penelitian yang mengatakan bahwa lebih dalam menularkan toksoplasma pada manusia Rochiman, 2006.
2.3.2. Epidemiologi
Kejadian infeksi toksoplasma gondii terdistribusi hampir diseluruh dunia dan dapat dijumpai pada tempat-tempat atau lingkungan yang memiliki kucing. Adapun
berbagai spesies mamalia, reptile dan burung juga dapat terinfeksi secara alamiah. Adapun siklus penyebaran infeksi ini umumnya melibatkan kucing dan tikus. Dimana
tikus memakan materi bahan yang telah terkontaminasi oleh ookista yang di jatuhkan atau dibuang oleh kucing, lalu tikus tersebut terinfeksi dan kista dapat berkembang di
tubuh tikus tersebut. Apabila tikus yang telah terinfeksi parasit tersebut dimakan oleh kucing, maka kucing tersebut akan kembali tertular infeksi dan kucing yang telah
terinfeksi ini akan mengandung ookista dalam tinjanya. Ada beberapa teori lainnya mengenai siklus toksoplasmosis dan beberapa diantaranya pernah didokumentasikan
Paniker, 2002. Toksoplasmosis pada manusia merupakan satu zoonosis. Parasit ini biasa
didapati pada air atau makanan yang terkontaminasi oleh ookista yang matang atau bisa melalui makanan mentah atau yang tidak dimasak secara matang sempurna dan
masih mengandung kista-kista di jaringan Paniker, 2002. Kontak yang sering terjadi dengan hewan terkontaminasi atau dagingnya,
dapat dihubungkan dengan tingkat prevalensi yang lebih tinggi, khususnya pada dokter hewan, mahasiswa kedokteran hewan, pekerja di rumah potong hewan dan
orang yang menangani daging mentah seperti juru masak Chahaya I, 2003. Daging babi dan sapi juga dapat terinfeksi kista jaringan. Tidak hanya itu,
lalat dan kecoa juga berperan sebagai vektor mekanik dalam kontaminasi makanan dengan ookista yang berasal dari tanah yang terinfeksi. Infeksi juga didapati dari air
apabila sumber air tersebut telah terkontaminasi dengan tinja kucing. Walaupun sangat jarang, infeksi juga dapat ditularkan melalui transfusi darah atau leukosit serta
Universitas Sumatera Utara
transplantasi organ. Selain itu, toksoplasmosis dapat juga berasal dari laboratorium. Dimana lama inkubasi berkisar 1 atau 3 minggu Paniker, 2002.
Adapun infeksi yang terjadi tergantung kepada status imun orang yang terinfeksi. Kebanyakannya infeksi lebih aktif pada penderita yang mengalami
imunnocompromised. Dimana toksoplasmosis merupakan salah satu dari komplikasi yang fatal pada orang dengan system imun yang sangat rendah, penderita HIVAIDS
misalnya Paniker, 2002. Insidensi toksoplasmosis kongenital dapat diestimasikan dalam 1000
kelahiran. Hal ini mengacu pada kepentingan kesehatan publik terhadap toksoplasmosis kongenital dan risiko yang ditimbulkannya kelak. Adapun tinjauan
serologi terhadap antibodi toksoplasma lebih banyak dilakukan di negara-negara maju, khususnya pada wanita usia subur, saat mengandung dan memiliki bayi baru
lahir Paniker, 2002.
2.3.3. Daur Hidup dan Penularannya