Gambaran Umum Lokasi Penelitian Analisis Multivariat

BAB 4 HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

PT Kirana Sapta yang merupakan salah satu perusahaan yang mengolah getah menjadi karet di Kecamatan Angkola Timur yang telah beroperasi lebih dari 10 tahun. PT Kirana Sapta ini mempekerjakan 498 pekerja yang masing-masing di tempatkan pada kebun-kebun getah, unit-unit pengolahan maupun unit-unit lain yang ada dalam PT Kirana Sapta. Berdasarkan alur pekerjaan yang melibatkan pekerja secara langsung dalam proses pengolahan getah, diawali dari pengambilan getah langsung dari pohonnya, kemudian membentuk getah seperti kubus dan memasukkan dalam wadah pencetakan dalam tanah, penurunan getah dari truk, pemotongan getah menggunakan gergaji, kemudian dimasukkan dalam mesin pengolah getah. Keseluruhan proses tersebut berpotensi terhadap dampak sikap kerja berupa kelelahan kerja dan cidera otot yang berkaitan dengan sikap tubuh pekerja ketika melakukan pekerjaan pada setiap proses.

4.2 Analisis Univariat

4.2.1 Faktor Individu

Pada penelitian ini faktor individu meliputi umur pekerja, pendidikan pekerja dan masa kerja pekerja. Gambaran distribusi frekuensi faktor individu dapat dilihat pada tabel 4.1. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel 4.1 hasil penelitian menunjukkan kelompok umur pekerja lebih banyak yang berusia 31-40 tahun yaitu 19 61,3 responden disbanding yang berusia 21-30 tahun yaitu 12 38,7 responden. Pada kelompok pendidikan lebih banyak berpendidikan tamat SLTP yaitu 21 67,7 dibandingkan kelompok pendidikan tamat SLTA yaitu 10 32,3. Untuk kelompok masa kerja, masa kerja 6- 10 tahun lebih banyak yaitu 17 54,0 responden dibanding masa kerja 1-5 tahun yaitu 14 45,2 responden. Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Pekerja Bongkar Muat PT.Kirana Sapta Kecamatan Angkola Timur Kabupaten Tapanuli Selatan No Faktor Individu Pekerja Jumlah n Persentase 1 Umur a 21 - 30 Tahun 12 38,7 b 31 - 40 Tahun 19 61,3 Total 31 100 2 Pendidikan a Tamat SLTP 21 67,7 b Tamat SLTA 10 32,3 Total 31 100 3 Masa Kerja a 1 - 5 Tahun 14 45,2 b 6 - 10 Tahun 17 54,8 Total 31 100 Universitas Sumatera Utara

