Staphylococcus aureus 10
20,83 Candida albicans dan
Staphylococcus aureus 5
10,41
Data pada Tabel 3 di atas menunjukkan prevalensi faktor-faktor penyebab keilitis angularis berdasarkan agen infeksi pada penderita pengunjung RS GMP
FKG USU. Agen infeksi yang paling terbesar persentase ialah faktor Staphylococcus
aureus iaitu 20,83 diikuti dengan Candida albicans yaitu 18,75 dan kombinasi antara Candida albicans dan Staphylococcus aureus ialah 10,41.
4.3 Nilai BMI pada penderita keilitis angularis
Tabel 4. PREVALENSI BMI PADA ANAK-ANAK PENDERITA KEILITIS ANGULARIS
LAKI-LAKI PEREMPUAN
N N
Jumlah anak 12
40 18
60 Underweight
8 26,67
8 26,67
Normal BMI 2
3,33 10
33,33 Overweight atau obese
2 3,33
Data tabel 4 menunjukkan BMI pada anak-anak yang menderita keilitis angularis. Dari jumlah 30 orang anak yang menderita keilitis angularis, jumlah anak-
anak yang underweight ialah 8 orang bagi anak laki-laki dan 8 orang bagi anak
Universitas Sumatera Utara
perempuan. Anak-anak yang menunjukkan BMI yang normal ialah 2 orang bagi anak-anak lelaki dan 10 orang bagi anak-anak perempuan. Jumlah anak laki-laki yang
overweight ialah 2 orang.
Tabel 5. PREVALENSI BMI PADA ORANG DEWASA PENDERITA KEILITIS ANGULARIS
N Underweight18.5
1 5,55
Normal 18.5-24.9 17
94,4
Overweight 25.0-29.9 Obese30
Dari tabel 5 menunjukkan BMI pada orang dewasa yang menderita keilitis angularis. Jumlah orang dewasa yang underweight ialah 1 orang dan jumlah orang
dengan BMI normal ialah 17 orang.
4.4 Hasil kusioner dan pemeriksaan oral
Tabel 6: HASIL KUESIONER DEFISIENSI NUTRISI PADA PENDERITA KEILITIS ANGULARIS YANG BERKUNJUNG KE RS GMP FKG
USU
JUMLAH PENDERITA
N TOTAL
Jumlah penderita dengan skor 6 nutrisi sangat baik
9 18,75
Universitas Sumatera Utara
Jumlah penderita dengan skor 5 nutrisi yang baik
14 29,16
Jumlah penderita dengan skor 4 nutrisi yang kurang baik
7 14,58
Jumlah penderita dengan skor 0-3 defisiensi nutrisi
18 37,5
Dari tabel 6 menunjukkan hasil kusioner bagi kategori defisiensi nutrisi pada penderita keilitis angularis yang berkunjung ke RS GMP
FKG USU. Persentase yang
terbesar adalah yang dengan skor 0-3 yaitu 37,5 diikuti dengan skor 5 yaitu 29.16. Persentase dengan skor 6 adalah 18,75 manakalah persentase yang terkecil
ialah dengan penderita dengan skor 4 yaitu 14,58.
Tabel 7: HASIL KUESIONER DEFISIENSI IMUN PADA PENDERITA KEILITIS ANGULARIS YANG BERKUNJUNG KE RS GMP
FKG USU
JUMLAH PENDERITA N
TOTAL
Jumlah penderita dengan skor 8-12 defisiensi imun
3 6,25
Jumlah penderita dengan skor 5-7 borderline
19 39,58
Universitas Sumatera Utara
Jumlah penderita dengan skor 0-4 tiada defisiensi
imun
26 54,16
Tabel 7 menunjukkan hasil kuesioner defisiensi imun pada penderita keilitis angularis yang berkunjung ke RS GMP
FKG USU. Persentase yang terbanyak adalah
dengan skor 0-4 yaitu 54,16 diikuti dengan skor 5-7 yaitu 39,58. Persentase terkecil adalah dengan skor 8-12 yaitu 6,25.
Tabel 8: HASIL KUESIONER FAKTOR MEKANIKAL PADA PENDERITA KEILITIS ANGULARIS YANG BERKUNJUNG KE RS GMP
FKG USU
JUMLAH PENDERITA N
TOTAL
Jumlah penderita dengan skor 2-4 faktor
mekanikal
6 12,5
Jumlah penderita dengan skor 0-1 tanpa faktor
mekanikal
42 87,5
Data dari tabel 8 menunjukkan hasil kuesioner faktor mekanikal pada penderita keilitis angularis yang berkunjung ke RS GMP
FKG USU. Jumlah
penderita dengan skor 2-4 ialah 12,5 dan jumlah penderita dengan skor 0-2 ialah 87,5.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 9: HASIL PEMERIKSAAN INTRA ORAL PADA PENDERITA KEILITIS ANGULARIS YANG BERKUNJUNG KE RS GMP
FKG USU
JUMLAH PENDERITA N
TOTAL
Denture stomatitis 2
4,16
Data dari tabel 9 menunjukkan pemeriksaan intra oral pada penderita keilitis angularis yang berkunjung ke RS GMP FKG USU. Dijumpai adanya denture
stomatitis adalah 4,16 .
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 PEMBAHASAN