Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD

5. Melatih logika Membantu melatih logika anak. Ketika anak melihat puzzle bergambar maka anak akan menyimpulkan gambar tersebut sesuai dengan logika. 6. Melatih kesabaran Bermain puzzle membutuhkan ketekunan, kesabaran dan memerlukan waktu untuk berfikir dalam menyelesaikan tantangan. 7. Memperluas pengetahuan Anak akan belajar banyak hal, warna, bentuk, angka, huruf. Pengetahuan yang diperoleh dari cara ini biasanya mengesankan bagi anak dibandingkan yang dihafalkan Syukron: 2011.

2.1.10 Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD

Pada hakikatnya belajar bahasa adalah belajar komunikasi. Oleh karena itu, pelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi dengan bahasa Indonesia, baik secara lisan maupun tertulis. Mulyati, 2004: 3.8 Menurut Tarigan 2008: 1, keterampilan berbahasa language arts atau language skills dalam kurikulum di sekolah biasanya mencakup empat segi, yaitu: 1 keterampilan menyimak mendengarkan listening skills; 2 keterampilan berbicara speaking skills; 3 keterampilan membaca reading skills ; 4 keterampilan menulis writing skills. Sementara itu ruang lingkup standar kompetensi mata pelajaran bahasa Indonesia SD dan MI terdiri atas beberapa aspek BSNP , 2006: 118, yaitu: 1 Mendengarkan, seperti mendengarkan berita, petunjuk, pengumuman, perintah, bunyi atau suara, bunyi bahasa, lagu, kaset, pesan, penjelasan, laporan, ceramah, khutbah, pidato, pembicara narasumber, dialog atau percakapan, pengumuman serta perintah yang didengar dengan memberikan respon secara tepat serta mengapresiasi dan berekspresi sastra melalui kegiatan mendengarkan hasil sastra berupa dongeng, cerita anak-anak, cerita rakyat, cerita binatang, puisi anak, syair lagu, pantun dan menonton drama anak. 2 Berbicara, seperti mengungkapkan gagasan dan perasaan, menyampaikan sambutan, dialog, pesan, pengalaman, suatu proses, menceritakan diri sendiri, teman, keluarga, masyarakat, benda, tanaman, binatang, pengalaman, gambar tunggal, gambar seri, kegiatan sehari-hari, peristiwa, tokoh, kegemaran, peraturan, tata tertib, petunjuk dan laporan, serta mengapresiasi dan berekspresi sastra melalui kegiatan melisankan hasil sastra berupa dongeng, cerita anak-anak, cerita rakyat, cerita binatang, puisi anak, syair lagu, pantun, dan drama anak. 3 Membaca, seperti membaca huruf, suku kata, kalimat, paragraf, berbagai teks bacaan, denah, petunjuk, tata tertib, pengumuman, kamus, ensiklopedi, serta mengapresiasi dan berekspresi sastra melalui kegiatan membaca hasil sastra berupa dongeng, cerita anak-anak, cerita rakyat, cerita binatang, puisi anak, syair lagu, pantun, dan drama anak. Kompetensi membaca juga diarahkan menumbuhkan budaya membaca. 4 Menulis, seperti menulis karangan naratif dan non-naratif dengan tulisan rapi dan jelas dengan memperlihatkan tujuan dan ragam pembaca, pemakaian ejaan dan tanda baca, dan kosakata yang tepat dengan menggunakan kalimat tunggal dan kalimat majemuk serta mengapresiasi dan berekspresi sastra melalui kegiatan menulis hasil sastra berupa cerita dan puisi. Kompetensi menulis juga diarahkan menumbuhkan kebiasaan menulis. Pembelajaran bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran yang diberikan pada seluruh jenjang pendidikan yang meliputi empat aspek yaitu mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Seluruh aspek tersebut diajarkan agar siswa mampu berinteraksi sosial. Smith dalam Suparno dan Yunus, 2010: 1.4 mengatakan bahwa pengalaman belajar menulis yang dialami siswa di sekolah tidak terlepas dari kondisi gurunya sendiri. Mengajar adalah suatu pekerjaan profesional, yang menuntut kemampuan yang kompleks untuk dapat melakukannya Winataputra, 2007: 7.1. Keterampilan dasar mengajar merupakan keterampilan yang harus dikuasai oleh guru.

2.1.11 Pembelajaran Menulis Narasi dengan Model Quantum Teaching

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI MODEL MIND MAPPING BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS III SD NEGERI SEKARAN 01 SEMARANG

6 34 200

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IVB SD NEGERI TAMBAKAJI 01 SEMARANG

0 31 348

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI BERBAHASA JAWA MELALUI MODEL CONCEPT SENTENCE BERBANTUAN FLIPCHART PADA SISWA KELAS IVB SDN WONOSARI 03 SEMARANG

0 57 269

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MELALUI MODEL THINK TALK WRITE BERBANTUAN GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS IV SDN NGALIYAN 01 KOTA SEMARANG

4 18 212

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MIND MAPPING BERBANTUAN GAMBAR PADA SISWA KELAS IVD SDN NGALIYAN 01 SEMARANG

0 12 231

PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA JAWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING PADA SISWA KELAS IVB SD NEGERI NGALIYAN 01 SEMARANG

2 30 210

PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING BERBANTUAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IVB SDN KARANGANYAR 01 SEMARANG

1 13 338

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENULIS NARASI MELALUI MODEL QUANTUM TEACHING BERBANTU MEDIA PUZZLE PADA SISWA KELAS III SD NEGERI 01 BLIGOREJO KABUPATEN PEKALONGAN

0 4 215

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MELALUI MEDIA FOTO IDOLA PADA SISWA Peningkatan Keterampilan Menulis Narasi Melalui Media Foto Idola Pada Siswa Kelas VII.8 SMP Negeri 2 Masaran.

0 3 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI PRAON SURAKARTA TAHUN AJARAN 20162017

0 0 20