4.2.2 Sikap Kerja

Pada penelitian ini sikap kerja pekerja diukur berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan secara langsung oleh peneliti terhadap keadaan tubuh pekerja ketika bekerja yang didasarkan atas 7 item pengamatan. Hasil penelitian dapat dilihat pada Tabel 4.2. Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan sikap tubuh pekerja saat bekerja menggunakan APD lebih dominan tidak menggunakan APD yaitu 24 77,4 responden dibandingkan dengan yang mengunakan APD yaitu 7 22,6 responden. Pekerja yang mengangkat getah tidak lebih dari 50 kg lebih dominan tidak yaitu 24 77,4 responden dibandingkan dengan ya yaitu 7 22,6 responden. Pada saat bekerja pekerja mengangkat dalam posisi bungkuk lebih dominan ya yaitu 29 93,5 responden dibandingkan dengan tidak yaitu 2 6,5 responden. Saat bekerja sikap kerja menggunakan APD dalam mengangkat lebih dominan tidak yaitu 17 54,8 responden dibandingkan dengan ya yaitu 14 45,2 responden. Sikap pekerja menggunakan pinggul untuk angkat dan membawa getah lebih dominan ya yaitu 27 87,1 responden dibandingkan dengan tidak yaitu 4 12,9 responden. Sikap pekerja mengangkat tidak lebih dari 1 jam lebih dominan tidak yaitu 18 58,1 responden dibandingkan dengan ya yaitu 13 41,9 responden. Sikap kerja mengangkat diselingi dengan istirahat lebih dominan ya yaitu 18 58,1 responden dibandingkan dengan tidak yaitu 143 41,9 responden. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.2. Gambaran Sikap Kerja Pekerja Bongkar Muat PT. Kirana Sapta Kecamatan Angkola Timur Kabupaten Tapanuli Selatan Jawaban Ya Tidak No Penilaian Sikap Kerja n N 1 Menggunakan APD 7 22,6 24 77,4 2 Mengangkat getah tidak lebih dari 50 Kg 7 22,6 24 77,4 3 Mengangkat dalam posisi bungkuk 29 93,5 2 6,5 4 Menggunakan APD dalam mengangkat 14 45,2 17 54,8 5 Menggunakan Pinggul untuk angkat dan bawa getah 27 87,1 4 12,9 6 Mengangkat tidak lebih dari 1 jam 13 41,9 18 58,1 7 Mengangkat diselingi dengan istirahat 18 58,1 13 41,9 Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan kategori sikap kerja pekerja saat bekerja lebih dominan tidak sesuai yaitu sebanyak 16 51,6 responden dibanding dengan sesuai yaitu sebanyak 15 48,4 responden. Tabel 4.3. Gambaran Kategori Sikap Kerja Pekerja Berdasarkan Kategori Sesuai dan Tidak Sesuai Pada Pekerja Bongkar Muat PT. Kirana Sapta Kecamatan Angkola Timur Kabupaten Tapanuli Selatan No Sikap Kerja Jumlah n Persentase 1 Sesuai 15 15,6 2 Tidak Sesuai 16 51,6 Total 31 100 4.2.3 Produktivitas Kerja Pada penelitian ini produktivitas kerja para pekerja diukur berdasarkan respon time terhadap timbulnya keluhan sakit berdasarkan durasi waktu pembongkaran dengan menggunakan alat Bantu stopwatch. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan produkifitas kerja pekerja yang diukur melalui timbulnya keluhan sakit dengan menggunakan durasi waktu pembongkaran lebih dominan merasakan timbulnya keluhan sakit pada menit ke 90 yaitu sebanyak 12 38,7 responden dibandingkan dengan timbulknya keluhan sakit menit ke 60 yaitu sebanyak 11 35,5 dan keluhan sakit pada menit ke 30 sebanyak 8 25,8 responden. Tabel 4.4. Gambaran Waktu Produktivitas Kerja Berdasarkan Waktu Timbulnya Keluhan Sakit pada Pekerja Bongkar Muat PT. Kirana Sapta Kecamatan Angkola Timur Kabupaten Tapanuli Selatan No Variabel N 1 Menit ke 30 8 