Sumber Daya Manusia Infrastruktur dan Lingkungan Kerja Kewenangan Kompetensi Sistem Penjaminan Mutu IPB Penyusunan dan Penetapan Sistem Penjaminan Mutu

2. Tanggungjawab Manajemen

Pimpinan membuktikan komitmen dengan memastikan SMM ISO 9001:2008 dijalankan disemua fungsi yang ada. Namun, pelaksanaan dari SMM merupakan tanggungjawab dari setiap tingkatan manajerial. Bentuk tanggungjawab tersebut dengan pembuatan kebijakan mutu dan memastikan KMM berfokus pada pelanggan.

3. Manajemen Sumber Daya

KMM menggunakan sumber daya yang diperlukan dalam penerapan SMM ISO 9001:2008. Sumber daya tersebut meliputi SDM, infrastruktur dan lingkungan kerja.

a. Sumber Daya Manusia

Dalam menyelenggarakan kegiatan, Kepala Kantor akan menyediakan dan mengelola SDM. Organisasi menjamin bahwa petugaspegawai yang ditunjuk memiliki kompetensi yang memadai atas tugas dan tanggung jawabnya. Peningkatan kompetensi sumberdaya manusia KMM dilakukan baik melalui direktorat SDM atau dilaksanakan secara mandiri.

b. Infrastruktur dan Lingkungan Kerja

Kepala Kantor menetapkan infrastruktur yang dibutuhkan dalam mendukung sistem penyelenggaraan kegiatan berkualitas serta sesuai nilai-nilai dan kode etik yang harus dipegang. Penyediaan dan pemeliharaan infrastruktur menjadi tanggungjawab rumah tangga IPB.

c. Kewenangan

Penetapan asesor yang melakukan asesmen merupakan wewenang Rektor. Sedangkan peningkatan kompetensi asesor yang melakukan asesmen merupakan wewenang Kepala KMM.

d. Kompetensi

Kepala Kantor bertanggung jawab untuk memastikan semua personil di semua tingkatan proses menyadari relevansi dan pentingnya kegiatan atas kontribusinya terhadap pencapaian kinerja yang sesuai dengan target yang telah ditetapkan sebagai konsekuensi logis dari aktifitas-aktifrtas yang dijalankan.

4. Realisasi Produk

Produk dari KMM IPB adalah pengkoordinasian implementasi sistem penjaminan mutu yang telah ada agar dapat memberikan kontribusi dalam peningkatan mutu pendidikan di IPB, pendampingan dan pemantauan proses sertifikasi, serta akreditasi pada setiap unit dan individu di lingkungan IPB. KMM IPB merencanakan dan mengembangkan proses yang dibutuhkan untuk realisasi produk. Dalam unsur ini terdapat beberapa pengecualian dari persyaratan yang tidak diterapkan. Proses kegiatan KMM adalah sebagai berikut :

a. Sistem Penjaminan Mutu IPB Penyusunan dan Penetapan Sistem Penjaminan Mutu

Penyusunan sistem penjaminan mutu oleh KMM didasarkan kepada 1 arahan dan program kerja Rektor IPB tentang SMM di lingkungan IPB, 2 sistem penjaminan mutu yang dikembangkan di lingkungan pendidikan tinggi dan 3 Kebijakan Departemen Pendidikan Nasional. Standar dan parameter yang digunakan mengadopsi standar dan parameter yang digunakan Badan Akreditasi Nasional BAN-PT, Standar Nasional Pendidikan SNP dan Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi SPMPT. Proses penyusunan sistem penjaminan mutu melibatkan Komite Penjaminan Mutu Institut KPMI. Output dari Sistem Penjaminan Mutu yang digunakan ditetapkan dalam bentuk Surat Keputusan Rektor IPB dan menjadi rujukan pelaksanaan di unit- unit di lingkungan IPB. Sosialisasi Sistem Penjaminan Mutu Sosialisasi Sistem Penjaminan Mutu dilakukan untuk memberikan pemahaman mengenai sistem penjaminan mutu yang telah ditetapkan oleh Rektor IPB. Sosialisasi dilakukan dengan melibatkan KPMI atau pihak lain yang berkompeten. Penetapan personel pelaksana sosialisasi melalui surat penugasan Kepala KMM. Sosialisasi dilaksanakan minimal satu tahun satu kali dan sekurang-kurangnya dihadiri oleh wakil-wakil unit yang ada di lingkungan IPB. Asesmen Penerapan di Unit Penerapan atas sistem penjaminan mutu oleh unit-unit dilakukan mengacu kepada Peraturan Rektor IPB tentang Sistem Penjaminan Mutu yang telah ditetapkan. DekanKepala LPPMDirektur Diploma dibantu oleh GPM bertanggung jawab untuk keberhasilan penerapan di tingkat FakultasLPPMProgram Diploma. Ketua DepartemenKepala PusatPimpinan unit lainnya yang setara dibantu oleh GKM bertanggung jawab untuk keberhasilan penerapan di tingkat DepartemenPusatUnit lainnya. Pemastian proses penerapan dilakukan melalui asesmen oleh tim AMI Asesor Mutu Internal yang terdiri atas sekurang- kurangnya 3 tiga orang yaitu satu 1 orang ketua dan dua 2 orang anggota. Pembentukan tim AMI ditetapkan melalui Surat Keputusan Rektor. Asesmen dilakukan melalui desk evaluation dan visitasi ke unit kerja. Penetapan jadwal asesmen, personel pelaksana, mekanisme pelaksanaan asesmen dan pelaporan diatur dalam prosedur teknis yang ditetapkan oleh Rektor atas usulan Kepala KMM. Pembahasan dengan KPMI Berdasarkan laporan hasil asesmen oleh tim AMI, Kepala Bidang Penjaminan Mutu melakukan tinjauan dan evaluasi yang meliputi kelengkapan laporan, kedalaman asesmen dan kecukupan mengacu prosedur asesmen yang berlaku. Selanjutnya Kepala Bidang Penjaminan Mutu membuat kompilasi dan resume hasil asesmen. Hasil tinjauan dan resume laporan, selanjutnya dibahas bersama KPMI untuk menetapkan tindaklanjut terhadap hasil asesmen. Jadwal pembahasan, agenda pembahasan dan output yang diharapkan ditetapkan oleh Kepala KMM. Rekomendasi dan Pelaporan Berdasarkan hasil pembahasan bersama KPMI, dibuat rekomendasi hasil asesmen. Kepala Bidang Penjaminan Mutu bertanggung jawab untuk penyusunan laporan hasil asesmen yang berisikan antara lain : 1. Kinerja unit dalam penerapan sistem penjaminan mutu. 2. Sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai hasil yang direncanakan. 3. Rekomendasi penyempumaan. Laporan hasil asesmen disampaikan kepada Rektor IPB, untuk selanjutnya disampaikan ke setiap unit kerja di lingkungan IPB.

b. Sistem Akreditasi dan Sertifikasi Pendataan Status dan Sosialisasi Sistem Akreditasi dan