Definisi Sistem Pembayaran Evolusi Sistem Pembayaran

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

2.1. Sistem Pembayaran

Sistem pembayaran adalah sesuatu yang memang sudah semestinya ada. Namun demikian, sistem pembayaran elektronik yang efisien tetap merupakan hal yang perlu dicapai untuk mewujudkan operasi pasar yang baik. Pasar adalah tempat dimana proses transaksi terjadi. Sistem pembayaran adalah sesuatu yang penting karena membentuk spesialisasi yang terjadi dalam produksi dan membantu menciptakan transaksi yang efisien Humphrey, 2001. Hal ini pada akhirnya pun akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan efisiensi dalam pasar uang.

2.1.1. Definisi Sistem Pembayaran

Sistem pembayaran pada dasarnya adalah hanya sebuah persetujuan mengenai cara mentransfer sejumlah nilai uang antara pembeli buyer dan penjual seller dalam sebuah transaksi Humphrey, 2001. Seperti yang diilustrasikan dalam gambar, sistem pembayaran memfasilitasi pertukaran barang dan jasa dalam kegiatan ekonomi. Sumber: Humphrey 2001 Buyer Payor Seller Payee Transfer of goods or services Transfer of value through a payment system Gambar 2.1. Ilustrasi sederhana proses sistem pembayaran Menu ran adalah prosed rut Listfield dan Montes-Negret 1994, sistem pembaya ur, peraturan, standar, serta instrumen yang digunakan untuk pertukaran nilai keuangan financial value antara dua pihak yang terlibat untuk melepaskan diri dari kewajiban. Mishkin 2001 mengungkapkan secara sederhana bahwa sistem pembayaran adalah metode untuk mengatur transaksi dalam perekonomian. Carl Menger dalam Global Insight 2003 mengungkapkan bahwa nilai-nilai subjek Sistem pembayaran telah mengalami evolusi selama berabad-abad, terma enuhi persyaratan terten tif juga berperan dalam sistem pembayaran tidak hanya tergantung pada karakteristik objektifnya. Kajian ini merupakan kritikan kepada Adam Smith yang tidak menghitung nilai-nilai preferensi dari masyarakat, yang sebenarnya merupakan dasar dalam seluruh kegiatan perekonomian.

2.1.2. Evolusi Sistem Pembayaran

suk bentuk fisik dari uang. Pada awalnya, logam murni yaitu emas digunakan sebagai alat pertukaran yang sah dan merupakan bentuk uang pertama. Kemudian, seiring dengan perkembangan waktu bentuk uang kertas dijadikan sebagai alat bayar yang sah. Untuk menemukan darimana sistem pembayaran berawal, maka perlu ditelusuri bagaimana perkembangannya. Objek yang sah digunakan sebagai uang harus mem tu. Pertama, objek tersebut harus diterima oleh masyarakat umum. Artinya, setiap orang harus bersedia menerima objek tersebut dalam pembayaran barang atau jasa. Kedua, objek yang dianggap bernilai bagi semua orang dapat menjadi kandidat untuk dijadikan sebagai uang dan pilihannya jatuh pada logam mulia seperti emas dan perak. Selama beratus-ratus tahun logam mulia ini digunakan sebagai media tukar pada masyarakat primitif. Masalah yang kemudian timbul dalam sistem pembayaran adalah karena emas dan perak cukup berat dalam jumlah tertentu sehingga susah untuk didistribusikan Mishkin, 2001. Karena emas dan perak tidak praktis, maka evolusi ini berlanjut dengan pengg untuk meng k kemudian diatasi dengan evolusi pembayaran elektronik. Perkembangan ini ditunjang pula dengan kemajuan unaan uang fiat uang kepercayaan. Uang fiat adalah uang kertas yang diumumkan oleh pemerintah sebagai alat transaksi Miskhin, 2001. Kelebihan dari uang kertas ini adalah lebih ringan daripada koin emas atau perak. Karena mata uang kertas ini menjadi legal dalam sistem pembayaran maka dalam perkembangannya, setiap negara menetapkan jenis mata uangnya sendiri. Cek sebagai alat bayar yang sah dalam sistem pembayaran hadir atasi masalah dalam hal kesulitan transfer uang kertas dalam jumlah yang besar. Pengenalan cek merupakan inovasi dalam sistem pembayaran. Keuntungan dari cek adalah mengurangi biaya transportasi dan mengefisiensikan pembayaran. Selain itu, cek mempermudah transaksi dalam jumlah yang besar karena nilainya tergantung dari yang tertulis di atasnya. Tidak seperti sistem pembayaran tunai, dalam penggunaan cek terjadi dua proses, yaitu aliran cek secara fisik, serta transfer dana yang digunakan dalam transaksi tersebut Listfield dan Montes- Negret, 1994. Kedua proses ini membutuhkan biaya diestimasi biaya rata-rata dalam pemrosesan cek di Amerika Serikat lebih dari 5 miliar per tahun, waktu dan transportasi, karena cek bersifat front-office payments, yang hanya bisa dicairkan di kantor bank yang bersangkutan. Hambatan proses transaksi dengan ce tekno hap baru dalam tronik adalah uang yang disetor secara elektr logi komputer yang sedemikian cepat. Sistem pembayaran elektronik memiliki efektifitas khususnya dalam transaksi yang bervolume tinggi dengan nilai transaksi yang kecil, terutama dalam perekonomian yang sedang berkembang yang memiliki akses teknologi yang terbatas Listfield dan Montes-Negret, 1994. Pada dekade 1970-an dan 1980-an elektronifikasi dalam sistem pembayaran mulai berkembang. Alat pembayaran yang menggunakan kartu yang memudahkan masyarakat bertransaksi langsung di tempat penjualan Point Of Sale, POS menjadi fenomena. Varian pertama dari alat pembayaran ini yang mulai dikenal masyarakat adalah kartu kredit. Berawal dari kajian pemasaran yang cukup mendalam pada tahun 1958 Bank Of America mengenalkan kartu kredit Global Insight, 2003. Untuk kepentingan ekspansi bisnis maka para penerbit Bank Americards mendirikan Visa pada tahun 1977. Penggunaan kartu kredit memungkinkan nasabah mendapatkan barang dan jasa secara kredit, dan melunasinya dengan cek atau rekeningnya yang berada pada bank pemegang lisensi penerbit kartu kredit tersebut Visa, Mastercard, dll. Perkembangan ini terus berlanjut dengan penemuan varian-varian alat pembayaran elektronik lain seperti kartu debet, smart cards, internet banking, dan lain-lain.

2.1.3. Sistem Pembayaran Elektronik