Penelitian Terdahulu yang Relevan

komputer bila digunakan dalam proses pemantauan dan pengukuran. r. Klausul 8.2.1: Catatan ditambahkan menjelaskan beberapa contoh bagaimana pengukuran terhadap kepuasan pelanggan dilakukan. s. Klausul 8.2.2: Penekanan pada tanggungjawab manajemen terhadap area yang diaudit untuk memastikan tindakan koreksi dan korektif yang diperlukan. Perubahan referensi pada catatan yang kini mengacu ke ISO 19011. t. Klausul 8.2.3: Kalimat, “… untuk memastikan kesesuaian produk” dihilangkan. Catatan ditambahkan untuk menjelaskan bahwa perusahaan sebaiknya mempertimbangkan tipe dan jangkauan yang tepat dari pemantauan dan pengukuran ditiap prosesnya, guna keefektifan SMM. u. Klausul 8.2.4: Kalimat, “Bukti kesesuaian dengan kriteria keberterimaan …” dihapus. Penekanan terhadap rekaman yang menunjukkan personil yang berwenang melepaskan produk ke pelanggan. v. Klausul 8.3: penekanan terhadap ketidaksesuaian yang ditemukan setelah penyerahan atau dipakai dipindahkan ke butir d.

2.4. Penelitian Terdahulu yang Relevan

Wulandari 2009 melakukan penelitian berjudul “Kajian Penerapan Sistem Manajemen Mutu SMM ISO 9001:2000 Pada PT. Unitex Tbk, Bogor”. Faktor-faktor yang menjadi permasalahan dalam penerapan SMM ISO 9001:2000 adalah SMM, tanggungjawab manajemen, manajemen sumber daya, realisasi produk, serta perbaikan, analisis dan peningkatan. Permasalahan tersebut dianalisis dengan menggunakan metode proses hirarki analitik. Dari hasil analisis, yang harus dilakukan perusahaan adalah memperbaiki sistem informasi. Kusumaningrum 2009 melakukan penelitian mengenai penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Pada PT. Mah Sing Indonesia. Dengan menggunakan analytical hierarchy process AHP, dengan faktor- faktor yang menjadi permasalahan dalam penerapan SMM ISO 9001:2000 adalah SMM, tanggungjawab manajemen, manajemen sumber daya, realisasi produk, serta perbaikan, analisis dan peningkatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa SMM merupakan faktor utama dalam permasalahan penerapan SMM ISO 9001:2000 dan tindakan yang paling utama dilakukan adalah meningkatkan kerjasama tim dalam perusahaan.

III. METODE PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian

Penelitian tentang penerapan ISO 9001:2008 pada KMM IPB diawali dengan mencari gambaran umum organisasi, yaitu mengenai visi dan misi, serta struktur organisasi. Selanjutnya, menganalisis penerapan ISO 9001:2008 dengan melakukan wawancara dan pengamatan langsung, serta dokumentasi internal perusahaan untuk mengetahui strategi penerapan SMM ISO 9001:2008 pada KMM IPB. Hasil dari analisis tersebut disusun menjadi hirarki yang setiap unsurnya dinilai oleh pakar yang terkait dengan penerapan ISO 9001:2008 pada KMM IPB melalui pengisian angket. Alat analisis yang digunakan adalah metode AHP dengan menggunakan bantuan perangkat lunak Microsoft Excel 2007. Berdasarkan hasil pengolahan AHP berupa pembobotan dan susunan prioritas, dapat diajukan masukan berupa saran atau rekomendasi alternatif tindakan yang dapat dilaksanakan oleh pihak Manajemen KMM IPB dalam rangka pelaksanaan SMM ISO 9001:2008. Uraian di atas dapat dijabarkan dalam kerangka pemikiran penelitian pada Gambar 4.