25,8 2 Menit ke 60 11 35,5 3 Menit ke 90 12 38,7 4 Menit ke 120 5 Menit ke 150 6 Menit ke 180 7 Menit ke 210 31 100 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan hasil penelitian berdasarkan kategori produktifitas kerja pekerja lebih dominan memiliki produktifitas kurang yaitu sebanyak 17 54,8 responden dibandingkan dengan produktifitas baik yaitu sebanyak 14 45,2 responden. Tabel 4.5. Distribusi Berdasarkan Kategori Produktivitas Pekerja Bongkar Muat PT. Kirana Sapta Kecamatan Angkola Timur Kabupaten Tapanuli Selatan No Produktivitas Kerja Jumlah n Persentase 1 Kurang 17 54,8 2 Baik 14 45,2 Total 31 100 4.2.4 Keluhan Sakit Pada penelitian ini keluhan sakit pekerja diukur berdasarkan penilaian tingkat keluhan MSDs Musculoskletal Disorder dengan menggunakan Standard Nardic Questioner STD yang didasarkan pada 28 dua puluh delapan indikator. Hasil penilaian keluhan pekerja dapat dilihat pada Tabel 4.6. Pada tabel 4.7 Hasil penelitian menunjukkan keluhan sakit dileher bagian atas terbanyak yaitu merasakan sangat sakit sebanyak 17 54,8 responden dibandingkan merasakan sakit yaitu 8 25,8 dan yang agak merasakan sakit yaitu sebanyak 6 19,4 responden. Sementara agak sakit tidak ditemukan. Keluhan sakit kaku dibagian leher bawah lebih banyak dirasakan agak sakit sebanyak 16 51,6 Universitas Sumatera Utara responden dibandingkan rasa sakit sebanyak 9 29,0 responden, rasa sangat sakit sebanyak 5 16,1 dan yang tidak sakit sebanyak 1 3,2 responden. Keluhan responden sakit dibahu kiri terbesar adalah sakit sebanyak 17 54,8 responden dibandingkan merasa agak sakit sebanyak 7 22,6 responden, merasakan sakit sebanyak 4 12,9 responden dan tidak sakit sebanyak 3 9,7 responden. Keluhan sakit dibahu kanan lebih banyak merasakan agak sakit sebanyak 25 80,6 responden dibanding tidak sakit sebanyak 5 16,1 responden, sakit sebanyak 1 3,2 responden dan sangat sakit tidak ada. Keluhan sakit dilengan atas kiri merasakan sangat sakit sebanyak 19 61,3 responden dibanding dengan agak sakit sebanyak 6 19,4 responden, merasakan tidak sakit sebanyak 5 16,1 responden dan sakit sebanyak 1 3,2 responden. Sedangkan keluhan sakit dilengan atas kanan merasakan agak sakit sebanyak 14 45,2 responden dibanding dengan sakit sebanyak 10 32,3 responden, merasakan tidak sakit sebanyak 516,1 responden dan sangat sakit sebanyak 2 6,5 responden. Keluhan sakit dipunggung lebih banyak merasakan sangat sakit 17 54,8 responden dibanding dengan agak sakit sebanyak 6 19,4 responden, merasakan tidak sakit sebanyak 5 16,1 responden dan terendah sakit sebanyak 3 9,7 responden. Keluhan sakit pada pinggang lebih banyak merasakan sangat sakit sebanyak 16 51,6 responden dibanding dengan tidak sakit sebanyak 6 19,4, merasakan agak sakit sebanyak 5 16,1 dan sakit sebanyak 4 12,9 responden. Keluhan sakit pada bokong paling banyak adalah agak sakit sebanyak 11 35,5 Universitas Sumatera Utara responden dibanding yang sakit sebanyak 8 25,8 responden, tidak sakit sebanyak 7 22,6 responden dan merasakan sangat sakit sebanyak 5 16,1 responden. Sedangkan keluhan sakit pada pantat lebih banyak merasakan agak sakit sebanyak 16 51,6 responden dibanding dengan tidak sakit sebanyak 6 19,4 responden, merasakan sakit sebanyak 5 16,1 dan sangat sakit sebanyak 4 12,9 responden. Keluhan sakit pada siku kiri lebih banyak