c. Menganggur Unemployed
Yaitu mereka yang sama sekali tidak bekerja atau sedang mencari pekerjaan. Kelompok ini sering disebut Penganggur Terbuka Open
Unemployment. Berdasarkan definisi ini, tingkat pengangguran di Indonesia relatif rendah, yaitu 3-5 per tahun.
2.1.3 Tingkat Pengangguran Terbuka Laporan Sosial Indonesia 2007
Tingkat Pengangguran Terbuka TPT memberikan indikasi tentang
penduduk usia kerja yang termasuk dalam kelompok pengangguran. Tingkat
pengangguran terbuka diukur sebagai persentase jumlah penganggurpencari kerja
terhadap jumlah angkatan kerja, yang dapat dirumuskan sebagai
berikut:
TPT = Pencari Kerja Angkatan Kerja x 100
Kegunaan dari indikator pengangguran terbuka ini baik dalam satuan unit
orang maupun persen berguna sebagai acuan pemerintah bagi pembukaan
lapangan kerja baru. Selain itu, perkembangannya dapat menunjukkan tingkat
keberhasilan program ketenagakerjaan dari tahun ke tahun. Yang lebih utama lagi
indikator ini digunakan sebagai bahan evaluasi keberhasilan pembangunan
perekonomian Indonesia selain angka kemiskinan. Oleh karena itu, indikator TPT
selalu diumumkan setiap tahun pada Pidato Presiden tanggal 16
Agustus sebagai bukti kinerja Pemerintah Indonesia.
Secara spesifik, tingkat penganggur terbuka dalam Sakernas, terdiri atas: a.
mereka yang tidak bekerja dan mencari pekerjaan, b.
mereka yang tidak bekerja dan mempersiapkan usaha,
Universitas Sumatera Utara
c. mereka yang tidak bekerja, dan tidak mencari pekerjaan, karena merasa
tidak mungkin mendapatkan pekerjaan, dan d.
mereka yang tidak bekerja, dan tidak mencari pekerjaan karena sudah diterima bekerja, tetapi belum mulai bekerja.
2.1.4 Metode Penghitungan TPT Laporan Sosial Indonesia, 2007 1 Sakernas
Survei Angkatan Kerja Nasional Sakernas adalah survei rumah tangga yang digunakan untuk mengumpulkan
informasi lengkap mengenai ketenagakerjaan dan khusus dirancang untuk mengetahui keadaan umumsituasi
ketenagakerjaan. Survei ini menggunakan konsep dan definisi yang mengacu pada konsep yang berlaku secara internasional yaitu ILO Concept Approach, sehingga
dapat dibandingkan dengan negara lain.
2 Sensus Penduduk dan SUPAS
Sumber utama data kependudukan adalah Sensus Penduduk SP yang dilaksanakan setiap sepuluh tahun sekali pada tahun-tahun berakhiran 0. Sejak
Indonesia merdeka, Sensus Penduduk telah dilaksanakan sebanyak lima kali sejak yaitu tahun 1961, 1971, 1980, 1990, dan 2000. Untuk menjembatani ketersediaan
data kependudukan di antara dua periode sensus, BPS melakukan Survei Penduduk Antar Sensus SUPAS. Survei ini telah dilakukan sebanyak empat kali,
yaitu tahun 1976, 1985, 1995, dan 2005. Informasi kependudukan yang dikumpulkan melalui SP dan SUPAS sangat lengkap, seperti data migrasi,
keluarga berencana KB, dan pendidikan. Selain data pokok demograsi, SP dan
Universitas Sumatera Utara
SUPAS juga mengumpulkan data tentang aktivitas ekonomi penduduk, antara lain mengenai angkatan kerja dan kesempatan kerja.
2.2 Inflasi