Daur Hidup dan Penularannya

transplantasi organ. Selain itu, toksoplasmosis dapat juga berasal dari laboratorium. Dimana lama inkubasi berkisar 1 atau 3 minggu Paniker, 2002. Adapun infeksi yang terjadi tergantung kepada status imun orang yang terinfeksi. Kebanyakannya infeksi lebih aktif pada penderita yang mengalami imunnocompromised. Dimana toksoplasmosis merupakan salah satu dari komplikasi yang fatal pada orang dengan system imun yang sangat rendah, penderita HIVAIDS misalnya Paniker, 2002. Insidensi toksoplasmosis kongenital dapat diestimasikan dalam 1000 kelahiran. Hal ini mengacu pada kepentingan kesehatan publik terhadap toksoplasmosis kongenital dan risiko yang ditimbulkannya kelak. Adapun tinjauan serologi terhadap antibodi toksoplasma lebih banyak dilakukan di negara-negara maju, khususnya pada wanita usia subur, saat mengandung dan memiliki bayi baru lahir Paniker, 2002.

2.3.3. Daur Hidup dan Penularannya

Siklus hidup dari T.gondii dikemukakan oleh Frenkel, dkk pada tahun 1970. Siklus hidup seksual berlangsung didalam usus kucing, dimana kucing merupakan hospes definitif finalcomplete host yang kemudian berakhir dengan terbentuknya ookista Budijanto, 1994. Toksoplasma adalah suatu coccidia yang mempunyai tiga bentuk di dalam siklus hidupnya, takizoit tachizoite bentuk proliferatif yang disebut juga trofozoit, kista jaringan yaitu bentuk kista di dalam jaringan tubuh yang berisi bradyzoit dan ookista penghasil sporozoit. Parasit protozoa ini mempunyai dua macam siklus dan terjadi di dalam dua siklus yang terpisah yaitu siklus enteroepitelial dan siklus ekstraintestinal. Dalam tubuh kucing, siklus enteroepitelial meliputi gametogoni dan produksi ookista dengan sporogoni. Tingkat kehidupan lainnya yaitu takizoit dan kista jaringan yang terjadi dalam jaringan ekstraintestinal kucing Rochiman, 2006. Universitas Sumatera Utara T.gondii spesies yang mirip dengan isospora. Dalam sel epitel usus muda kucing berlangsung daur aseksual skizogoni dan daur seksual gametogoni yang menghasilkan ookista yang dikeluarkan bersama tinja Rasmaliah, 2003. Ookista yang berbentuk lonjong dengan ukuran 12,5 µm ini menghasilkan 2 sporokista yang masing- masing mengandung 4 sporozoit. Bila ookista ini tertelan oleh mamalia lain atau burung hospes perantara, maka pada berbagai jaringan hospes perantara ini dibentuk kelompok-kelompok tropozoit yang membelah secara aktif dan disebut takizoit Rasmaliah, 2003. Kecepatan tropozoit membelah berkurang secara berangsur dan terbentuklah kista yang mengandung bradizoit bentuk yang membelah perlahan, masa ini adalah masa infeksi klinik menahun yang biasanya merupakan infeksi laten. Pada hospes perantara tidak dibentuk stadium seksual, tetapi dibentuk stadium istirahat, yaitu kista. Bila kucing sebagai hospes definitif maka hospes perantara yang terinfeksi terbentuk lagi berbagai stadium seksual didalam sel epitel usus mudanya. Bila hospes perantara mengandung kista toksoplasma, maka masa prapaten sampai dikeluarkan ookista adalah 3-5 hari, sedangkan bila kucing memakan tikus yang mengandung trofozoit, masa prapaten biasanya berkisar 5-10 hari. Tetapi bila ookista langsung tertelan oleh kucing, maka masa prapaten adalah lebih lama, yaitu 20-24 hari. Dimana kucing lebih mudah terinfeksi oleh kista daripada oleh ookista Rasmaliah, 2003. Di berbagai jaringan tubuh kucing juga ditemukan trofozoit dan kista. Pada manusia trofozoit ditemukan pada infeksi akut dan dapat memasuki tiap sel yang berinti. Bentuk tropozoit menyerupai bulan sabit dengan satu ujung yang runcing dan ujung lain yang agak membulat. Panjangnya 4-8 µ m dan mempunyai satu inti yang letaknya kira-kira ditengah Rasmaliah, 2003. Trofozoit berkembang biak dalam sel secara endodiogeni. Bila sel penuh dengan trozoit, maka sel menjadi pecah dan tropozoit memasuki sel-sel disekitarnya atau terjadi oksitosis oleh sel makrofag. Sel hospes yang mengandung sejumlah Universitas Sumatera Utara tropozoit hasil endodiogeni disebut pseudokista dan dapat ditemukan dalam waktu yang lama. Kista dibentuk dalam sel hospes bila tropozoit yang membelah telah membentuk dinding. Ukuran kista berbeda-beda, ada kista kecil yang mengandung hanya beberapa organisme dan ada yang berukuran 200 µ m yang berisi kira-kira 3000 organisme Rasmaliah, 2003. Kista ini dapat dilakukan didalam hospes seumur hidup terutama di otak dengan kista berbentuk lonjong bulat dan otot jantung, otot bergaris dengan kista mengikuti bentuk sel otot Chahaya I, 2003. Infeksi dapat terjadi bila manusia memakan daging mentah atau kurang matang yang mengandung kista. Infeksi ookista dapat ditularkan dengan vektor lalat, kecoa, tikus, atau melalui tangan yang tidak bersih. Transmisi toksoplasma ke janin terjadi melalui utero placenta ibu hamil yang terinfeksi penyakit ini. Infeksi juga dapat terjadi di laboratorium, pada peneliti yang bekerja dengan menggunakan hewan percobaan yang terinfeksi dengan toksoplasmosis atau melalui jarum suntik dan alat laboratorium lainnya yang terkontaminasi dengan toksoplasma gondii Hiswani, 2003.

2.3.4. Cara Infeksi dan Gejala Klinis