merasakan sangat sakit sebanyak 15 48,4 responden dibanding dengan agak sakit dan tidak sakit masing-masing sebanyak 6 19,4 responden dan merasakan sakit sebanyak 4 12,9 responden. Keluhan sakit pada siku kanan lebih banyak merasakan agak sakit sebanyak 11 35,5 responden dibanding dengan tidak sakit sebanyak 10 32,3 responden, merasakan sangat sakit sebanyak 6 19,4 responden dan merasakan sakit sebanyak 4 12,9 responden. Keluhan sakit pada lengan bawah kiri lebih banyak merasakan agak sakit sebanyak 19 61,3 responden dibanding dengan tidak sakit sebanyak 7 22,6 responden, merasakan sakit sebanyak 4 12,9 responden dan sangat sakit sebanyak 1 3,2 responden. Sedangkan keluhan sakit pada lengan bawah kanan lebih banyak merasakan sangat sakit sebanyak 12 38,7 responden dibanding dengan merasakan tidak sakit sebanyak 10 32,3 responden, merasakan sakit sebanyak 6 19,4 responden dan agak sakit sebanyak 3 9,7 responden. Keluhan responden sakit pada pergelangan tangan kiri lebih banyak agak sakit sebanyak 11 35,5 responden dibanding dengan merasakan tidak sakit sebanyak 10 32,3 responden, merasakan sangat sakit sebanyak 6 19,4 responden dan sakit sebanyak 4 12,9 responden. Universitas Sumatera Utara Sedangkan keluhan sakit pada pergelangan tangan kanan lebih banyak merasakan tidak sakit sebanyak 12 38,7 responden dibanding dengan merasakan agak sakit sebanyak 8 25,8 responden, merasakan sakit sebanyak 6 19,4 responden dan sangat sakit sebanyak 5 16,1 responden. Keluhan responden sakit pada tangan kanan lebih banyak merasakan sangat sakit sebanyak 12 38,7 responden dibanding dengan merasakan tidak sakit sebanyak 10 32,3 responden, merasakan sakit sebanyak 5 16,1 dan agak sakit sebanyak 4 12,9 responden. Sedangkan keluhan sakit pada tangan kiri lebih banyak merasakan tidak sakit sebanyak 11 35,5 responden dibanding dengan agak sakit sebanyak 9 29,0 responden, merasakan sakit sebanyak 7 22,6 responden dan sangat sakit sebanyak 4 12,9 responden. Keluhan sakit pada paha kanan lebih banyak merasakan agak sakit sebanyak 13 41,9 responden dibanding dengan merasakan tidak sakit sebanyak 11 35,5 responden, merasakan sakit sebanyak 4 12,9 responden dan sangat sakit sebanyak 3 9,7 responden. Sedangkan keluhan sakit pada paha kiri lebih banyak yaitu tidak sakit sebanyak 11 35,5 responden, merasakan sangat sakit dan agak sakit sama banyak yaitu masing-masing 8 25,8 responden dan sakit sebanyak 4 12,9 responden. Keluhan sakit pada lutut kiri lebih banyak merasakan agak sakit sebanyak 14 45,2 responden dibanding dengan merasakan tidak sakit sebanyak 7 22,6 responden dan pada sakit dan sangat sakit masing-masing sebanyak 5 16,1 pekerja. Sedangkan keluhan sakit pada lutut kanan lebih banyak merasakan agak sakit Universitas Sumatera Utara sebanyak 14 45,2 responden dibanding dengan merasakan tidak sakit 8 25,8 responden, merasakan sangat sakit sebanyak 5 16,1 responden dan merasakan sakit sebanyak 4 12.9 responden. Keluhan sakit pada betis kiri lebih banyak merasakan agak sakit sebanyak 13 41,9 responden dibanding dengan merasakan tidak sakit sebanyak 9 29,0 responden, merasakan sebanyak 5 16,1 responden dan sangat sakit sebanyak 4 12,9 responden. Sedangkan keluhan sakit pada betis kanan banyak merasakan agak sakit sebanyak 13 41,9 responden dibanding dengan tidak sakit