7. Bekerja sama
Liu Bei sangat tertarik mengumpulkan orang-orang yang berbakat untuk bekerjasama dengannya. Ini demi tujuan untuk mengalahkan Cao Cao yang sangat
berambisi untuk menguasai Cina tanpa memandang kekaisaran. Berikut ini kutipan yang menggambarkan situasi tersebut yang terdapat pada:
…“Liu Bei sangat antusias untuk mendapatkan Zhuge Liang. Meskipun ia adalah orang yang berkedudukan, mempunyai kekuasaan, namun ia tidak
mau menyuruh orang untuk mengundang Zhuge. Ia sendiri datang bersama dua saudaranya.” Kisah Tiga Kerajaan, 2009:278
8. Baik dan rendah hati
Liu bei terkenal memiliki sifat yang baik dan rendah hati. Liu Bei tidak pernah merasa bangga dan sombong dengan identitasnya sebagai Paman Kaisar. Liu Bei selalu
rendah hati menolong orang lain yang membutuhkan pertolongannya tanpa mengharapkan imbalan sekalipun yang ditawarkan padanya adalah kekuasaan. Hal ini
tergambar jelas melalalui kutipan yang terdapat pada halaman: “…memang saya masih keturunan dari Kaisar, tapi saya tidak
berkemampuan. Lagi pula kedatanganku ke sini murni hanya untuk membantu anda. Ucapan tuan membuat saya terkejut, mungkin tuan
mengira saya mengharapkan sesuatu dari bantuan saya. Terima kasih atas tawarannya, tapi saya tidak bisa menerima ini. Tuhan akan mengutuk saya
bila mempunyai motif dibalik bantuan saya…” Kisah Tiga Kerajaan, 2009:114
9. Berpendirian
Liu Bei merupakan seorang yang memiliki pemikirannya sendiri, seorang yang berpendirian sehingga bagaimana pun orang lain mencoba untuk mempengaruhinya tidak
Universitas Sumatera Utara
akan mengubah pendiriannya. Berikut ini kutipan pada halaman 245 yang menggambarkan sifat Liu Bei yang berpendirian:
“Di tengah-tengah perjalanan tiba-tiba seseorang mencegatnya. Orang itu berkata….
“Tuan Liu, kuda ini tidak boleh dinaiki lebih lama lagi. Ia akan membahayakan keselamatan anda…”
Orang ini bernama Yi Ji. Setelah mendengar keterangan dari Yi Ji, Liu Bei turun dari kudanya dan menanyakan pada kenalan barunya ini lebih lanjut
tentang kudanya. “Kemarin secara tidak sengaja, aku mendengar percakapan Liu Biao dan
Kuai Yue. Kuai Yue berkata bahwa kuda ini bernama Dilu dan dapat membahayakan penumpangnya. Oleh karena itu, Liu Biao segera
mengembalikannya pada anda. Maka jangan anda menaikinya lebih lama lagi…”
Liu Bei hanya tersenyum. “Aku sangat bersyukur dengan nasehat Xiansheng ini. Tetapi hidup mati manusia itu sudah ada takdirnya, mana
mungkin kuda ini bisa ikut mencampuri takdir manusia dan membahayakan penumpangnya?” “Kisah Tiga Kerajaan, 2009:245
4.2.2.2 Tokoh Cao Cao
Berikut ini adalah analisis karakter tokoh Cao Cao.
1. Pandai bersikap
Cao Cao adalah sosok yang pandai bersikap yang membuat banyak orang ingin bekerja dengannya. Hal ini tergambar melalui kutipan pada halaman:
“Cao Cao adalah orang yang pandai bersikap, sehingga orang-orang cerdik dan pandai beramai-ramai datang untuk bekerja padanya sehingga Cao
Cao mempunyai banyak penasehat handal seperti Xun Yu, Xun You, Cheng Yu, Guo Jia, Man Chong, Mao Jie, dan banyak jenderal gagah
seperti Xiahou Dun, Xiahou Yuan, Yu Jin, Li Dian, Dian Wei dan lain- lain.” Kisah Tiga Kerajaan, 2009:108
Universitas Sumatera Utara
Lalu kutipan lain yang juga mendukung terdapat pada halaman: “Lalu dengan tangannya sendiri, Cao Cao melepaskan belenggu tangan
Zhang Liao. Kemudian ia melepaskan jubahnya untuk dipakaikannya sendiri pada lawannya. Sebuah kursi sengaja diambilkan, dan dipapahnya
Zhang Liao berdiri untuk duduk di kursi itu. Zhang liao snagat terharu mendapat perlakuan seperti itu mengingat Cao Cao yang berkedudukan
seorang menteri negara bersedia melakukan sendiri semuanya untuk dirinya.” Kisah Tiga Kerajaan, 2009:167
2. Licik