industri lainnya. Dari keenam sektor industri tersebut ternyata hanya sektor industri semen yang teridentifikasi menghasilkan biaya eksternalkitas yang cukup nyata bagi
lingkungan. Sementara biaya dan manfaat eksternalitas lima sektor industri lainnya relatif kecil dan masih dapat diabaikan.
5.1.3.1. Sektor Ekonomi Industri Biji-bijan, Cokelat dan Kembang Gula
Sektor ekonomi industri biji-bijan, cokelat dan kembang gula merupakan sektor yang kegiatan utamanya adalah mengolah hasil berbagai jenis tanaman perkebunan dan
hanya sebagian kecil mengolah hasil kakao. Industri ini umumnya berskala kecilrumah tangga dengan penyebaran yang cukup luas di sentra-sentra produksi tanaman
perkebunan, kecuali industri pengolahan biji kakao yang berada di Kawasan Industri Makassar KIMA. Berdasarkan hasil kajian Bapedalda 2004, sektor ini tidak
menimbulkan dampak negatif yang berarti terhadap lingkungan hidup, sehingga biaya eksternalitasnya dapat diabaikan.
5.1.3.2. Sektor Ekonomi Industri Kopi Giling dan Kupasan
Sektor ekonomi industri kopi giling dan kupasan merupakan sektor industri yang kegiatan utamanya adalah mengolah biji kopi menjadi kopi bubuk yang siap dikonsumsi.
Industri ini umumnya berskala kecilindustri rumah tangga dan menyebar di sentra produksi kopi seperti Tana Toraja, Enrekang dan Mamasa. Pada tahun 2003, sektor ini
tidak teridentifikasi menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan hidup, sehingga biaya eksternalitasnya dapat diabaikan.
5.1.3.3. Sektor Ekonomi Industri Makanan dan Minuman
Sektor ekonomi industri makanan dan minuman mencakup berbagai kegiatan pembuatan, penyiapan bahan makanan dan minuman. Kegiatan yang mempunyai nilai
tambah dan output cukup besar antara lain; penggilingan padi, pengolahan dan pengawetan ikan, pembuatan mie, makaroni dan sejenisnya, pembuatan gula pasir dan
tepung terigu. Sektor ini sebagian besar terkonsentrasi di KIMA, kecuali penggilingan padi dan pengolahan hasil pangan lainnya yang menyebar luas di sentra produksi padi
dan sentra produksi pangan lainnya. Kondisi ini memberikan kelonggaran bagi lingkungan untuk mengasimilasi limbah yang dihasilkan, sehingga tidak menimbulkan
dampak negatif yang nyata. Hal ini diperkuat oleh hasil kajian Bapedalda 2004, yang menyatakan bahwa sektor industri makanan dan minuman secara sendiri-sendiri sampai
saat ini tidak menimbulkan dampak negatif yang berarti terhadap lingkungan hidup. Oleh karena itu biaya eksternalitasnya dapat diabaikan.
5.1.3.4. Sektor Ekonomi Industri Pupuk dan Pestisida