sebanyak 9 29,0 responden, merasakan sangat sakit sebanyak 5 16,1 responden dan sakit sebanyak 4 12,9 responden. Keluhan sakit pada pergelangan kaki kiri lebih banyak merasakan sangat sakit sebanyak 11 35,5 responden disbanding dengan merasakan agak sakit sebanyak 8 25,8 responden dan pada tidak sakit dan sakit masing-masing sebanyak 6 19,4 responden. Sedangkan keluhan sakit pada pergelangan kaki kanan lebih banyak merasakan agak sakit sebanyak 16 51,6 responden, merasakan tidak sakit sebanyak 10 32,3 responden, merasakan sakit sebanyak 4 12,9 responden dan sangat sakit sebanyak 1 3,2 responden. Keluhan sakit pada kaki kanan lebih banyak merasakan agak sakit sebanyak 12 38,7 responden, merasakan sangat sakit dan tidak sakit masing-masing sebanyak 7 22,6 responden serta merasakan sakit sebanyak 5 16,1 responden. Sedangkan keluhan responden pada kaki kiri lebih banyak merasakan agak sakit Universitas Sumatera Utara sebanyak 18 58,1 responden dibanding merasakan tidak sakit sebanyak 7 22,6 responden dan merasakan sakit sebanyak 6 19,4 responden. Tabel 4.6. Gambaran Keluhan sakit Pekerja Bongkar Muat PT.Kirana Sapta Kecamatan Angkola Timur Kabupaten Tapanuli Selatan Tingkat Keluhan Tidak Sakit Agak Sakit Sakit Sangat Sakit o Penilaian Keluhan Pekerja n n n n 1 Kaku di leher bagian atas 0,0 6 19,4 8 25,8 17 54,8 2 Kaku dibagian leher bagian bawah 1 3,2 16 51,6 9 29,0 5 16,1 3 Sakit di bahu kiri 3 9,7 7 22,6 4 12,9 17 54,8 4 Sakit di bahu kanan 5 16,1 25 80,6 1 3,2 0,0 5 Sakit di lengan atas kiri 5 16,1 6 19,4 1 3,2 19 61,3 6 Sakit di punggung 5 16,1 6 19,4 3 9,7 17 54,8 7 Sakit lengan atas kanan 5 16,1 14 45,2 10 32,3 2 6,5 8 Sakit pada pinggang 6 19,4 5 16,1 4 12,9 16 51,6 9 Sakit pada bokong 7 22,6 11 35,5 8 25,8 5 16,1 10 Sakit pada pantat 6 19,4 16 51,6 5 16,1 4 12,9 11 Sakit pada siku kiri 6 19,4 6 19,4 4 12,9 15 48,4 12 Sakit pada siku kanan 10 32,3 11 35,5 4 12,9 6 19,4 13 Sakit pada lengan bawah kiri 7 22,6 19 61,3 4 12,9 1 3,2 14 Sakit pada lengan bawah kanan 10 32,3 3 9,7 6 19,4 12 38,7 15 Sakit pada pergelangan tangan kiri 10 32,3 11 35,5 4 12,9 6 19,4 16 Sakit pada pergelangan tangan kanan 12 38,7 8 25,8 6 19,4 5 16,1 17 Sakit pada tangan kiri 11 35,5 9 29,0 7 22,6 4 12,9 18 Sakit pada tangan kanan 10 32,3 4 12,9 5 16,1 12 38,7 19 Sakit pada paha kiri 11 35,5 8 25,8 4 12,9 8 25,8 20 Sakit pada paha kanan 11 35,5 13 41,9 4 12,9 3 9,7 21 Sakit pada lutut kiri 7 22,6 14 45,2 5 16,1 5 16,1 22 Sakit pada lutut kanan 8 25,8 14 45,2 4 12,9 5 16,1 23 Sakit betis kiri 9 29,0 13 41,9 5 16,1 4 12,9 24 Sakit betis kanan 9 29,0 13 41,9 4 12,9 5 16,1 25 Sakit pada pergelangan kaki kiri 6 19,4 8 25,8 6 19,4 11 35,5 26 Sakit pada pergelangan kaki 10 32,3 16 51,6 4 12,9 1 3,2 Universitas Sumatera Utara kanan 27 Sakit pada kaki kiri 7 22,6 12 38,7 5 16,1 7 22,6 28 Sakit pada kaki kanan 7 22,6 18 58,1 6 19,4 0,0 Berdasarkan tabel 4.7 keluhan sakit berdasarkan kategori menunjukkan responden mengeluh adanya rasa sakit lebih dominan sebanyak 17 54,8 responden dibanding dengan tidak mengeluh sakit sebanyak 14 45,2 responden. Tabel 4.7. Distribusi berdasarkan kategori produktivitas pekerja Bongkar Muat PT.Kirana Sapta Kecamatan Angkola Timur Kabupaten Tapanuli Selatan No Produktivitas Kerja Jumlah n Persentase 1 Mengeluh 17 54,8 2 Tidak mengeluh 14 45,2 Total 31 100

