Pengertian Karangan Narasi KAJIAN TEORI

2.1.7 Pengertian Karangan Narasi

Istilah narasi atau sering disebut naratif berasal dari bahasa inggris narration cerita dan narrative yang menceritakan. Karangan yang disebut narasi menyajikan serangkaian peristiwa. Karangan ini berusaha menyampaikan serangkaian kejadian menurut urutan terjadinya krono-logis, dengan maksud memberi arti kepada sebuah atau serentetan kejadian, sehingga pembaca dapat memetik hikmah dari cerita itu. Suparno dan Yunus, 2010: 4.31. Sejalan dengan itu Saddhono dan Slamet 2012: 101 mengemukakan bahwa karangan narasi merupakan ragam wacana yang menceritakan proses kejadian suatu peristiwa. Narasi menurut Keraf 2010: 130 suatu bentuk wacana yang berusaha mengambarkan dengan sejelas-jelasnya kepada pembaca suatu peristiwa yang telah terjadi. Pengambaran peristiwa sesuai dengan urutan waktu agar pembaca dapat menerima informasi. Berdasarkan uraian di atas dapat didefinisikan bahwa narasi merupakan bentuk wacana yang menyajikan serangkaian peristiwa secara urut atau sesuai dengan urutan waktunya. Urutan waktu kejadian merupakan ciri utama yang membedakan karangan narasi dengan karangan yang lainnya. 2.1.7.1 Prinsip Karangan Narasi Karangan narasi memiliki beberapa prinsip. Prinsip-prinsip narasi menurut Suparno dan Yunus 2010: 4.39 sebagai berikut: 1 Alur Plot Alur dalam narasi merupakan kerangka dasar yang sangat penting. Alur mengatur bagaimana tindakan-tindakan harus bertalian satu sama lain, bagaimana suatu insiden mempunyai hubungan dengan insiden yang lain, bagaimana tokoh-tokoh harus digambarkan dan berperan dalam tindakan- tindakan itu dan bagaimana situasi dan perasaan karakter tokoh yang terlibat dalam tindakan-tindakan itu yang terkait dalam suatu kesatuan waktu. 2 Penokohan Salah satu ciri khas narasi ialah mengisahkan tokoh cerita bergerak dalam suatu rangkaian perbuatan atau mengisahkan tokoh cerita terlibat dalam suatu peristiwa dan kejadian.Tindakan, peristiwa, kejadian, itu disusun bersama- sama sehingga mendapatkan kesan atau efek tunggal. 3 Latar Setting Latar adalah tempat atau waktu terjadinya perbuatan tokoh atau peristiwa yang dialami tokoh. 4 Sudut Pandangan Point of View Sudut pandang adalah tempat atau titik dari mana seseorang melihat objek deskripsinya. Sudut pandang dalam narasi menjawab pertanyaan siapakah yang menceritakan kisah ini. Narasi dibagi menjadi dua yaitu narasi ekspositoris dan narasi sugestif. Menurut Keraf 2010: 137 narasi ekspositoris mempersoalkan tahap-tahap kejadian, rangkaian-rangkaian perbuatan kepada pembaca. Runtun kejadian atau peristiwa yang disajikan dimaksudkan untuk menyampaikan informasi mengenai berlangsungnya suatu peristiwa untuk memperluas pengetahuan pembaca. Sedangkan narasi sugestif merupakan suatu rangkaian peristiwa yang disajikan sekian macam sehingga merangsang daya khayal para pembaca. Suparno dan Yunus 2008: 4.32 narasi ekspositoris merupakan narasi yang bertujuan untuk memberikan informasi atau wawasan dan memperluas pengetahuan pembaca. Sasaran utama dari narasi ekspositoris adalah rasio yaitu berupa perluasan pengetahuan pembaca sesudah membaca karangan tersebut. Sedangkan karangan narasi sugestif bertujuan memberikan pengalaman estetis kepada pembaca. Adapun perbedaan antara narasi ekspositoris dan narasi sugestif menurut Suparno dan Yunus 2008: 4.38 antara lain: Tabel 2.1 Perbedaan narasi ekspositoris dan narasi sugestif Narasi Ekspositoris Narasi sugestif 1. Memperluas pengetahuan Menyampaikan suatu makna atau suatu amanat yang tersirat 2. Menyampaikan informasi Menimbulkan daya khaya 3. Didasarkan pada penalaran untuk mencapai kesepakatan rasional Penalaran hanya berfungsi sebagai alat untuk menyampaikan makna, sehingga kalau perlu penalaran dapat dilanggar 4. Bahasanya lebih condong ke bahasa informative dengan titik berat pada penggunaan kata-kata denotatif Bahasanya lebih condong ke bahasa figuratif dengan menitik beratkan penggunaan kata-kata konotatif Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa karangan narasi terdiri atas narasi ekspositoris dan narasi sugestif. Penelitian ini akan menggunakan narasi ekspositoris yaitu jenis narasi yang bertujuan untuk menambah pengetahuan pembaca, menyampaikan informasi, serta didasarkan pada penalaran. Sehubungan dengan keterampulan menulis narasi, perlu adanya penilaian terhadap hasil karangan narasi siswa. Menulis merupakan suatu aktivitas pengekspresian ide, gagasan, pikiran, atau perasaan ke dalam bahasa tulis. Keterampilan menulis merupakan keterampilan berbahasa produktif yang melibatkan aspek-aspek penggunaan ejaan, keterampilan diksikosakata, keterampilan menggunakan kalimat, penggunaan gaya tulisan, penentuan ide, dan pengorganisasian ide. Menurut Aries 2011: 137 penilaian karangan narasi meliputi lima komponen yaitu 1 isi, 2 organisasi, 3 kosakata, 4 pengembangan bahasa, 5 mekanik. Penilaian dalam penelitian ini meliputi penulisan ejaan dan tanda baca, rangkaian peristiwa, keefektifan kalimat, kohesi dan koherensi, serta kerapian tulisan.

2.1.8 Hakikat Quantum Teaching

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI MODEL MIND MAPPING BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS III SD NEGERI SEKARAN 01 SEMARANG

6 34 200

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IVB SD NEGERI TAMBAKAJI 01 SEMARANG

0 31 348

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI BERBAHASA JAWA MELALUI MODEL CONCEPT SENTENCE BERBANTUAN FLIPCHART PADA SISWA KELAS IVB SDN WONOSARI 03 SEMARANG

0 57 269

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MELALUI MODEL THINK TALK WRITE BERBANTUAN GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS IV SDN NGALIYAN 01 KOTA SEMARANG

4 18 212

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MIND MAPPING BERBANTUAN GAMBAR PADA SISWA KELAS IVD SDN NGALIYAN 01 SEMARANG

0 12 231

PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA JAWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING PADA SISWA KELAS IVB SD NEGERI NGALIYAN 01 SEMARANG

2 30 210

PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING BERBANTUAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IVB SDN KARANGANYAR 01 SEMARANG

1 13 338

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENULIS NARASI MELALUI MODEL QUANTUM TEACHING BERBANTU MEDIA PUZZLE PADA SISWA KELAS III SD NEGERI 01 BLIGOREJO KABUPATEN PEKALONGAN

0 4 215

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MELALUI MEDIA FOTO IDOLA PADA SISWA Peningkatan Keterampilan Menulis Narasi Melalui Media Foto Idola Pada Siswa Kelas VII.8 SMP Negeri 2 Masaran.

0 3 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI PRAON SURAKARTA TAHUN AJARAN 20162017

0 0 20