Definisi Operasional Aspek Pengukuran

3.5 Definisi Operasional

1. Pola asuh anak adalah praktek pengasuhan yang diterapkan ibupengasuh kepada anak sehari-hari berkaitan dengan pemberian makan, praktik kebersihan dan sanitasi lingkungan serta perawatan anak dalam keadaan sakit. 2. Praktek pemberian makan adalah tindakan ibu dalam memberikan makanan yang diterapkan pada anak mengenai pemberian ASI dan makanan pendamping pada anak meliputi jenis, frekuensi dan waktu pemberian makan serta persiapan dan penyimpanan makanan 3. Praktek kebersihan dan sanitasi lingkungan adalah caratindakan ibu untuk menjaga kebersihan anak dan lingkungan anak meliputi keadaan rumah, air bersih dan pembuangan sampah 4. Praktek Perawatan anak dalam keadaan sakit adalah tindakan keluarga meliputi praktek kesehatan di rumah dan pola pencarian pelayanan kesehatan membawa anak berobat jika sakit, mempunyai persediaan obat dirumah, mendampingi anak selama sakit, anak ditimbang setiap bulan, sarana pelayanan kesehatan yang sering di kunjungi. 5. Status Gizi adalah keadaan kesehatan anak umur 0 – 36 bulan dilihat dari pengukuran antropometri berdasarkan BBU, TBU dan BBPB menggunakan standart WHO 2005 dalam skor simpangan baku. 6. Pendapatan Keluarga adalah jumlah seluruh penghasilan suami, istri dan anggota keluarga lainnya yang meliputi penghasilan pokok dan penghasilan tambahan selama satu bulan dalam satuan rupiah. Universitas Sumatera Utara 7. Tingkat pendidikan ibu adalah jenjang pendidikan formal tertinggi yang pernah ditempuh ibu balita menduduki bangku sekolah atau kuliah dan mendapat Surat Tanda Tamat Belajar STTB. 8. Status pekerjaan orangtua adalah keadaan yang dapat memberikan gambaran bekerja atau tidak bekerjanya orangtua balita. Dikatakan bekerja bila kegiatan yang dilakukan sehari-hari dapat menambah pendapatan keluarga. 9. Banyaknya anggota keluarga adalah jumlah anggota keluarga yang menjadi tanggungan.

4.6 Aspek Pengukuran

1. Pemberian makan anak di ukur dengan menggunakan kuesioner sebanyak 10 pertanyaan. Skor untuk pilihan ya = 1, tidak = 0. Pengkategorian nilai berdasarkan total skor dari jumlah kuesioner dengan kategori sebagai berikut : − Baik, apabila total skor yang didapat berjumlah 5 ≥ − Kurang baik, total skor yang didapat berjumlah 5 2. Praktek kebersihan diukur dengan menggunakan kuesioner observasi sebanyak 10 pertanyaan. Skor untuk pilihan ya = 1, tidak = 0. Pengkatagorian nilai berdasarkan total skor dari jumlah kuesioner dengan kategori sebagai berikut : − Baik, apabila total skor yang didapat berjumlah 5 ≥ − Kurang baik, total skor yang didapat berjumlah 5 3. Sanitasi lingkungan diukur dengan menggunakan kuesioner observasi sebanyak 10 pertanyaan. Skor untuk pilihan ya = 1, tidak = 0. Pengkatagorian nilai berdasarkan total skor dari jumlah kuesioner dengan kategori sebagai berikut : − Baik, apabila total skor yang didapat berjumlah 5 ≥ − Kurang baik, total skor yang didapat berjumlah 5 Universitas Sumatera Utara 4. Perawatan anak dalam keadaaan sakit diukur dengan menggunakan kuesioner sebanyak 10 pertanyaaan. Skor untuk pilihan ya = 1, tidak = 0. Pengkategorian nilai berdasarkan total skor dari jumlah kuesioner sebagai berikut : − Baik, apabila total skor yang didapat berjumlah 5 ≥ − Kurang baik, total skor yang didapat berjumlah 5 5. Status gizi anak usia 0-36 bulan diperoleh melalui pengukuran antropometri BBU, TBU, BBPB dengan menggunakan standart WHO 2005 dalam simpangan baku standart deviation score = Z – score 6. Tingkat Pendidikan Ibu Tingkat pendidikan dibagi menjadi 3 kategori, yaitu : Pengukuran variabel tingkat pendidikan dibagi menjadi tiga kategori, yaitu : − Rendah, bila jenjang pendidikan ibu tidak tamat SD dan tamat SD. − Menengah, bila jenjang pendidikan ibu tamat SMP dan tamat SMA − Tinggi, bila jenjang pendidikan ibu yang terakhir DiplomaPerguruan Tinggi. 7. Tingkat pendapatan keluarga BPS Sumut, 2009 Tingkat pendapatan keluarga berdasarkan jumlah pendapatan perkapita perbulan dibagi dalam dua kategori, yaitu : − Sesuai dengan UMR Rp. 965.000,- ≥ − Di bawah UMR Rp. 965.000,- 8. Jumlah Anggota Keluarga Jumlah angota keluarga di bagi dalam 2 kategori, yaitu : − Sedikit, apabila memiliki 5 orang tanggungan dalam keluarga − Banyak, apabila memiliki 5 orang tanggungan dalam keluarga Universitas Sumatera Utara 9. Status pekerjaan ibu Sarah, 2008 − Bekerja, apabila kegiatan ibu baik di dalam rumah maupun di luar rumah dapat menambah pendapatan keluarga. − Tidak bekerja, apabila kegiatan ibu baik di dalam rumah maupun di luar rumah tidak menambah pendapatan keluarga. Tabel 3.2 Metode Pengukuran Variabel Variabel Indi kator Kategori Range Bobot Nilai Total Nilai Alat Ukur Pemberian makanan anak 10 - Baik -Kurang Baik ≥ 5 5 1 10 Wawancara Kuesioner Praktek kebersihan 10 - Baik - Kurang Baik ≥ 5 5 1 10 Wawancara Observasi Sanitasi lingkungan 10 - Baik - Kurang Baik ≥ 5 5 1 10 Wawancara Observasi Perawatan anak dalam keadaan sakit 10 - Baik - Kurang Baik ≥ 5 5 1 10 Wawancara Kuesioner Gizi Balita BBU TBU BBTB - Normal - BB kurang - BB sangat kurang - Lebih - Normal - Pendek - Sangat pendek - Sangat gemuk - Gemuk - Resiko Gemuk - Kurus - Sangat kurus - Normal ≥ -2,0 SD sd ≤ 2,0 SD -2,0 SD sd ≥ -3,0 SD -3,0 SD 3,0 SD ≥ -2,0 sd ≤ 3,0 SD ≥ -3,0 SD sd -2,0 SD -3,0 SD 3 SD 2 SD sd 3 SD 1 SD sd 2 SD -2 SD sd ≥-3 SD -3 SD ≥-2 SD sd 1 SD - - Penimbangan batita dengan dacin dan panjang badan batita dengan jangkar sorong - Pendidikan ibu - - Rendah - Menengah -Tinggi Tdk tamat dan tamat SD Tamat SMP dan SMA Diploma PT - Wawancara Kuesioner - Penghasilan keluarga - - Di bawah UMR - Sesuai UMR Rp. 965.000,- ≥ Rp 965.000,- - Wawancara Kuesioner - Jumlah anggota keluarga - Pekerjaan ibu - - -Sedikit -Banyak - bekerja -tidak bekerja 5 orang ≥ 5 orang - Wawancara Kuesioner Wawancara Kuesioner Universitas Sumatera Utara

