Sektor Ekonomi Perikanan Laut Sektor Ekonomi Budidaya Udang

5.1.1.8. Sektor Ekonomi Perikanan Laut

Perikanan laut Sulawesi Selatan merupakan kegiatan perikanan tangkap dengan wilayah utamanya adalah Wilayah Pengelolaan Perikanan WPP-4 yaitu Laut Flores dan Selat Makasar dengan posisi geografis 2-7ºLS dan 115-123ºBT. Berdasarkan hasil pengkajian Badan Riset Kelautan dan Perikanan bekerjasama dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia tahun 2001 menunjukkan bahwa kawasan WPP-4 memiliki potensi sumberdaya ikan sebesar 929,72 ribu tontahun dengan produksi mencapai 655,45 ribu tontahun. Kondisi ini memberikan gambaran bahwa WPP-4 masih memiliki peluang untuk peningkatan pemanfaatan sumberdaya ikan karena baru dimanfaatkan sekitar 70. Meskipun demikian, ada beberapa jenis komoditas yang mengalami tangkapan berlebih seperti cumi-cumi, udang penaid dan ikan demersal Barani, 2005. Pada tahun 2003, produksi perikanan laut tercatat sebesar 354,43 ribu ton. Produksi tersebut dihasilkan dari berbagai jenis alat tangkap yang dioperasikan oleh para nelayan dari beberapa kabupaten, terutama Kabupaten Jeneponto, Takalar, Bulukumba dan Sinjai. Peralatan tangkap yang digunakan cukup beragam dan yang dominan digunakan adalah payang, pukat pantai, pukat cincin, jaring insang hanyut, jaring lingkar, jaring klintik, jaring insang tetap, bagan perahu, bagan tancap, rawai tetap, pancing tonda, sero dan bubu Barani, 2005. Biaya lingkungan yang ditimbulkan oleh kegiatan perikanan laut relatif kecil yaitu yang bersumber dari penggunaan bahan bakar minyak untuk menggerakkan kapalperahu nelayan. Di sisi lain, daya asimilasi limbah oleh ekosistem laut cukup besar, sehingga biaya lingkungan eksternalitas sektor ekonomi perikanan laut ini dapat diabaikan.

5.1.1.9. Sektor Ekonomi Budidaya Udang

Budidaya udang umumnya dilakukan petani di sepanjang pesisir pantai barat yang menghadap Selat Makassar dan pesisir pantai timur yang menghadap Teluk Bone. Pada tahun 2003, areal tambak udang tercatat seluas 109.675 ha dengan sentra utamanya di Kabupaten Pinrang, Wajo, Luwu Utara, Bone dan Pangkep. Budidaya udang berpotensi menimbulkan biaya lingkungan terutama karena limbah pakan yang tersisa dan membusuk. Namun hasil penelitian lapang menunjukkan bahwa dalam proses produksi tidak teridentifikasi adanya dampak negatif dari limbah pakan udang. Dengan demikian biaya lingkungan eksternalitas sektor ekonomi ini juga dapat diabaikan.

5.1.1.10. Sektor Ekonomi Budidaya Bandeng, Ikan lainnya