III. METODE PELAKSANAAN
A. Tempat dan Waktu
Pelaksanaan magang dilakukan di tiga tempat. Tempat pertama di Perusahaan Jasa Konsultasi, Premysis Consulting, Jakarta. Tempat kedua di
kantor pusat PT Gula Rafinasi A. Tempat ketiga di pabrik PT Gula Rafinasi A. Nama perusahaan gula disamarkan atas dasar kesepakatan pelaksana
magang dengan perusahaan penyedia magang. Kegiatan dilakukan selama 7 bulan dari bulan Maret sampai dengan Oktober 2008.
B. Tahapan dan Cara Pelaksanaan
Secara garis besar, pelaksanaan magang dilakukan dengan tiga tahapan, yaitu kajian sistem HACCP, ISO 9001:2000, dan ISO 22000:2005, tinjauan
umum perusahaan tempat magang, dan kajian penerapan sistem manajemen terpadu ISO 9001:2000 dan ISO 22000:2005 di perusahaan gula rafinasi
. Kajian sistem HACCP, ISO 9001:2000, dan ISO 22000:2005 dilakukan untuk
mengetahui keterkaitan antar sistem manajemen tersebut. Tahapan berikutnya, yaitu tinjauan umum perusahaan dilakukan untuk mengetahui gambaran
umum mengenai dua perusahaan tempat dilakukan magang. Tahapan terakhir adalah kajian penerapan sistem manajemen terpadu di perusahaan gula
rafinasi. Tahap ini merupakan praktik pengamatan langsung kesesuaian sistem manajemen yang ada di perusahaan tersebut dengan standar internasonal
sistem mutu ISO 9001:2000 dan keamanan pangan ISO 22000:2005. 1.
Kajian HACCP, ISO 9001:2000, dan ISO 22000:2005 Tahapan melakukan kajian terhadap ketiga sistem tersebut, yaitu:
a. Mempelajari HACPP
Hal yang dipelajari terkait dengan HACCP meliputi pengertian, sejarah, keunggulan, cara menerapkan, dan area penerapan HACCP.
b. Mempelajari ISO 9001:2000
Hal yang dipelajari terkait ISO 9001:2000 meliputi sistem manajemen mutu dan garis besar tentang ISO 9001:2000.
c. Mempelajari ISO 22000:2005
Hal yang dipelajari terkait ISO 22000:2005 meliputi sistem manajemen keamanan pangan, sejarah, manfaat, cara menerapkan,
dan area penerapan ISO 22000:2005. d.
Melakukan analisis keterkaitan HACCP, ISO 9001:2000, dan ISO 22000:2005
Setelah mempelajari HACCP, ISO 9001:2000, dan ISO 22000:2005, dilakukan analisis keterkaitan antara ketiganya.
Keterkaitan bisa
berupa kesamaan,
perbedaan, dan
cara pengintegrasian antara ketiga sistem tersebut.
Kajian HACCP, ISO 9001:2000, dan ISO 22000:2005 dilakukan dengan cara studi pustaka, diskusi, rapat kecil, dan mengikuti pelatihan
ISO 9001:2000, HACCP, dan ISO 22000:2005 a.
Studi pustaka Studi pustaka dilakukan pelaksana magang dengan membaca
pustaka-pustaka terkait HACCP, ISO 9001:2000, dan ISO 22000:2005 berupa pustaka fisik maupun elektronik.
b. Diskusi
Diskusi langsung dilakukan pelaksana magang dengan tiga orang konsultan senior Premysis untuk mengetahui makna setiap informasi
yang didapat dari tinjauan pustaka. Diskusi juga membahas makna dari setiap klausa yang tercantum di dalam ISO 9001:2000 terkait
mutu dan ISO 22000:2005. Pembahasan setiap klausa ISO 9001:2000 dan ISO 22000:2005 disertai contoh-contoh praktik manajemen mutu
dan keamanan pangan pada beberapa industri pangan. Setiap hasil diskusi dicatat oleh pelaksana magang dalam bentuk data elektronik.
c. Rapat
Rapat dilakukan antara pelaksana magang dan tiga orang konsultan senior Premysis untuk mengukur kedalaman pengetahuan dan
pemahaman pelaksana magang mengenai mutu, keamanan pangan, HACCP, standar internasional mutu ISO 9001:2000 dan standar
internasional keamanan pangan ISO 22000:2005. Rapat kecil
dilakukan di ruang pertemuan Premysis menggunakan alat bantu laptop dan LCD. Pelaksana magang melakukan presentasi hasil
sementara yang sudah diperolehnya untuk dievaluasi oleh tiga orang konsultan senior Premysis. Rapat kecil dilakukan sekali setiap bulan.
