikan ajaran agama islam yang dikembangkan oleh Pangresa Abah KH. Ahmad Shohibul wafa Taajul Arifin, di pondok pesantren suryalaya, tentunya memang ada persoalan lain setelah ada ide demikian, maka persoalan berikutnya adalah kemana harus mencari mitra yang benar-benar bisa berjuang bersama dalam rangka mewujudkan keinginan tersebut. Sebagaimana kita ketahui kebanyakan media-media Islam, khususnya yang ditangani oleh pondok pesantren jarang yang berumur lama. Jadi yang dinamakan ke-Istoqamahan dalam terbit itu sulit. Pertama, terkendala masalah manajemen yang diantaranya permodalan, yang berikutnya juga sulitnya SDM yang profesional yang mampu berkiprah dilingkungan pondok pesantren itu sebabnya kebanyakan media yang diterbtikan oleh pondok pesantren umumnya tidak bisa bertahan lama yang hanya eksis sampai sekarang. Nah untuk itulah berkaca kepada media-media yang pernah berkiprah dilingkungan pondok pesantren suryalaya yang tidak berumur lama, untuk itulah PR berikutnya yang dikerjakan pada saat itu, ialah mencari mitra berjuang, mitra dalam berkhidmat, dan pribadi yang benar-benar antusias untuk berdakwah. Karena itu kita menyadari kalau menerbitkan media dalam beberapa waktu kedepan itu sulit, kataknlah untuk mendaptkan impasnya antara biaya dengan pendapatan yang diterima. Latar belakang awal dari penerbitan tabloid robithoh ini adalah berawal dari adanya keprihatinan sebagai ihkwan yang ingin melihat bahwa media di lingkungan Pondok Pesantren Suryalaya ini ada, eksis, bahkan kedepannya diharapkan mampu berkibar diluar. Maka didirikanlah robithoh pada tanggal 12 Robiulawal tahun 1428 Hijriah di jalan Bagusrangin II .No. 11750 Bandung ini merupakan bentuk tabarruk kami kepada Rosulullah SAW yang telah membawa umat dari kegelapan hati menuju jalan yang lurus, jalan yang akan membawa manusia kemali kepada Allah dengan inipun kami berharap semoga semangat dalam menyampaikan tabligh yang dimiliki beliau itu dapat sampai juga kepada kami yang ada di redaksi. 7. Apa visi dan misi tabloid robithoh ?