Peranan guru dikelas dapat menimbulkan gairah, merasa senang dan semangat belajar peserta didik, bila guru mampu memanaj kelas dengan baik.
Dari pengertian dan penjelasan diatas, dapat kita tarik kesimpulan bahwa motivasi belajar siswa adalah dorogan atau keinginan yang kuat yang timbul dalam
diri pribadi siswa untuk berbuat dan melakukan sesuatu atau belajar ilmu pengetahuan dengan sungguh-sungguh dan dengan rasa senang.
D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Pemahaman yang benar mengenai arti belajar dengan segala aspek, bentuk, dan manifestasinya mutlak diperlukan oleh para pendidik khususnya para guru untuk
meningkatkan mutu hasil pelajaran yang dicapai oleh peserta didiknya, dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar, diantaranya:
1. Faktor-faktor dari luar diri siswa Ekstenal,
yaitu: a.
Faktor-faktor non sosial lingkungan. Kelompok faktor-faktor ini bisa dikatakan juga tidak terbilang jumlahnya, seperti keadaan udara, suhu
udara, cuaca, waktu dan lain sebagainya. b.
Faktor-faktor sosial instrumental. Yang dimaksud faktor sosial disini adalah faktor manusia, baik manusia itu adahadir atau tidak hadir.
Kehadiran orang lain pada waktu seseorang sedang belajar, banyak sekali mengganggu situasi belajar dalam artian dapat mengganggu kensentrasi
belajar.
2. Faktor-faktor yang berasal dari dalam diri siswa Internal,
yaitu: a.
Faktor-faktor fisiologis. Pada faktor fisiologis ini harus ditinjau sebab yang melatarbelakangi aktifitas belajar, seperti keadaan jasmani dalam keadaan
segar dan kurang segar, akan mempengaruhi situasi belajar, yang ada hubungannya dengan hal ini terdapat dua hal yaitu: cukupnya nutrisi dan
adanya beberapa penyakit yang kronis. b.
Faktor-faktor psikologis. Faktor yang dapat mendorong seseorang untuk belajar yaitu: minat, kecerdasan, bakat, motivasi, kemampuan kognotif.
Berdasarkan beberapa faktor yang mepengaruhi belajar siswa diantaranya adalah motivasi, baik yang berasal dari diri siswa sendiri maupun motivasi dari luar
siswa seperti kemampuan guru yang handal dalam keterampilan mengajar sehingga siswa semangat dan penuh gairah untuk belajar.
Guru adalah yang paling dominan berhubungan langsung dengan siswa, karena ditangan gurulah kunci keberhasilan proses pendidikan sebagian ditentukan.
Sesuai dengan kerangka teori diatas bahwa guru dalam melaksanakan tugasnya dituntut memiliki kecakapan, keterampilan tertentu, dan tampil secara
professional dalam melaksanakan dan mengelola proses pembelajaran serta mengevaluasi hasil kegiatan yang telah dilakukannya.
Dengan keterampilan tersebut, tentu ia mampu menciptakan suasana yang mendukung aktifitas siswa kearah pencapaian tujuan pendidikan. Dengan demikian
peserta didiknya akan mencapai hasil yang memuaskan. Dalam menciptakan suasana yang mendukung tersebut, guru dituntut memiliki kecakapan dan keterampilan yang
baik, efektif dan efisien, sebelum ia mentranformasikan pelajarannya dilapangan kelas dan kepada siswa.
Karena dorongan untuk belajar siswa tidak hanya mampu dalam diri siswa saja, maka guru sebagai orang yang lebih banyak berhubungan langsung dengan
siswa harus mampu dan pandai dalam merangsang serta memotivasi belajar siswa. Misalnya dengan menggunakan teknik penyajian yang bervariasi, metode pengajaran
yang selalu berganti, strategi belajar yang mengaktifkan siswa, alat peraga yang dapat menarik perhatian siswa, hubungan sosial yang akrab dengan siswa dan sebagainya.
Jadi dapat dikatakan semakin baik guru memiliki keterampilan mengajar akan semakin membuat siswa termotivasi untuk belajar kepada gurunya. Semakin cakap
kemampuan guru dalam penyampaian materi, semakin tinggi pula motifasi siswa untuk belajar.
Hipotesis Penelitian Hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini, yaitu:
Ha : Ada hubungan yang signifikan antara keterampilan guru dalam mengajar dengan motivasi belajar siswa.
Ho : Tidak ada hubungan yang signifikan antara keterampilan guru dalam mengajar dengan motivasi belajar siswa.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN