a. Roman b. Tokoh
c. Kepribadian
2.2.1 Roman
Roman adalah satu jenis karya sastra yang merupakan satu bagian dari epik panjang dan dalam perkembangannya roman menjadi satu jenis karya sastra yang sangat
digemari. Menurut Ruttkowski dan Reichman 1974:37 sebagai karya sastra epik panjang, roman berisi paparan cerita panjang yang terdiri dari beberapa bab dimana
antara bab satu dengan yang lainnya saling berhubungan. Biasanya roman bercerita tentang satu tokoh dari hidup sampai mati.Kata Roman berasal dari bahasa Prancis
“romanz” yang ditujukan pada semua hasil karya sastra dari golongan rakyat jelata.Roman merupakan karangan prosa yang melukiskan perbuatan pelakunya menurut
watak dan isi jiwa masing-masing Kamus Besar Bahasa Indonesia, 23-2-2011. Dari paparan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa roman adalah suatu karya sastra
dengan epik panjang yang menceritakan keseluruhan hidup suatu tokoh bersamaan dengan permasalahan yang dihadapi terutama masalah yang menyangkut hubungan
sosialnya. Agar dapat memahami sebuah roman kita harus dapat membedakannya dari roman-
roman jenis lain.Roman diklasifikasikan ke dalam kelompok berdasarkan pengutamaannya.Ruttkowski dan Reichman 1974:23 mengatakan bahwa dalam sebuah
roman lebih diutamakan penggambaran sebuah atau beberapa tokoh,maka roman itu disebut Figurenroman, roman penggambaran tentang sebuah dunia disebut Raumroman,
Universitas Sumatera Utara
roman yang mengkisahkan pembentukan suatu tindakan menarik atau tingkah laku disebut Handslungroman. Dari paparan tersebut bisa disimpulkan bahwa roman klasik
Kisah Tiga Kerajaan juga dapat digolongkan ke dalam jenis roman yang menggambarkan beberapa tokoh pada ceritanya atau yang disebut Figurenroman.
2.2.2 Tokoh Tokoh dalam karya sastra adalah sosok yang mengambil peran penting dalam suatu
karya sastra dan dalam satu cerita tokoh merupakan sosok yang bertugas menjalankan alur cerita. Tokoh tidak kalah menarik dalam studi psikologi sastra karena tokoh
merupakan objek yang mencerminkan sisi kejiwaan dari suatu karakter. Tokoh-tokoh yang muncul dimaksudkan untuk melakukan suatu objek dalam suatu cerita.
Tokoh cerita menurut Abrahamdalam Nurgiyantoro 2000:165 adalah orang-orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif atau drama yang oleh pembaca ditafsirkan
memiliki kualitas moral dan kecenderungan tertentu yang diekpresikan dalam ucapan dan apa yang dilakukan dalam tindakan.
Tokoh yang terdapat dalam suatu cerita memiliki peranan yang berbeda- beda.Seorang tokoh yang memiliki peranan penting dalam suatu cerita disebut tokoh
intitokoh utama. Sedangkan tokoh yang peranannya tidak penting karena kemunculannya hanya melengkapi, melayani dan mendukung tokoh utama disebut tokoh
tambahan atau tokoh pembantu. Dalam melakukan analisis yang menjadi tumpuan adalah tokoh utama karena sering kali cerita berfokus pada tokoh utama sedangkan tokoh kedua,
tokoh ketiga, dan seterusnya kurang mendapat perhatian karena cerita tidak berpusat pada mereka.
Universitas Sumatera Utara
Dalam satu karya sastra untuk menentukan tokoh mana yang merupakan tokoh utama, pembaca dapat menemukannya dengan jalan melihat intensitas kemunculan suatu tokoh
dalam cerita tersebut. Selain itu dapat juga dengan melihat petunjuk yang diberikan oleh pengarang. Aminuddin dalam Pradopo, 1995:80. Tokoh utama biasanya merupakan
tokoh yang sering diberi komentar dan dibicarakan oleh pengarang, dan tokoh tambahan hanya dibicarakan ala kadarnya
Menurut Aminuddin Siswanto, 2008: 144 dilihat dari watak yang dimiliki oleh tokoh. Dapat dibedakan atas tokoh protagonis, antagonis dan tokoh tritagonis.
