Cao Cao yang selalu merasa Liu Bei adalah saingannya sering kali menyusun siasat untuk menghancurkan Liu Bei. Bahkan Cao Cao pernah mengatakan bahwa yang
pantas disebut pahlawan adalah dirinya dan Liu Bei. Seperti pada kutipan:
...“Kecuali mereka, aku tidak tahu lagi.” kata Liu Bei Tiba-tiba saja di tengah siang bolong itu, langit menjadi gelap dan dalam sekejap turun
geledek....CETORRR Cao Cao bangkit, pertama ia menunjuk Liu, kemudian dirinya. “Orang yang pantas disebut pahlawan itu, semua
sedang berada disini Adalah...Kau dan aku”
Dari beberapa kutipan di atas yang diikuti dengan penjelasannya tergambar jelas bahwa roman klasik Tiongkok Kisah Tiga Kerajaan memiliki tema persaingan
memperebutkan kekuasaan serta kasih sayang antara Liu Bei dan kedua saudaranya.
4.2.2 Sifat Tokoh-Tokoh Utama
Berikut ini dipaparkan mengenai analisis sifat-sifat yang dimiliki oleh tokoh- tokoh utama pada roman klasik Tiongkok Kisah Tiga Kerajaan.
4.2.2.1 Tokoh Liu Bei
Berikut ini merupakan analisis sifat yang dimiliki oleh tokoh Liu Bei.
1. Mandiri
Liu bei adalah anak yang dibesarkan tanpa ayah dan hidup susah. Sepeninggalan ayahnya ibunya bekerja sebagai penjual sepatu jerami dan tikar anyaman. Walau pun dia
masih terhitung masih keturunan Kaisar tetapi kehidupan yang dia lewati bersama ibunya penuh dengan kesulitan. Jadi Liu Bei adalah tokoh yang sudah terbiasa hidup mandiri
dari sejak kecil dan dia tumbuh besar ditengah-tengah kehidupan rakyat jelata. Hal ini tergambar jelas pada kutipan dibawah ini yang mengatakan latar belakang Liu Bei:
Universitas Sumatera Utara
“ Menurut Silsilah, Liu Xuande Liu Bei yang masih keturunan langsung dari Liu Bang. Namun sayang, pada saat itu ia belum lahir,
ayahnya meninggal saat mendapat tugas dinas diluar istana. Ia dan Ibunya hidup melarat. Mereka menggantungkan hidup dari hasil jualan sandal dari
jerami dan tikar anyaman. ” Kisah Tiga Kerajaan, 2009:12
2. Pemimpin
Tokoh Liu Bei adalah seorang pemimpin diantara 3 saudara angkatnya. Mereka mengangkat diri mereka jadi saudara angkat yang solid. Bukan hanya itu Liu Bei juga
merupakan seorang pemimpin yang sangat disayangi oleh rakyatnya. Hal ini tergambar melalui kutipan berikut:
“Kami Liu Bei,Guan Yu,dan Zhang Fei ; sekalipun berbeda marga namun kami mengangkat saudara. Kami setia pada Negara dan akan
menyingkirkan segala bahaya bagi Negara. Sekalipun kami tidak dilahirkan pada tanggal, bulan, tahun, dan tempat yang sama, kami
bersumpah untuk mati bersama-sama pada hari yang sama. Tian yang agung yang menjadi saksi.” Diantara mereka Liu yang tertua dan Zhang
yang termuda.” Kisah Tiga Kerajaan, 2009:14
Hal ini juga didukung oleh kutipan yang terdapat pada:
…”Di Anxi, Liu disukai dan sangat disayangi oleh rakyatnya. Di bawah pimpinannya Anxi menjadi aman dan tentram. Para penjahat pun hormat
dan segan kepadanya, sebab Liu tidak menghukum mereka dengan berat, namun berusaha untuk menyadarkan mereka.
Rakyat sangat berat untuk berpisah dengan Liu. Beramai-ramai mereka mengantar kepergian Liu.” Kisah Tiga Kerajaan, 2009:2426
Universitas Sumatera Utara
3. Mudah percaya pada orang lain