4.3. Analisis Bivariat

Analisis bivariat merupakan analiasis untuk mengetahui pengaruh variabel independen yaitu faktor individu yang terdiri dari umur, pendidikan dan masa kerja serta variabel postur tubuh dengan variabel dependen yaitu variabel produktivitas kerja dengan menggunakan uji statistik chi square pada taraf kepercayaan 95.

4.3.1 Pengaruh Faktor Individu dengan Produktivitas Kerja

Berdasarkan tabel 4.8 berdasarkan kelompok umur menunjukkan bahwa pekerja dengan usia 31– 40 tahun mempunyai produktivitas kerja kategori kurang sebesar 12 63,1 responden dibandingkan produktivitas kerja kategori baik sebesar Universitas Sumatera Utara 7 36,9 responden. Sedangkan pekerja dengan usia 21 – 30 tahun mempunyai produktivitas kerja kategori baik sebesar 7 58,4 responden dibandingkan dengan produktivitas kerja kategori kurang 5 41,6 responden. Hasil uji statistik dengan menggunakan chi square menunjukkan tidak ada pengaruh signifikan antara kelompok umur dengan produktivitas kerja dimana nilai sig.=0,242 p0,05. Berdasarkan variabel pendidikan menunjukkan pekerja pendidikan tamat SLTP mempunyai produktivitas kerja kategori kurang sebanyak 13 61,9 responden lebih besar dibandingkan dengan produktivitas kerja kategori baik sebanyak 8 38,1 responden, sementara pada pekerja dengan SLTA mempunyai produktivitas kerja kategori baik sebanyak 6 60,0 lebih banyak dibanding yang mempunyai produktivitas kerja kurang sebanyak 4 40,0,0 responden. Hasil uji statistik dengan chi square menunjukkan tidak ada pengaruh signifikan antara pendidikan responden dengan produktivitas kerja dengan nilai sig.=0,252 p0,05. Berdasarkan variabel masa kerja menunjukkan pekerja dengan masa kerja 6- 10 tahun mempunyai sebanyak produktivitas kerja kurang 11 64,7 responden lebih banyak dibandingkan dengan yang mempunyai produktivitas kerja baik sebanyak 6 35,3. Sedangkan pekerja dengan masa kerja 1–5 tahun mempunyai produktivitas kerja kategori baik sebanyak 8 57,2 responden lebih banyak dibandingkan dengan yang mempunyai produktivitas kerja kategori kurang sebanyak 6 42,8 responden. Hasil uji statistik dengan chi square menunjukkan tidak ada Universitas Sumatera Utara pengaruh signifikan antara masa kerja dengan produktivitas kerja dengan nilai sig.=0,224 p0,05 Tabel 4.8. Pengaruh Faktor Individu dengan Produktivitas Kerja Pekerja Bongkar Muat PT.Kirana Sapta Kecamatan Angkola Timur Kabupaten Tapanuli Selatan Produktivitas Kerja Kurang Baik Total Faktor Individu n n n Nilai sig. Umur a 21 - 30 Tahun 5 41,4 7 58,4 12 100,0 b 31 - 40 Tahun 12 63,1 7 36,8 19 100,0 0,242 Pendidikan a Tamat SLTP 13 61,9 8 38,1 21 100,0 b Tamat SLTA 4 40,0 6 60,0 10 100,0 0,252 Masa Kerja a 1 – 5 Tahun 6 42,8 8 57,2 14 100,0 b 6 - 10 Tahun 11 64,7 6 35,3 17 100,0 0,224

