Pola Asuh Anak Pola Asuh Dan Status Gizi Anak Usia 0-36 Bulan Di Desa Kutambaru Kecamatan Kutambaru Kabupaten Langkat Tahun 2010

5.2. Pola Asuh Anak

Menurut Engle 1997, pola asuh adalah kemampuan keluarga untuk menyediakan waktu, perhatian dan dukungan dalam memenuhi kebutuhan fisik, mental, dan sosial dari anak yang sedang tumbuh. Berdasarkan pengamatan di lapangan pada saat penelitian diperoleh bahwa keluarga miskin dalam melakukan pola asuh terhadap bayi yang disesuaikan dengan kelompok usia cenderung kurang baik khususnya dalam praktek pemberian makan. Hal ini diakibatkan kesibukan ibu dalam melakukan pekerjaan, dimana ibu yang status pekerjaanya sebagai ibu rumah tangga biasanya ikut serta membantu suami yang bekerja sebagai petani, sehingga tidak mempunyai waktu yang cukup dalam mengurus bayi terutama dalam pemberian makan. Praktek pemberian makan yang tidak baik sebagian besar ditemukan pada ibu yang bekerja, sedangkan bagi ibu yang tidak bekerja ibu memberi makan anak dengan teratur. Tetapi kesulitan makan yang dimiliki pada anak sudah menjadi masalah yang sering dihadapi di masyarakat, namun hal ini kurang diperhatikan oleh ibu terutama bagi ibu yang bekerja dengan jarang membujuk anak jika anak tak mau makan. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa ibu yang bekerja sebagai buruh tani, sebagian besar menitipkan anaknya pada orang tua si ibu bagi ibu yang tinggalberdekatan dengan orangtuanya, dan sebagian lagi dibawa ke tempat kerja jika jaraknya tidak jauh, dan ada juga ditinggal di rumah bersama kakaknya. Sehingga dengan kondisi tersebut mengharuskan ibu untuk memberi makan anak Universitas Sumatera Utara pada usia 6 bulan dan bentuk makanan tidak sesuai dengan umur. Ini disebabkan karena ibu sering menyuapi anak dengan makanan yang sudah dikunyah oleh ibu. Pola asuh anak menurut praktek kebersihan dan sanitasi lingkungan berada dalam kategori baik pada setiap kelompok usia anak. Berdasarkan hasil pengamatan pada keluarga yang memiliki praktek kebersihan dan sanitasi lingkungan baik ditemukan lingkungan tempat tinggal keluarga tersebut umumnya bersih walaupun bagunan rumah terkesan sederhana, mempunyai ventilasi, jamban dan air bersih. Dalam hal hygiene, ibu memandikan anak 2 kali sehari dan mencuci tangan sebelum makan, tetapi ibu jarang membersihkan kuku anak. Keluarga yang melakukan pola asuh tidak baik khususnya dalam praktek kebersihan anak dan sanitasi lingkungan dikarenakan daerah tersebut merupakan desa tertinggal yang sebagain besar penduduknya memiliki sosial ekonomi rendah sehingga masih ada keluarga yang tidak memiliki sarana air bersih dan peralatan mandi atau cuci yang cukup untuk dapat melakukan asuh diri pada anak. Sulistijani 2001 mengatakan bahwa lingkungan yang sehat perlu diupayakan dan dibiasakan, tetapi tidak dilakukan sekaligus, harus perlahan-lahan dan terus menerus. Lingkungan sehat terkait dengan keadaan bersih, rapi dan teratur. Oleh karena itu, anak perlu dilatih untuk mengembangkan sifat-sifat sehat seperti mandi 2 kali sehari, cuci tangan sebelum dan sesudah makan, makan teratur 3 kali sehari, menyikat gigi sebelum tidur, membuang sampah pada tempatnya dan buang air kecil pada tempatnya. Pola asuh anak menurut perawatan anak dalam keadaan sakit, berada dalam kategori baik pada setiap kelompok usia. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan Universitas Sumatera Utara bahwa umumnya anak mempunyai KMS dan kebanyakan ibu tidak teratur membawa anaknya ke posyandu tetapi immunisasi anak sebagian besar lengkap. Ini menunjukkan ibu tidak lagijarang membawa anak ke posyandu setelah imunisasi anak lengkap. Kebanyakan anak pernah sakit dalam 1 bulan terakhir demam, flu, diare dan jika anak sakit umumnya ibu langsung membawa anak berobat dan sarana pelayanan kesehatan yang sering dikunjungi ibu adalah praktek bidanpuskesmas pembantu yang ada di lingkungan tersebut dan sebagian besar ibu tidak mempunyai persediaan obat di rumah. Jika tidak, ibu mengobati sendiri dengan obat yang dibeli di warung. Sebagian besar ibu pernah memperoleh informasipenyuluhan kesehatan anak pada saat posyandu. Kesehatan anak harus mendapat perhatian dari orangtua, yaitu dengan cara segera membawa anaknya yang sakit ke tempat pelayanan kesehatan yang terdekat Soetjiningsih, 1995. Masa bayi dan balita sangat rentan terhadap penyakit, seperti flu, diare, bronkhitis, atau penyakit infeksi lainnya. Jika anak sering menderita sakit dapat menghambat atau mengganggu proses tumbuh kembangnya. Berdasarkan uraian di atas dapat dilihat bahwa walaupun kebanyakan ibu bekerja sebagai buruh tani, tetapi mereka masih mampu menerapkan pola asuh yang baik di dalam keluarga. Hal ini dapat disebabkan karena ibu sering mendapat informasi kesehatan melalui penyuluhan di posyandu di mana posyandu di lingkungan ini teratur pelaksanaannya. Faktor lain mungkin disebabkan karena ibu yang bekerja sebagai buruh tani yang tidak tetap, tidak setiap hari bekerja sehingga waktu untuk anak banyak dan pendidikan ibu sebagian besar 50,0 adalah tamatan SLTPSLTA sehingga ibu lebih mudah menyerap apa yang dilihat dan didengarnya. Universitas Sumatera Utara

