1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sekretaris adalah seorang pejabat yang memperoleh kepercayaan dari pimpinannya untuk mengurus hal-hal yang bersifat rahasia, misalnya membuat
dan menyimpan surat-surat yang bersifat rahasia.Tugas sekretaris tidak hanya mengurus hal-hal yang bersifat rahasia, melainkan sudah meliputi ketatausahaan.
Tata usaha itu sendiri adalah suatu peraturan yang terdapat dalam suatu proses penyelenggaraan kerja. Hendarto dan Tulusharyono, 2003:4
Sekretariat adalah satuan organisasi atau lembaga yang melaksanakan jasa-jasa perkantoran dalam bidang ketatausahaan.Sekretaris memegang peranan
yang penting dan dapat menentukan berhasil tidaknya tujuan perusahaan atau sebuah kantor. Pentingnya peranan seorang sekretaris ini tentunya sesuai dengan
jabatan sekretaris pada masing-masing organisasi atau kantor. Saiman, 2002:24 Menurut Hendarto dan Tulusharyono 2003:6 Peran sekretaris adalah
membantu kelancaran kegiatan pimpinan terutama pada kegiatan administrasi, hal ini cukup sederhana dalam kalimat, tetapi dalam prakteknya cukup berat karena
apapun pekerjaan atasan yang berhubungan dengan kegiatan mencapai tujuan perusahaan seorang sekretaris harus membantunya.
Peran Sekretaris organisasi adalah sekretaris yang bekerja atas perintah pimpinan, memiliki pula wewenang untuk turut membuat rencana,membuat
keputusan, melakukan pengarahan dan pengkoordinasian hadap seluruh unit yang ada dalam lingkungan. Tugas sekretaris organisasi adalah menjaga file yang tepat,
Universitas Sumatera Utara
baik untuk dokumen kertas penting dan juga untuk yang elektronik, menginformasikan kepada dewan direksi tentang pertemuan dan agendanya,
mengirim laporantahunan, mengedarkan surat tentang kebijakan perusahaan, dan rapat. Hendarto dan Tulusharyono, 2003:6
Salah satu tanggung jawab utama seorang sekretaris organisasi adalah mengatur jadwal pertemuan sesuai dengan Perusahaan dan memastikan pertemuan
secara efektif terorganisir. Selain itu menurut Rosidah Sulistiyani 2005:13-14 menjaga catatan administrasi misalnya: menjaga rincian kontak up-to-date yaitu
nama,alamat dan nomor telepon untuk komite manajemen dan anggota biasa dari organisasi, menyusun daftar nama dan alamat yang berguna untuk organisasi,
termasul pejabat yang sesuai atau petugas dari organisasi sukarela, membuat catatan tentang kegiatan organisasi.
Peran Sekretaris organisasi pemerintah menurut Supriyadi dan Guno 2009:39 adalah sekretaris yang bekerja pada lembaga pemerintahan dan
pemerintah daerah.Selain itu peran sekretaris organisasi pemerintah adalah pengantar Kantor Kabinet, Penasehat Peran dan Sekretariat Layanan.
Sekretaris pemerintah bertanggung jawab untuk menetapkan agenda untuk pertemuan Pemerintah dan Komite Menteri.Selain itu, sekretaris pemerintah
memelihara hubungan konstan dengan semua anggota pemerintah.Sekretaris pemerintah bertindak sebagai Juru Bicara Pemerintah.Sekretaris pemerintah
melaksanakan tugas-tugas lain yang ditunjuk kepadanya oleh Perdana Menteri. Supriyadi dan Guno, 2009:40
Universitas Sumatera Utara
Sekretaris dalam perusahaan adalah seorang karyawan senior di sebuah organisasi sektor publik dengan status direktur dan bertugas sebagai pengolah
administrasi dan hukum, biasanya dalam bentuk posisi manajerial di atas. Tugas sekretaris perusahaan adalah bertindak dengan itikad baik untuk
kepentingan perusahaan, untuk menghindari konflik kepentingan, tidak untuk membuat keuntungan dari transaksi rahasia untuk atau atas nama perusahaan.
Hendarto dan Tulusharyono, 2003:8 Fenomenakendala yang terjadi di Sekretariat Dinas Perhubungan Provinsi
Sumatera Utara adalah dalam Proses Penyusunan APBD. Sebagai salah satu instansi pemerintahan yang memiliki kewajiban untuk menyelenggarakan
Penyusunan APBD, penulis menemukan beberapa masalah yang kadang terjadi pada Sekretariat Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara yaitu :
1. Keterlambatan dalam Penyusunan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah
APBD. Keterlambatan penyusunan anggaran terjadi karena adanya tarik ulur atau adanya perbedaan pendapat penyusunan anggaran yang belum disetujui
antara dewan eksekutif dengan dewan legislatif, perbedaan pendapat tersebut menghabiskan waktu yang cukup lama sekitar 2 bulan untuk mencapai satu
pendapat yang sama, selain itu ada juga alasan lain yang menyebabkan terjadinya keterlambatan yaitu, suatu hubungan yang kurang harmonis dengan dewan
legislatif akan memperhambat penyusunan anggaran, apabila dewan legislatif kurang menyukai penyusunan anggaran yang telah kita ajukan atau kurang
menyukai dengan orang yang membuat penyusunan anggaran tersebut, maka hal tersebut akan menghambat persetujuan dari dewan legislatif dan juga proses
pelaksanaan anggaran.
Universitas Sumatera Utara
B. Perumusan Masalah