4.3.2 Pengaruh Sikap Kerja dengan Produktivitas Kerja

Berdasarkan tabel 4.9. menunjukkan bahwa pekerja dengan Sikap kerja kategori tidak sesuai mempunyai produktivitas kerja yang kurang sebanyak 12 75,0 responden lebih banyak dibandingkan dengan pekerja yang mempunyai produktivitas kerja baik sebanyak 4 25,0 responden. Sedangkan pekerja dengan sikap kerja yang sesuai mempunyai produktivitas kerja kategori baik sebanyak 10 66,7 responden lebih banyak dibandingkan dengan pekerja yang mempunyai produktivitas kerja kurang sebanyak 5 33,3 responden. Hasil uji statistik chi Universitas Sumatera Utara square menunjukkan ada pengaruh signifikan sikap kerja dengan produktivitas kerja dengan nilai sig.=0,020 p0,05. Tabel 4.9. Pengaruh Sikap Kerja dengan Produktivitas Kerja Pekerja Bongkar Muat PT Kirana Sapta Kecamatan Angkola Timur Kabupaten Tapanuli Selatan Produktivitas Kerja Kurang Baik Total Sikap Kerja n n n Nilai sig. a Tidak Sesuai 12 75.0 4 25,0 16 100,0 b Sesuai 5 33,3 10 66,7 15 100,0 0,020

4.4. Analisis Multivariat

Analisis multivariat ini dimaksudkan untuk mengkaji secara mendalam faktor apa saja yang paling dominan berpengaruh dari faktor individu dan sikap kerja dengan produktivitas kerja pekerja. Menurut Miskey and Greenland 1989 dalam Yasril dan Kasjono 2009 syarat multivariat adalah keseluruhan variabel dalam analisis bivariat mempunyai nilai p 0,25 merupakan kandidat model. Hasil penelitian menunjukkan keseluruhan variabel dari faktor individu dan sikap kerja layak untuk dilanjutkan dalam analisis multivariat dengan menggunakan uji regresi logistik. Hasil uji regresi logistik dapat dilihat pada Tabel 4.10. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.10. Hasil Uji Regresi Logistik No Variabel Nilai B Nilai Sig. 1 Umur - 0.202 0,914 2 Pendidikan - 0.212 0,316 3 Masa Kerja 0.204 0,277 4 Sikap kerja 0.463 0.013 5 Konstanta 0.845 0,161 Berdasarkan hasil uji regresi logistik ganda, diketahui bahwa dari semua variabel independen yang masuk sebagai kandidat model hanya variabel sikap kerja yang paling dominan berpengaruh berpengaruh terhadap produktifitas kerja dengan nilai p = 0,013 p0,05. Universitas Sumatera Utara

BAB 5 PEMBAHASAN

5.1. Pengaruh Faktor Individu dengan Produktivitas Kerja

Faktor individu adalah keseluruhan variabel yang terdapat pada diri individu pekerja yang meliputi umur, pendidikan dan masa kerja.

5.1.1. Pengaruh Umur dengan Produktivitas Kerja

Variabel umur dalam penelitian ini adalah lamanya hidup pekerja yang dihitung sejak lahir sampai penelitian ini dilakukan yang didasarkan pada tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan uji chi square dengan nilai p = 0,242 p 0,05 berarti tidak terdapat pengaruh signifikan antara umur pekerja dengan produktivitas kerja pekerja bongkar muat PT Kirana Sapta dengan nilai. Walaupun pada penelitian ini diketahui bahwa pekerja dengan usia 21 – 30 tahun mempunyai prduktivitas kerja yang baik dibandingkan dengan pekerja usia 31 – 40 tahun. Pada penelitian ini kekuatan fisik merupakan kebutuhan utama oleh karena dalam pelaksanaan bongkar muat getah umur tidak prioritas.

5.1.2. Pengaruh Pendidikan dengan Produktivitas Kerja

Pendidikan dalam penelitian ini adalah jenjang pendidikan formal yang pernah diikuti oleh pekerja sebelum bekerja pada bongkar muat di PT Kirana Sapta. Hasil penelitian dengan uji chi square menunjukkan bahwa pendidikan tidak mempunyai pengaruh signifikan dengan produktivitas kerja pekerja PT Kirana Sapta dengan nilai signifikansi sebesar p= 0,252 p0,05. Walaupun dalam penelitian ini Universitas Sumatera Utara