1. Tema
Tema adalah ide yang mendasari suatu cerita. Tema berperan sebagai titik awal pengarang dalam memaparkan karya ciptaannya. Tema merupakan kaitan hubungan
antara makna dengan tujuan pemaparan roman oleh pengarangnya Aminuddin, 1984: 98. Pengarang dalam menulis ceritanya bukan sekedar mau bercerita, tapi mau
mengatakan sesuatu pada pembacanya. Seorang pengarang akan memahami tema cerita yang akan dipaparkan sebelum melakukan proses kreatif penciptaan, sementara pembaca
dapat memahami tema ketika mereka bisa memahami unsur-unsur yang menjadi media yang memaparkan tema tersebut, menyimpulkan makna yang terkandung serta mampu
manghubungkan dengan tujuan penciptaan pengarangnya Aminuddin, 1984: 108. Dalam menentukan tema, pembaca dapat melihatnya tersamar dalam seluruh
elemen karya sastra melalui dialog-dialog tokoh-tokohnya, jalan pikirannya, kejadian- kejadiannya, setting cerita untuk mempertegas tema. Penulis yang besar dan sudah punya
image pribadi dalam setiap karyanya selalu kembali pada persoalan besar yang sama untuk dijadikan tema. Penyair besar W.S. Rendra selalu mengangkat tema yang
berhubungan dengan orang-orang yang menjadi terkutuk oleh masyarakat karena nasibnya yang buruk.
2. Plot atau alur
Plot atau alur adalah rangkaian cerita yang dibentuk oleh tapan-tahapan peristiwa sehingga menjalin sebuah cerita yang dihadirkan oleh para pelaku Abraham dalam
Siswanto, 2008: 159. Plot atau alur memiliki pengertian yang berbeda dengan jalan cerita tetapi masih dalam konteks yang sama. Jalan cerita memuat kejadian yang tentunya
Universitas Sumatera Utara
memiliki sebab dan akibat dan yang menggerakkan jalan cerita tersebut adalah plot, yaitu segi roana dari kejadian. Suatu kejadian baru bisa disebut cerita kalau didalamnya ada
perkembangan kejadian. Intisari plot adalah konflik, tetapi suatu konflik tidak bisa secara tiba-tiba
dipaparkan begitu saja, harus ada dasar yang menjadi landasan dari konflik tersebut. Aminuddin dalam Siswanto, 2008: 159 membagi plot manjadi 5 unsur yaitu:
1. Eksposisi atau pengenalan
2. Komplikasi
3. Klimaks
4. Resolusi
5. Konklusi
Eksposisi atau pengenalan adalah tahap peristiwa dalam suatu cerita, yang memperkenalkan tokoh-tokoh atau latar cerita. Yang dikenalkan dari tokoh ini, misalnya
nama, asal, ciri fisik, dan sifatnya. Konflik adalah titik awal dari suatu konflik dalam suatu cerita. Masalah-masalah
timbul dan terjadi karena adanya pertentangan antara satu tokoh, dua tokoh, antara tokoh dan masyarakat, antara tokoh dan alam serta antara tokoh dan Tuhan. Timbulnya konflik
sering kali berhubungan erat dengan unsur watak atau tema, atau setting. Karena watak tokoh yang begitu rupa bisa menimbulkan permasalahan dengan orang lain atau
lingkungan sekitarnya. Klimaks adalah bagian alur cerita yang menggambarkan puncak ketegangan,
teutama dipandang dari segi emocional pembaca. Klimaks juga merupakan puncak dari segala masalah yang diikuti oleh crisis atau titik balik.
Universitas Sumatera Utara
Resolusi adalah bagian struktur alur sesudah tercapai klimaks. Pada tahap ini peristiwa-peristiwa yang terjadi menunjukkan perkembangan cerita ke arah penyelesaian.
Konklusi merupakan tahap akhir dari suatu plot cerita. Dalam tahap ini semua masalah teruraikan, kesalahpahaman dijelaskan, rahasia dibuka. Ada dua macam konklusi
yaitu: tertutup dan terbuka. Konklusi tertutup adalah penyelesaian cerita yang diberikan oleh sastrawan. Konkulsi tertutup adalah bentuk penyelesaian cerita yang diserahkan
lepada pembaca.
3. Setting