Alur Penelitian Pengolahan Data Analisa Data

3.8 Alur Penelitian

Faktor mekanikal diperoleh dengan mewawancara pasien serta pemeriksaan gigi tiruan pasien Defisiensi nutrisi diperoleh dengan mewawancara pasien menggunakan kuesioner Defisiensi imun diperoleh dengan mewawancara pasien menggunakan kuesioner Untuk pemeriksaan agen infeksi candida dan stafilokokus pengambilan spesimen pada lesi keilitis angularis dengan menggunakan kapas lidi steril Dikultur pada Sabouroud’s agar selama 72-96 jam Koloni yang diidentifikasi Kandida dikultur pada Corn meal selama 24 jam Pemeriksaan di bawah mikroskop Jika dijumpai blastospora, pseudohifa, klamidospora Diidentifikasikan Candida albikans Dikultur pada Blood agar selama 16-24 jam Koloni yang diidentikasi Stafilokokus aureus dikultur pada MSA Warna media berubah dari merah jambu ke kuning Diidentifikasikan Staphylococcus aureus Pasien diperiksa keadaan sudut mulut dan bagian bibir serta keadaan rongga mulut Pemilihan pasien yang menghidap keilitis angularis dan pemberian inform consent. Pengambilan data dari pasien yang telah setuju untuk dijadikan subjek penelitian. Universitas Sumatera Utara

3.10 Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan Microsoft Excel 2007.

3.11 Analisa Data

Data diolah dan dihitung dalam bentuk proporsi atau persentase. Data tersebut disajikan dalam bentuk tabel berdasarkan faktor-faktor penyebab keilitis angularis yaitu agen infeksi, faktor mekanikal, defisiensi nutrisi dan defisiensi imun. Universitas Sumatera Utara

BAB 4 HASIL PENELITIAN

4.1 Data Demografis Subjek Penelitian

Tabel 1. DATA DEMOGRAFIS PENDERITA KEILITIS ANGULARIS YANG BERKUNJUNG KE RS GMP FKG USU VARIABEL JUMLAH PENDERITA N 1. Jenis Kelamin

a. Laki-laki b. Perempuan

21 27 43,75 56,25 2. Umur

a. 1-10 tahun b. 11-20 tahun

c. 21-30 tahun d. 31-40 tahun

e. 41-50 tahun 17

13 4 5 9 35,42 27,08 8,33 10,41 18,75 Data demografis yaitu data penderita keilitis angularis yang berkunjung ke RS GMP FKG USU berdasarkan jenis kelamin dan umur. Dari 48 orang sampel yang berkunjung di RS GMP FKG USU, didapati jumlah penderita perempuan lebih banyak dibandingkan dengan penderita laki-laki yaitu sebanyak 27 orang penderita perempuan 56,25 dan 21 orang penderita laki-laki 43,75. Jumlah penderita keilitis angularis yang berkunjung ke RS GMP FKG USU untuk mendapat perawatan, paling banyak dijumpai pada kelompok umur 1-10 tahun dengan persentase 35,42, diikuti oleh kelompok umur 11-20 tahun 27,08 dan jumlah penderita yang paling sedikit adalah dari kelompok umur 21-30 tahun yaitu hanya 8,33. Secara rinci, grafik persentase penderita keilitis angularis laki-laki dan perempuan yang Universitas Sumatera Utara