Cara-Cara mengukur Tingkat Inflasi Data Strategis BPS, 2010 Hubungan Pengangguran Dan Inflasi

Contoh lain bertambahnya pengeluaran pemerintah yang dibiayai dengan pencetakan uang, atau kenaikan permintaan luar negeri akan barang- barang ekspor, atau bertambahnya pengeluaran investasi swasta karena kredit yang murah, dll. 2. Inflasi Penawaran Cost-Push Inflation Atau juga bisa disebut supply-shock inflation merupakan inflasi penawaran yang disebabkan oleh kenaikan pada biaya produksi atau biaya pengadaan barang dan jasa. misalnya karena kenaikan harga sarana produksi yang didatangkan dari luar negeri, atau karena kenaikan bahan bakar minyak.

2.2.2 Cara-Cara mengukur Tingkat Inflasi Data Strategis BPS, 2010

1. Indeks Harga Konsumen IHK Indeks Harga Konsumen atau CPI Consumer Price Index IHK mengukur inflasi berdasarkan sekumpulan harga pada kebutuhan hidup konsumen yang paling banyak digunakan, dan masing-masing item memiliki bobot dalam basket. Indonesia menggunakan Sembilan bahan pokok dalam menghitung IHK. Nilai Indeks Harga Konsumen IHK digunakan sebagai indikator patokan nilai inflasi. INF = Inflasi atau deflasi pada waktu bulan atau tahun t IHK = Indeks Harga Konsumen Universitas Sumatera Utara 2. Indeks Biaya Hidup IBH Angka indeks tersebut tidak mengikuti perkembangan nilai mata uang sehingga kebijaksanaan pemerintah dan pola konsumsi sudah berubah banyak barang yang tercakup dalam IBH sudah tidak dijual lagi, dan hanya mencakup pengeluaran buruh kelas bawah dan jumlah sampel relatif kecil, sehingga Faktor penimbangnya menjadi tidak realistis. Penggunaan indikator inflasi di Indonesia berganti dengan IHK karena kelemahan-kelemahan IBH tersebut. 3. GDP Deflator PDB deflator GDP deflator adalah rasio antara GDP nominal PDB nominal dengan GDP real PDB riil dari tahun tersebut, GDP Deflator yang mempunyai cakupan lebih luas dibandingkan kedua indeks terdahulu, sebenarnya mencerminkan perkembangan tingkat harga umum general price index . 4. Indeks Harga Perdagangan Besar IHPB Indeks Harga Perdagangan Besar mengukur inflasi berdasarkan harga- harga barang pada tingkat produsen, metode perhitungannya sama dengan IHK hanya berbeda jumlah jenis barang dalam keranjang. Barang yang termasuk kategori barang ini merupakan barang mentah dan barang setengah jadi.

2.2.4 Hubungan Pengangguran Dan Inflasi

• Kurva Phillips Kurva Phillips pertama kali dikemukakan oleh A.W. Phillips, pada tahun 1958. Phillips menyimpulkan bahwa terdapat hubungan negatif antara pengangguran dan perubahan tingkat upah. Phillips menggunakan perubahan tingkat upah karena upah akan mempengaruhi harga barang dan jasa dan pada Universitas Sumatera Utara akhirnya juga mempengaruhi inflasi. Pada perkembangannya, kurva Phillips yang digunakan oleh para ekonom saat ini berbeda dalam penjelasan mengenai hubungan yang terdapat dalam kurva tersebut. Phillips menyatakan bahwa perubahan tingkat upah dapat dijelaskan oleh tingkat pengangguran dan perubahan tingkat pengangguran. Tingkat Pengangguran Gambar 2.1 Kurva Phillips Sumber: Samuelson and Nordhaus, 2004: 395 Bentuk kurva Phillips memiliki kemiringan menurun, yang menunjukkan hubungan negatif antara perubahan tingkat upah dan tingkat pengangguran, yaitu saat tingkat upah naik, pengangguran rendah, ataupun sebaliknya. Kurva Phillips membuktikan bahwa antara stabilitas harga dan kesempatan kerja yang tinggi tidak mungkin terjadi secara bersamaan, yang berarti bahwa jika ingin mencapai kesempatan kerja yang tinggitingkat pengangguran rendah, sebagai konsekuensinya harus bersedia menanggung beban inflasi yang tinggi. Dengan T ing ka t I nf la si Universitas Sumatera Utara kata lain, kurva ini menunjukkan adanya trade-off hubungan negatif antara inflasi dan tingkat pengangguran, yaitu tingkat pengangguran akan selalu dapat diturunkan dengan mendorong kenaikan laju inflasi, dan bahwa laju inflasi akan selalu dapat diturunkan dengan membiarkan terjadinya kenaikan tingkat pengangguran.

2.3 Pertumbuhan Ekonomi