5.3. Pola Asuh dan Staus Gizi Anak

Dokumen yang terkait

Gambaran Status Gizi Anak Balita di Tinjau Dari Pola Pengasuhan Pada Ibu Pekerja dan Bukan Pekerja di Desa Buluh Cina Kecamatan Hamparan Perak Tahun 2000

0 44 68

Praktek Pemberian Makan Dan Status Gizi Anak Usia 0-24 Bulan Ditinjau Dari Pekerjaan Ibu Di Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan Kotamadya Medan Tahun 2005

1 46 80

Pola Pemberian Makan Dan Status Gizi Anak Usia 0-24 Bulan Di Desa Ginolat Kecamatan Sianjur Mula Mula Kabupaten Samosir, Tahun 2010

3 39 79

Praktek Pemberian Makan Dan Status Gizi Anak Usia 0-11 Bulan Di Kabupaten Nias Selatan

3 69 92

Hubungan Status Gizi Balita Dan Pola Asuh Di Kabupaten Bener Meriah Tahun 2006

0 41 93

HUBUNGAN UMUR PENYAPIHAN DAN POLA ASUH MAKAN TERHADAP STATUS GIZI ANAK BALITA Hubungan Umur Penyapihan Dan Pola Asuh Makan Terhadap Status Gizi Anak Balita Usia 25-36 Bulan Di Desa Purwosari Kabupaten Wonogiri.

0 8 16

HUBUNGAN UMUR PENYAPIHAN DAN POLA ASUH MAKAN TERHADAP STATUS GIZI ANAK BALITA Hubungan Umur Penyapihan Dan Pola Asuh Makan Terhadap Status Gizi Anak Balita Usia 25-36 Bulan Di Desa Purwosari Kabupaten Wonogiri.

0 6 17

PENDAHULUAN Hubungan Umur Penyapihan Dan Pola Asuh Makan Terhadap Status Gizi Anak Balita Usia 25-36 Bulan Di Desa Purwosari Kabupaten Wonogiri.

0 7 6

DAFTAR PUSTAKA Hubungan Umur Penyapihan Dan Pola Asuh Makan Terhadap Status Gizi Anak Balita Usia 25-36 Bulan Di Desa Purwosari Kabupaten Wonogiri.

0 7 4

HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA 0-3 TAHUN DI DESA NOGOTIRTO GAMPING SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA 0-3 TAHUN DI DESA NOGOTIRTO GAMPING SLEMAN YOGYAKARTA - DIGILIB UNISAYOGYA

0 1 9