4.7 Pengolahan dan Analisis Data

Dokumen yang terkait

Gambaran Status Gizi Anak Balita di Tinjau Dari Pola Pengasuhan Pada Ibu Pekerja dan Bukan Pekerja di Desa Buluh Cina Kecamatan Hamparan Perak Tahun 2000

0 44 68

Praktek Pemberian Makan Dan Status Gizi Anak Usia 0-24 Bulan Ditinjau Dari Pekerjaan Ibu Di Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan Kotamadya Medan Tahun 2005

1 46 80

Pola Pemberian Makan Dan Status Gizi Anak Usia 0-24 Bulan Di Desa Ginolat Kecamatan Sianjur Mula Mula Kabupaten Samosir, Tahun 2010

3 39 79

Praktek Pemberian Makan Dan Status Gizi Anak Usia 0-11 Bulan Di Kabupaten Nias Selatan

3 69 92

Hubungan Status Gizi Balita Dan Pola Asuh Di Kabupaten Bener Meriah Tahun 2006

0 41 93

HUBUNGAN UMUR PENYAPIHAN DAN POLA ASUH MAKAN TERHADAP STATUS GIZI ANAK BALITA Hubungan Umur Penyapihan Dan Pola Asuh Makan Terhadap Status Gizi Anak Balita Usia 25-36 Bulan Di Desa Purwosari Kabupaten Wonogiri.

0 8 16

HUBUNGAN UMUR PENYAPIHAN DAN POLA ASUH MAKAN TERHADAP STATUS GIZI ANAK BALITA Hubungan Umur Penyapihan Dan Pola Asuh Makan Terhadap Status Gizi Anak Balita Usia 25-36 Bulan Di Desa Purwosari Kabupaten Wonogiri.

0 6 17

PENDAHULUAN Hubungan Umur Penyapihan Dan Pola Asuh Makan Terhadap Status Gizi Anak Balita Usia 25-36 Bulan Di Desa Purwosari Kabupaten Wonogiri.

0 7 6

DAFTAR PUSTAKA Hubungan Umur Penyapihan Dan Pola Asuh Makan Terhadap Status Gizi Anak Balita Usia 25-36 Bulan Di Desa Purwosari Kabupaten Wonogiri.

0 7 4

HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA 0-3 TAHUN DI DESA NOGOTIRTO GAMPING SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA 0-3 TAHUN DI DESA NOGOTIRTO GAMPING SLEMAN YOGYAKARTA - DIGILIB UNISAYOGYA

0 1 9