Lemari Es Mini Freezer Vaccine Carrier Thermos Cold Box Freeze TagFreeze Watch Kotak dingin cair Cool Pack Kotak dingin beku Cold Pack

2.5.1.1. Lemari Es

Setiap puskesmas harus mempunyai 1 lemari es sesuai standar program buka atas Pustu potensial secara bertahap juga dilengkapi dengan lemari es.

2.5.1.2. Mini Freezer

Sebagai sarana untuk membekukan cold pack di setiap puskesmas diperlukan 1 buah freezer.

2.5.1.3. Vaccine Carrier

Vaccine carrier biasanya di tingkat puskesmas digunakan untuk pengambilan vaksin ke kabupatenkota. Untuk daerah yang sulit vaccine carrier sangat cocok digunakan ke lapangan, mengingat jarak tempuh maupun sarana jalan, sehingga diperlukan vaccine carrier yang dapat mempertahankan suhu relatif lebih lama.

2.5.1.4. Thermos

Thermos digunakan untuk membawa vaksin ke lapanganposyandu. Setiap thermos dilengkapi dengan cool pack minimal 4 buah 0,1 liter. Mengingat daya tahan untuk mempertahankan suhu hanya kurang lebih 10 jam, maka thermos sangat cocok digunakan untuk daerah yang transportasinya mudah dijangkau.

2.5.1.5. Cold Box

Cold Box di tingkat puskesmas digunakan apabila dalam keadaan darurat seperti listrik padam untuk waktu cukup lama, atau lemari es sedang mengalami kerusakan yang bila diperbaiki memakan waktu lama.

2.5.1.6. Freeze TagFreeze Watch

Freeze Tag untuk memantau suhu dari kabupaten ke puskesmas pada waktu membawa vaksin, serta dari puskesmas sampai lapanganposyandu dalam upaya peningkatan kualitas rantai vaksin. Universitas Sumatera Utara

2.5.1.7. Kotak dingin cair Cool Pack

Kotak dingin cair Cool Pack adalah wadah plastik berbentuk segi empat, besar ataupun kecil yang diisi dengan air yang kemudian didinginkan pada suhu +2ºC dalam lemari es selama 24 jam. Bila kotak dingin tidak ada, dibuat dalam kantong plastik bening.

2.5.1.8. Kotak dingin beku Cold Pack

Kotak dingin beku Cold pack adalah wadah plastik berbentuk segi empat, besar ataupun kecil yang diisi dengan air yang kemudian pada suhu -5ºC − 15ºC dalam freezer selama 24 jam. Bila kotak dingin tidak ada, dibuat dalam kantong plastik bening.

2.5.2. Pengelolaan Vaksin

Dokumen yang terkait

Analisis Karakteristik Organisasi Dalam Pencapaian Pelayanan Imunisasi Tetanus Toxoid Ibu Hamil Di Puskesmas Medan Deli Kota Medan Tahun 2006

0 45 76

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Rendahnya Cakupan Imunisasi Tetanus Toksoid Pada Ibu Hamil Di Wilayah Dinas Kesehatan Kota Bengkulu Tahun 2003

0 46 101

Gambaran Pengetahuan Ibu-ibu Hamil Tentang Imunisasi Tetanus Toxoid (TT) dan Tindakan Pengambilan Imunisasi TT di Poliklinik Ibu Hamil RSUP. Haji Adam Malik Tahun 2010

1 38 49

Pengetahuan Bidan Tentang Jenis Makanan Yang Dihindari Ibu Hamil Di Kecamatan Tanah Jawa Kabupaten Simalungun Pematangsiantar tahun 2009

0 18 53

Analisis Karakteristik Organisasi Dalam Pencapaian Pelayanan Imunisasi Tetanus Toxoid Ibu Hamil Di Puskesmas Medan Deli Kota Medan Tahun 2006

0 49 75

ANALISIS FAKTOR RISIKO STATUS IMUNISASI TETANUS TOXOID (TT) IBU HAMIL DI PUSKESMAS LEDOKOMBO KABUPATEN JEMBER

0 18 21

ANALISIS FAKTOR RISIKO STATUS IMUNISASI TETANUS TOXOID (TT) IBU HAMIL DI PUSKESMAS LEDOKOMBO KABUPATEN JEMBER TAHUN 2010

0 33 21

ANALISIS FAKTOR RISIKO STATUS IMUNISASI TETANUS TOXOID (TT) IBU HAMIL DI PUSKESMAS LEDOKOMBO KABUPATEN JEMBER TAHUN 2010

0 29 20

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS IMUNISASI TETANUS TOXOID (TT) PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BARUNG-BARUNG BELANTAI KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2013.

0 0 9

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS IMUNISASI TETANUS TOXOID (TT) PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BARUNG-BARUNG BELANTAI KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2013.

2 7 25