d. Mengikuti pelatihan ISO 9001:2000, HACCP, dan ISO 22000:2005
Pelaksana magang ikut serta sebagai asisten konsultan senior dalam pelatihan ISO 9001:2000 dan ISO 22000:2005 untuk industri
pangan yang diadakan Premysis Consulting. Pelaksana magang membantu persiapan pelatihan dan mengikuti pelatihan ISO
9001:2000 dan ISO 22000:2005. Pengetahuan yang didapatkan pelaksana magang dari hasil pelatihan sama seperti peserta yang
merupakan praktisi industri pangan. 2.
Tinjauan umum perusahaan Tahapan melakukan tinjauan umum perusahaan tempat magang,
yaitu: a.
Mempelajari Premysis Consulting Tinjauan untuk Premysis Consulting dilakukan dalam lingkup
profil, lokasi, struktur organisasi, waktu kerja, metode kerja, dan produk perusahaan.
b. Mempelajari PT Gula Rafinasi A
Tinjauan untuk Premysis Consulting dilakukan dalam lingkup profil, struktur organisasi, dan produk perusahaan.
Tinjauan umum perusahaan dilakukan dengan cara kunjungan langsung, studi dokumen dan wawancara.
1. Kunjungan langsung ke perusahaan
Kunjungan langsung ke perusahaan dilakukan untuk mengetahui informasi-informasi umum tentang Premysis Consulting dan PT Gula
Rafinasi A. 2.
Studi dokumen Studi dokumen dilakukan setelah dilakukan kunjungan langsung ke
perusahaan dengan meminjam dokumen-dokumen kepada pihak yang
bertanggung jawab di perusahaan. Dokumen yang terkait berupa booklet dan pedoman perusahaan.
3. Wawancara
Wawancara dilakukan kepada pihak yang bertanggung jawab di perusahaan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan pelaksana
magang. 3.
Kajian penerapan sistem manajemen terpadu di PT Gula Rafinasi A Kajian penerapan Sistem Manajemen Terpadu di PT Gula Rafinasi A
dilakukan melalui tahapan sebagai berikut: a.
Mempelajari Sistem Manajemen Mutu dan Keamanan Pangan di PT Gula Rafinasi A
Saat kunjungan langsung tahap pertama, pelaksana magang mempelajari sistem manajemen terpadu yang terimplementasi di PT
Gula Rafinasi A. Sistem manajemen yang masuk lingkup di sini adalah sistem manajemen mutu dan keamanan pangan yang berlaku
di kedua bagian perusahaan kantor pusat dan pabrik. b.
Identifikasi ketidaksesuaian Langkah selanjutnya dilakukan identifikasi ketidaksesuaian sistem
manajemen terpadu yang terimplementasi di PT Gula Rafinasi A dengan acuan persyaratan ISO 9001:2000 dan ISO 22000:2005.
c. Analisis ketidaksesuaian
Setelah dilakukan pengidentifikasian, langkah berikutnya adalah pembahasan ketidaksesuaian-ketidaksesuaian yang ada dalam sistem
manajemen PT Gula Rafinasi A antara tim konsultan dengan tim mutu dan keamanan pangan PT Gula Rafinasi A. Pembahasan
bertujuan untuk menyelesaikan ketidaksesuaian yang ada dengan ruang lingkup penyebab ketidaksesuaian, kondisi perusahaan yang
menyebabkan ketidaksesuaian, dan sarana serta prasarana yang dapat dimanfaatkan untuk menyelesaikan ketidaksesuaian.
d. Penyusunan solusi alternatif tahap pertama
Setelah dilakukan pembahasan ketidaksesuaian, penyusunan solusi alternatif dilakukan untuk menangani ketidaksesuaian yang ada
dalam penerapan ISO 9001:2000 dan ISO 22000:2005 di PT Gula Rafinasi A. Solusi alternatif dirancang berdasarkan pertimbangan
ketidaksesuaian, sumber ketidaksesuaian, sarana yang dimiliki perusahaan, dan metode yang bisa diterapkan. Pemberian solusi
alternatif mengacu pada sumber literatur yang sahih dan praktik industri yang benar. Solusi alternatif dicatat dan disimpan dalam
bentuk data elektronik. Selanjutnya, hasil solusi alternatif akan diajukan tim mutu dan keamanan pangan di rapat tinjauan
manajemen untuk dibahas dan diputuskan penerapannya. e.
