Hubungan Antara Tegangan, Regangan, dan Perpindahan

Yang setelah dibagi oleh dx dy menjadi q dy Q x Q y x − = ∂ + ∂ ∂ 2.30 Dengan memasukkan persamaan 2.27 dan 2.28 ke persamaan 2.30 dan memperhatikan bahwa yx xy M M = , kita peroleh q y M y x M x M y xy x − = ∂ ∂ + ∂ ∂ ∂ + ∂ ∂ 2 2 2 2 2 2.31 Momen lentur dan puntir dalam persamaan 2.31 tergntung pada regangan, sedang regangan merupkan fungsi dari komponen perpindahan. Oleh karena itu, langkah selanjutnya ialah mencari hubungan antara momen dalam dan komponen perpindahan.

c. Hubungan Antara Tegangan, Regangan, dan Perpindahan

Anggapan bahwa bahan bersifat elastis memungkinkan pemakaian hukum Hooke dua-dimensi yang diperoleh dari persamaan 2.19 dengan = z σ , y x x v E σ ε σ + = 2.32a dan x y y v E σ ε σ + = 2.32b Yang menghubungkan tegangan dan regangan pada suatu elemen pelat. Subtitusi persamaan 2.32b ke persamaan 2.32a menghasilkan y x x v v E ε ε σ + − = 2 1 2.33 Dengan cara yang sama, akan diperoleh Universitas Sumatera Utara x y y v v E ε ε σ + − = 2 1 2.34 Momen puntir xy M dan yx M menimbulkan tegangan sebidang in-plane shear xy τ dan yx τ Gambar 2.12, yang berhubungan dengan regangan geser γ melalui persamaan yang sejenis dengan hukum Hooke Persamaan 2.21, yaitu yx xy xy xy v E G τ γ γ τ = + = = 1 2 . 2.35 Sumber : Teori dan Analisis Pelat Szilard, 1989:28 Gambar 2.12. Tegangan pada suatu elemen pelat Selanjutnya, ditinjau geometri pelat yang melendut untuk menyatakan regangan dalam koefesien perpindahan. Dengan mengambil sutu irisan pada nilai y yang konstan, seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 2.13, kita bandingkan penampang irisan sebelum dan sesudah melendut. Dengan memakai anggapan 5 Universitas Sumatera Utara dan 6, yang disebutkan di muka bagian ini, kita bisa nyatakan sut rotasi garis I-I dan II-II sebagai dx ν ν ∂ − = dan dx x ∂ ∂ + = + ν ν ν ... 2.36 Sumber : Teori dan Analisis Pelat Szilard, 1989:29 Gambar 2.13. Penampang sebelum dan sesudah berubah bentuk. Setelah berubah bentuk,panjang suatu deret AB yang terletak pada jarak z dari bidang pusat menjadi B A gambar 2.13 .dengan memakai defenisi regangan yang diberikan dalam persamaan 2.13 ,dapat dituliskan [ ] . x v z dx dx x v z dx AB AB B A dx dx x ∂ ∂ = ∂ ∂ + = − = ∆ = ε 2.37 Kemudian persamaan pertama disubtitusi dari persamaan 2.36 ke persamaan ini akan menghasilkan , 2 2 x w z x ∂ ∂ − = ε 2.38 Dengan cara yang sama,kita bisa memperoleh regangan Universitas Sumatera Utara . 2 2 y w z y ∂ ∂ − = ε 2.39 Selanjutnya ditentukan distorsi sudut γ γ γ + = xy dengan membandingkan segiempat ABCD gambar 2.14 yang terletak pada suatu jarak konstan z dari bidang pusat,dengan keadaannya setelah berubah bentuk D C B A pada permukaan pelat yang melendut.Dari kedua segitiga kecil dalam gambar 2.14 dan dari persamaan 2.14 jelas terlihat bahwa x v ∂ ∂ = γ dan y u ∂ ∂ = γ ; 2.40 Tetapi dari gambar 2.13, ; x w z zv u ∂ ∂ − = = 2.41 Sumber : Teori dan Analisis Pelat Szilard, 1989:30 Gambar 2.14. Distorsi Sudut. Dengan cara yang sama, , y w z v ∂ ∂ − = Sehingga, Universitas Sumatera Utara y x w z xy ∂ ∂ ∂ − = + = 2 2 γ γ γ 2.42 Perubahan kelengkungan pada bidang pusat yang melendut didefenisikan sebagai , 2 2 x w k x ∂ ∂ − = , 2 2 y w k y ∂ ∂ − = dan y y w ∂ ∂ ∂ = 2 χ 2.43 Dimana χ menyatakan pemilinan warping pelat.

d.Gaya dalam yang dinyatakan dalam w

Dokumen yang terkait

Perhitungan Panjang Antrian Akibat Hambatan Samping Dengan Metode Gelombang Kejut (Studi Kasus : Ruas Jalan A.H Nasution)

12 112 137

Analisa Dan Pengujian Balok Beton Bertulang Berlubang Penampang Persegi

10 60 135

Eksperimen Torsi Pada Dinding Tipis Persegi Panjang Berlubang

0 39 105

ANALISA PENGEROLAN PELAT DENGAN KETEBALAN 2 CM DAN PANJANG 1 M

0 3 1

PENINGKATAN KEAKTIFAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI KELILING PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG MELALUI Peningkatan Keaktifan Dalam Pembelajaran Matematika Materi Keliling Persegi Dan Persegi Panjang Melalui Metode Problem Based Learning (PBL) Pada Sisw

0 2 15

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG MELALUI Peningkatan Pemahaman Konsep Matematika Pada Pokok Bahasan Persegi Dan Persegi Panjang Melalui Metode Conceptual Understanding Procedures (Cups) (Ptk Pada Sisw

0 0 16

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG MELALUI Peningkatan Pemahaman Konsep Matematika Pada Pokok Bahasan Persegi Dan Persegi Panjang Melalui Metode Conceptual Understanding Procedures (Cups) (Ptk Pada Sisw

0 1 14

Penyelesaian numerik persamaan laplace dan persamaan poisson dalam pelat persegi panjang dan pelat cakram dengan metode beda-hingga.

4 19 163

PENGEPAKAN LINGKARAN DALAM PERSEGI PANJANG DENGAN METODE ALGORITMA GENETIKA

0 1 7

PENYELESAIAN NUMERIK PERSAMAAN LAPLACE DAN PERSAMAAN POISSON DALAM PELAT PERSEGI PANJANG DAN PELAT CAKRAM DENGAN METODE BEDA-HINGGA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains Program Studi Matematika

0 0 161