15 Penyuluhan oleh petugas adalah Penyampaian materi tentang imunisasi TT ibu hamil oleh petugas pada saat posyandu dan pertemuan PKK.
16 Pengetahuan ibu hamil adalah pengetahuan ibu hamil yang datang ke tempat pelayanan puskesmaspustu mengenai imunisasi TT dan manfaatnya.
17 Kendaraan operasional adalah motor dinas yang dimiliki petugas imunisasi dalam mencapai keterjangkauan wilayah pelayanan.
18 Cakupan imunisasi TT ibu hamil adalah hasil imunisasi TT ibu hamil yang dicapai dalam waktu 1 tahun.
19 Analisis faktor adalah analisis yang digunakan untuk meringkas sejumlah variabel menjadi lebih sedikit.
3.6. Aspek Pengukuran
Pada penelitian yang menggunakan analisis faktor, skala pengukuran dari masing-masing variabel haruslah berupa skala interval atau rasio. Untuk itu, setiap
variabel atribut yang ditanya diberi nilai 0 sangat tidak setuju sampai 10 sangat setuju agar variabelnya dapat diukur dan diuji. Skala yang digunakan adalah skala
penilaian grafik graphic rating scale 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Sangat tidak setuju Sangat setuju
Universitas Sumatera Utara
No Variabel Skala Pengukuran
1. Pendidikan petugas
Interval 2. Pengetahuan
petugas Interval
3. Lama kerja
Interval 4.
Jumlah petugas pelaksana imunisasi Interval
5. Pelatihan petugas
Interval 6. Waktu
pelayanan imunisasi
Interval 7. Stok
vaksin Interval
8. Pengelolaan rantai vaksin
Interval 9. Peralatan
rantai vaksin
Interval 10. Peralatan
suntik imunisasi
Interval 11. Kerjasama
lintas program
Interval 12. Kerjasama
lintas sektoral
Interval 13.
Pencatatan dan Pelaporan Interval
14. PWS Interval
15. Penyuluhan oleh petugas
Interval 16.
Pengetahuan Ibu Hamil Interval
17. Kendaraan Operasional
Interval
Universitas Sumatera Utara
3.7. Tehnik dan Analisa Data
Pengolahan dan analisa data dilakukan dengan menggunakan analisis faktor. Adapun langkah dalam analisis faktor yaitu :
a. Memilih variabel yang layak dalam analisis faktor. Analisis faktor berupaya mengelompokkan sejumlah variabel, maka ada korelasi yang cukup kuat
diantara variabel, sehingga akan tidak terjadi pengelompokkan. Jika sebuah variabel atau lebih berkorelasi lemah dengan variabel lainnya, maka variabel
tersebut akan dikeluarkan dari analisis faktor. Alat seperti MSA atau Barlett’s Test dapat digunakan untuk keperluan ini.
b. Setelah sejumlah variabel terpilih, maka dilakukan ‘ekstraksi’ variabel tersebut hingga menjadi satu atau beberapa faktor. Metode pencarian faktor
yang digunakan adalah principal component analysis. c. Faktor yang terbentuk pada banyak kasus kurang menggambarkan perbedaan
diantara faktor-faktor yang ada. Untuk itu, jika isi faktor masih diragukan, dapat dilakukan proses rotasi untuk memperjelas apakah faktor yang terbentuk
sudah secara signifikan berbeda dengan faktor lain. d. Setelah faktor benar-benar sudah terbentuk, maka proses dilanjutkan dengan
menamakan faktor yang ada. e. Lakukan interpretasi terhadap faktor yang terbentuk.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN