kegiatan-kegiatan yang berulang.
2.2 Konsep Bermain dan Permainan
2.2.1 Pengertian Bermain
Bermain play adalah setiap kegiatan yang dilakukan untuk kesenangan yang ditimbulkannya, tanpa mempertimbangkan hasil akhir.
Bermain dilakukan secara sukarela dan tidak ada paksaan atau tekanan dari luar atau kewajiban Hurlock, 1978: 320. Menurut piaget dalam Hurlock
1978: 320 bermain terdiri atas tanggapan yang diulang sekedar untuk kesenangan fungsional. Menurut Battelheim dalam Hurlock 1978: 320
kegiatan bermain adalah kegiatan yang tidak mempunyai peraturan lain kecuali yang ditetapkan pemain sendiri dan tidak ada hasil akhir yang
dimaksudkan dalam realitas luar. Sully dalam bukunya Essay on Laughter dalam Millar, 1972
dalam Tedjasaputra 2011: 15 mengemukakan bahwa tertawa adalah tanda dari kegiatan bermain dan tertawa ada di dalam aktivitas sosial yang
dilakukan bersama sekelompok teman. Menurut Sully , bermain memang mempunyai manfaat tertentu. Hal yang penting dan perlu ada di dalam
kegiatan bermain adalah rasa senang yang ditandai oleh tertawa. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa bermain
adalah suatu kegiatan yang apabila dilakukan akan menimbulkan perasaan senang.
2.2.2 Pengertian Permainan
Kata “permainan” berasal dari kata dasar “main” yang antara lain berarti melakukan perbuatan untuk bersenang-senang Purwaningsih,
2006. Menurut Battelheim dalam Hurlock 1978: 322, Permainan dan olah raga merupakan permainan bagi anak kecil karena menang atau
bersaing tidak diperhitungkan, tujuannya hanya untuk kesenangan. Beberapa contoh permainan pada masa kanak-kanak adalah :
1 Permainan pada bayi, terdiri dari permainan yang sederhana dan bisa dilakukan dalam keluarga. Misalnya permainan cilukba,
petak umpet dan berpantun. 2 Permainan individual dilakukan sendiri pada usia sekitar 4-5
tahun, anak memainkan permainan-permainan untuk menguji kemampuan dirinya. Misalnya saja melompati parit, melompat
dengan satu kaki, memantulkan bola ke lantai, meniti tanggul parit dan seterusnya.
3 Permainan bersama teman-teman. Saat anak mempunyai minat melakukan permainan individual, mereka juga mulai berminat
dengan kegiatan bersama teman-teman yang biasanya diarahkan oleh anak yang lebih besar. Permainan yang pada umumnya
dilakukan adalah petak umpet, pencuri dan polisi, lompat tali, main kejar-kejaran dan sejenisnya.
4 Permainan beregu, permainan ini mempunyai aturan-aturan
yang tinggi. Contoh dari permainan beregu adalah bola basket, sepak bola.
5 Permainan di dalam ruang indoor play, permainan di dalam ruang pada umumnya dimainkan saat anak harus berdiam di
dalam rumah karena sakit, lelah atau cuaca buruk. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa permainan
adalah kegiatan yang dilakukan dengan aturan-aturan yang telah ditetapkan sebelumnya. Permainan dapat dilaksanakan secara individu
maupun kelompok. Permainan juga dapat dilakukan di dalam atau luar ruangan, tergantung dari jenis permainan yang dimainkan.
2.3 Faktor yang Mempengaruhi Permainan Anak