Hasil Belajar Siswa Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa

28 6. Motor Activities, yang termasuk didalamnya antara lain: melakukan percobaan, membuat konstruksi, model, mereparasi, bermain, berkebun, beternak. 7. Mental Activities, misalnya: menanggapi, mengingat, memecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan. 8. Emotional Activities, misalnya: menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup.

2.4.2 Hasil Belajar Siswa

Hasil belajar siswa sangat dipengaruhi oleh kualitas pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah. Menurut Sidharta sebagaimana yang dikutip oleh Agustanti 2012, menyatakan bahwa hasil belajar adalah adanya perubahan tingkah laku dalam dirinya. Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut baik perubahan yang bersifat pengetahuan kognitif, ketrampilan psikomotor, maupun yang menyangkut nilai atau sikap afektif. Hasil belajar siswa dapat diketahui melalui penilaian kelas. Menurut Haryoko 2009, dalam kaitannya dengan hasil pembelajaran, setiap kegiatan yang berlangsung pada akhirnya akan dituntut hasil akhir dari kegiatan tersebut, demikian pula dalam pembelajaran untuk mengetahui berhasil tidaknya seseorang yang belajar, harus dilakukan pengukuran dan penilaian. Dengan mengukur hasil belajar, maka seseorang akan dapat diketahui tingkat penguasaan tentang materi pelajaran yang telah dipelajari. Hasil dari pembelajaran itu disebut hasil belajar. Penelitian yang dilakukan Suwardi 2012 menunjukkan bahwa terdapat 6 faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa, antar lain: 1 faktor psikologi siswa 27,54, yang terdiri dari kesulitan mengerjakan tugas, nilai pelajaran, bakat siswa, minat, kesiapan dan motivasi; 2 faktor lingkungan masyarakat 10,18, yang terdiri dari teman bergaul, mass media, dan keaktifan siswa dalam berorganisasi; 3 faktor lingkungan sekolah 8,70, yang terdiri dari disiplin sekolah, relasi siswa dengan siswa, dan alat pelajaran; 4 faktor pendukung belajar 6,98, yang terdiri dari tugas belajar dan suasana dirumah; 5 faktor 29 lingkungan keluarga 6,50, yang terdiri dari latar belakang keluarga dan pengertian orang tua; dan 6 faktor waktu sekolah 6,23. Maisaroh Rostrieningsih 2010, menyatakan bahwa nilai hasil belajar adalah salah satu indikator yang bisa digunakan untuk mengukur keberhasilan belajar seseorang. Nilai hasil belajar mencerminkan hasil yang dicapai seseorang dari segi kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Dalam proses belajar mengajar, ada banyak faktor yang mempengaruhi nilai hasil belajar siswa, baik yang berasal dari dalam diri siswa internal maupun dari lingkungan luar eksternal. Faktor internal terkait dengan disiplin, respon dan motivasi siswa, sementara faktor eksternal adalah lingkungan belajar, tujuan pembelajaran, kreatifitas pemilihan media pembelajaran oleh pendidik, serta metode pembelajaran. Faktor-faktor tersebut mempengaruhi satu sama lain dan merupakan satu kesatuan yang mendasari hasil belajar siswa. Materi pembelajaran yang divisualisasikan dengan tepat akan berdampat pada penguasaan konsep siswa sehingga hasil belajarnya meningkat. Menurut Susanti 2014, hasil belajar merupakan nilai yang diperoleh siswa pada akhir satuan pelajaran yang diukur dengan tes. Siswa dikatakan berhasil dalam belajar apabila telah mencapai prestasi belajar yang diharapkan. Dengan kata lain, hasil belajar adalah bukti yakni nilaiprestasi yang didapat siswa. Menurut Arikunto sebagaimana dikutip oleh Ngatini 2012, mangatakan hasil belajar adalah hasil akhir setelah mengalami proses belajar, perubahan itu tampak dalam perbuatan yang dapat diamati dan dapat diukur. Selanjutnya disimpulkan, hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Membagi tiga macam hasil belajar, yaitu 1 ketrampilan dan kebiasaan, 2 pengetahuan dan pengertian, serta 3 sikap dan cita-cita yang masing-masing golongan dapat diisi dengan bahan yang ada pada kurikulum sekolah. 30

2.5 Kerangka Berpikir