- Petunjuk pengoperasian, pemeliharaan dan sebagainya
- Apakah vendor menyediakan bantuan untuk memasang software, pelatihan dan
modifikasi sistem upgrades sesuai perkembangan teknologi komputer, misalnya jika muncul versi baru dari software tersebut
- Apakah ada orgnisasi pengguna user group untuk software tersebut. Biasanya
software yang baik, memunculkan user group sebagai wadah tukar menukar pengalaman menggunakannya.
d. Faktor Biaya Faktor penting yang menjadi pertimbangan ialah harga dari software yang akan
dibeli. Mahal atau murahnya harga suatu software harus dipertimbangkan dengan fasilitas yang tersedia di dalamnya. Semakin lengkap fasilitasnya tentu harganyapun cenderung
semakin mahal. Untuk itu perlu dilakukan perhitungan yang cermat sesuai dengan kemampuan anggaran perpustakaan.
e. Faktor Hukum Salah satu faktor yang tidak boleh diabaikan dalam memilih dan membeli software
ialah faktor hukum. Hal penting yang pelu diketahui dalam faktor hukum ini ialah mencakup ada tidaknya jaminan dalam pembelian software tersebut.
Jenis perangkat lunak yang akan dipilih sangat tergantung kepada kebutuhan perpustakaan itu sendiri. Masing-masing perpustakaan mempunyai kebutuhan yang
berbeda-beda. Pemilihan tersebut dapat disesuaikan dengan kebutuhan perpustakaan serta fitur dari perangkat lunak tersebut, misalnya pemilihan yang berkaitan dengan kapabilitas
sistem seperti: mendukung keperluan pembuatan struktur database seperti bibliografi, katalog dan lain-lain; mendukung keperluan penggunaan; Online Public Access Catalog
OPAC; akuisisi; kontrol serial; kontrol sirkulasi dan penelususran koleksi.
2. Pemilihan Perangkat keras Hardware
Pendekatan yang paling penting dilakukan dalam memilih hardware ialah mengumpulkan berbagai informasi berkenaan dengan software yang akan dijalankan.
Ada keterkaitan antara software dengan hardware. Adakalanya suatu software memerlukan spesifikasi hardware tertentu, misalnya menyangkut versi processor, RAM, dan
sebagainya. Hal lain yang perlu diperhatikan dalam memilih hardware, selain kualitas barang, juga faktor ketersediaan suku cadang. Oleh karena itu, sebaiknya pihak
perpustakaan melakukan konsultasi dengan staf pusat komputer yang ada di perguruan tinggi, sebelum melakukan penawaran atau transaksi pembelian. Dalam pemilihan yang
Universitas Sumatera Utara
mau digunakan sebagai terminal, hal yang perlu diperiksa antara lain layar, printer, alat perekam, karakteristik dan transmisi.
Penilaian merupakan salah satu upaya awal dalam rangka melakukan pemilihan sistem automasi yang sesuai dengan kebutuhan, kondisi dan lingkungan perpustakaan.
Dalam rangka penilaian dan pemilihan software dan hardware yang dibutuhkan, sebaiknya perpustakaan perguruan tinggi melibatkan ahli komputer dari pusat komputer atau dari
program studi komputer yang ada.
Universitas Sumatera Utara
BAB III SISTEM AUTOMASI PERPUSTAKAAN USU
3.1. Sekilas Tentang Perpustakaan USU
3.1.1. Sejarah Singkat Perpustakaan USU
Perpustakaan USU didirikan pada tahun 1970. Kemudian perpustakaan ini menjadi perpustakaan sentral yang dimulai dengan bergabungnya sejumlah perpustakaan
fakultas dan pindah ke gedung baru yang diresmikan pada tanggal 2 November 1987 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Bila ditelusur kembali sejarah USU, perpustakaan
pertama didirikaan di lingkungan USU adalah Perpustakaan Fakultas Kedokteran 1952 dan kemudian disusul oleh Perpustakaan Fakultas Hukum 1954 . Ketika itu USU masih
merupakan sebuah yayasan yang kemudian diserahkan kepada pemerintah serta diresmikan sebagai Perguruan Tinggi Negeri ketujuh di Indonesia pada tanggal 20 November 1957.
Perpustakaan USU menempati sebuah gedung berlantai empat dengan luas sekitar 6.090 meter persegi yang terletak di tengah-tengah kampus. Disamping itu, ada beberapa
perpustakaan tingkat fakultas dan departemen yang terdapat di lokasi masing-masing. Gedung perpustakaan dikelilingi areal taman dan parkir seluas sekitar 3,5 Ha. Gedung
Perpustakaan dapat menampung sekitar 900 orang pembaca dalam waktu yang bersamaan dan masa kuliah. Perpustakaan biasanya sangat ramai sehinga ada kalannya dalam
memperolah layanan tertentu mahasiswa harus antri terutama pada jam-jam sibuk. Dibandingkan dengan dua dekade sebelumnya, perpustakaan mengalami
perkembangan pesat sejak lima belas tahun terahkir. Sejah tahun 1991, perpustakaan mulai melakukan perubahan mendasar dalam berbagai aspek pelayananya dengan menerapkan
manajemen baru untuk memberdayakan sivitas akademika USU. Perpustakaan benar-benar berorientasi pada kepentingan mahasiswa sebagai pelanggan utama USU. Prinsip
kewirausahaan yang mengutamakan kepuasan pelanggan dijadikan sebagai filosofi peyelengaraan pelayanan. Upaya tersebut menunjukan hasil yang sangat menggembirakan
ditandai dengan meningkatnya pengunaan fasilitas perpustakaan oleh mahasiswa dengan pertumbuhan rata-rata antara 15 s.d 25 setiap tahun dalam kurun waktu 1991 sampai
dengan 2008. Perpustakaan sebagai fasilitas penunjang utama program Tridharma memiliki
peranan yang besar dalam mendukung misi dan tujuan USU sebagai pusat pendidikan yang mampu menghasilkan lulusan yang berkualitas, pusat pendidikan yang mampu bersaing
Universitas Sumatera Utara