1. Tokoh protagonis adalah tokoh yang wataknya disukai pembacanya. Biasanya,
watak tokoh ini baik dan positif, contohnya dermawan, jujur, rendah hati, pembela, cerdik, pandai, mandiri, dan setia kawan. Dalam kehidupan nyata jarang
ada orang yang memiliki sifat yang sempurna, karena setiap orang mempunyai sisi kelemahan masing-masing. Oleh sebab itu, ada juga watak protagonis juga
menggambarkan dua sisi kepribadian yang berbeda. Contohnya orang yang berbohong jelas sekali merupakan satu kesalahan tetapi seorang tokoh dengan
sadar melakukannya tetapi karena keadaan tertentu terpaksa melakukannya demi kebaikan. Contoh lainnya seorang yang dermawan memberikan sumbangan ke
panti asuhan tanpa memberitahu namanya. Dermawan tersebut memperoleh uang sumbangannya berasal dari hasil mencuri. Dari sisi ini tokoh tergambar memiliki
sifat yang sangat pahlawan atau hero bagi orang yang membutuhkan. 2.
Tokoh Antagonis adalah tokoh yang wataknya dibenci pembacanya. Tokoh ini biasanya digambarkan sebagai tokoh yang berwatak buruk dan negatif, seperti
pendendam, licik, pembohong, menghalalkan segala cara, sombong, iri, suka
Universitas Sumatera Utara
pamer, dan ambisius. Meskipun demikian, ada juga tokoh-tokoh antagonis yang bercampur dengan sifat-sifat yang baik. Contohnya, tokoh yang selalu mencelakai
orang lain demi mencapai tujuannya, dengan sengaja mengadu domba pihak satu dengan pihak lainnya agar terlihat baik di depan orang lain.
3. Tokoh tritagonis adalah tokoh yang tidak memiliki sifat keduanya, protagonis dan
antagonis. Tokoh ini sering kali menjadi penengah diantara tokoh protagonis dan antagonis. Tokoh ini disebut juga tokoh pendamai. Contonya, perselisiahan yang
terjadi antara tokoh protagonis dan antagonis sering kali menimbulkan konflik yang berkepanjangan. Dalam hal ini tokoh tritagonis menjadi pihak penengah
diantara keduanya.
2.2.3 Kepribadian Kata “kepribadian” personality berasal dari bahasa Latin Pesona, mengacu pada
topeng yang dipakai oleh aktor romawi dalam pertunjukan drama Yunani. Para aktor Romawi kuno memakai topengpesona untuk memainkan perannya atau penampilan
palsu. Defenisi ini, tentu saja, bukan defenisi yang bisa diterima. Ketika Psikolog menggunakan istilah ini “kepribadian”, mereka mengacu kepada sesuatu yang lebih dari
peran yang dimainkan seseorang. Kepribadian adalah pola sifat dan karakteristik tertentu, yang relatif permanent dan
memberikan, baik konsistensi maupun individualisme pada prilaku seseorang. Psikologi adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari aktivitas atau tingkah laku individu
dalam hubungannya dengan alam sekitarnya. Psikologi adalah ilmu yang berusaha menguraikan, meramalkan, dan mengendalikan peristiwa mental dan tingkah laku Miller,
Universitas Sumatera Utara
1974: 4. Psikologi adalah ilmu pengetahuan mengenai perilaku manusia dan hewan, juga penyelidikan terhadap organisme dalam segala ragam dan kerumitannya ketika mereaksi
arus dan perubahan alam sekitar dan peristiwa-peristiwa kemasyarakatan yang mengubah lingkungan Chaplin: 1972. Dapat disimpulkan dari beberapa kutipan bahwa psikologi
adalah ilmu yang mempelajari tentang segala sesuatunya tentang manusia dan sekelilingnya,dan juga pemikiran tentang manusia itu sendiri yang mempengaruhi
tingkah laku manusia itu sendiri. Kemudian psikologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari pikiran mind, namun dalam perkembangannya, kata pikiran mind
berubah menjadi behaviour tingkah laku, sehingga Psikologi didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia Mussen dan Rosenzwig, 1975: 5.
2.3 Landasan Teori