Verifikasi implementasi sistem yang telah disusun solusi alternatifnya Langkah berikutnya dalam melakukan kajian sistem manajemen
terpadu adalah verifikasi sistem di PT Gula Rafinasi A. Hal ini untuk mengetahui perkembangan penerapan sistem dan keefektifan solusi
alternatif yang diberikan. Verifikasi dilakukan berupa kunjungan langsung ke pabrik PT Gula Rafinasi A di Cilegon pada bulan
Oktober 2008. Tujuan kunjungan ke pabrik untuk melihat kesesuaian praktik dengan dokumen yang ada di kantor pusat PT Gula Rafinasi
A. Pemeriksaan kesesuaian implementasi sistem dilakukan dengan wawancara kepada pihak terkait.
f. Penyusunan solusi alternatif tahap kedua
Langkah terakhir dalam kegiatan magang ini adalah penyusunan solusi alternatif tahap kedua untuk menindaklanjuti hasil verifikasi
sistem. Penyusunan solusi alternatif kedua dirancang dengan dasar pemikiran seperti tahap pertama, yaitu berdasarkan pertimbangan
ketidaksesuaian, sumber ketidaksesuaian, sarana yang dimiliki perusahaan, dan metode yang bisa diterapkan.
Kajian penerapan Sistem Manajemen Terpadu di PT Gula Rafinasi A dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a. Kunjungan langsung ke kantor pusat PT Gula Rafinasi A
Hal ini dilakukan untuk mengetahui kelengkapan dokumen dan persyaratan yang dibutuhkan perusahaan untuk menerapkan ISO
9001:2000 dan ISO 22000:2005. Secara teknis, pelaksana magang menjadi bagian dari tim konsultan Premysis Consulting untuk
melakukan kajian sistem manajemen terpadu di PT Gula Rafinasi A. b.
Tabulasi data ke tabel ketidaksesuaian Sebagai alat bantu untuk melakukan identifikasi ketidaksesuaian
sistem, pelaksana magang menggunakan tabel ketidaksesuaian sistem manajemen terpadu, yang memuat informasi klausul standar ISO,
kriteria standar, deskripsi klausul, pemenuhan yang telah dilakukan PT Gula Rafinasi A, ketidaksesuaian, dan rujukan seperti yang
ditunjukkan Gambar 21.
Gambar 21. Contoh tabel ketidaksesuaian sistem manajemen terpadu c.
Studi dokumen Identifikasi ketidaksesuaian sistem manajemen dilakukan dengan
memeriksa kelengkapan dokumen-dokumen yang ada. Dokumen yang diperiksa berupa pedoman perusahaan, Rencana HACCP,
Rencana PRP, Rencana Komunikasi, dan dokumen pendukung lainnya.
d. Rapat
Rapat dilakukan antara tim konsultan dengan tim mutu dan keamanan pangan dengan bahasan mengenai implementasi sistem
yang terdokumentasi. Hasil pemeriksaan yang diperoleh dari rapat ini menentukan tahap pengisian tabel ketidaksesuaian sistem manajemen
terpadu. Setelah tabel ketidaksesuaian sistem manajemen terpadu terisi,
rapat dilanjutkan oleh tim konsultan Premysis untuk membahas ketidaksesuaian bersama dengan tim mutu dan keamanan pangan PT
Gula Rafinasi A. Tujuan dari rapat ini adalah untuk mendapatkan tindakan perbaikan atau solusi alternatif yang dapat digunakan untuk
STANDAR ISO DESKRIPSI
PEMENUHAN PT GULA RAFINASI A
KETIDAKSESUAI AN
RUJUKAN KLAU SUL
KRITERIA
mengatasi ketidaksesuaian. Hal-hal yang didiskusikan antara lain sumber ketidaksesuaian, sarana yang dimiliki perusahaan untuk
mengatasi ketidaksesuaian, dan metode yang memungkinkan untuk tindakan perbaikan ketidaksesuaian.
e. Wawancara
Wawancara dilakukan kepada pihak yang bertanggung jawab di perusahaan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan pelaksana
magang. f.
Kunjungan langsung ke Pabrik PT Gula Rafinasi A Kunjungan langsung ke Pabrik dilakukan pada bulan Oktober 2008
dengan tujuan
melakukan verifikasipemeriksaan
kesesuaian implementasi sistem manajemen dengan ISO 9001:2000 dan ISO
22000:2005.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Sistem HACCP, ISO 22000:2005, dan ISO 9001:2000