7
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 IPA Terpadu
2.1.1 Definisi IPA
Menurut Sund Trowbridge sebagaimana yang dikutip Sutarto 2005, Sains atau Ilmu Pengetahuan Alam IPA merupaka proses atau produk tentang
pengkajian gejala alam. Menurut White Frederiksen seperti yang dikutip Darliana Winduono 2007, menyatakan IPA dapat dipandang sebagai proses
untuk membentuk hukum, model, dan teori yang memungkinkan orang untuk memprediksi, menjelaskan, dan mengendalikan tingkah laku alam.
Selanjutnya menurut Fisher seperti yang dikutip Mariana Praginda 2009, batasan sains adalah body of knowledge obtained by methods based upon
observation, suatu batang tubuh pengetahuan yang diperoleh melalui suatu metode yang berdasarkan observasi. Rahayu et al. 2012, menyatakan bahwa IPA
atau sains merupakan ilmu yang mempelajari gejala-gejala alam yang meliputi makhluk hidup dan makhluk tak hidup atau sains tentang kehidupan dan sains
tentang dunia fisik. Indriati 2012, menyatakan bahwa IPA adalah pengetahuan yang diperoleh melalui pengumpulan data dengan eksperimen, pengamatan dan
deduksi untuk menghasilkan suatu penjelasan tentang sebuah gejala yang dapat dipercaya.
Menurut Mariana Praginda 2009, berdasarkan penelusuran dan pandangan dari para ahli dalam bidang sains dan memperhatikan hakikat sains
merumuskan, sains adalah ilmu pengetahuan atau kumpulan konsep, prinsip, hukum, dan teori yang dibentuk melalui proses kreatif yang sistematis melalui
inkuiri yang dilanjutkan dengan proses observasi empiris secara terus-menerus; merupakan suatu upaya manusia yang meliputi operasi mental, ketrampilan, dan
strategi memanipulasi dan menghitung, yang dapat diuji kembali kebenarannya yang dilandasi dengan sikap keingintahuan curiousity, keteguhan hati courage,
ketekunan persistence yang dilakukan individu untuk menyingkap rahasia alam semesta.
8
Menurut Carin dan Sund dalam Puskur Balitbang Depdiknas sebagaimana yang dikutip Trianto 2007, mendefinisikan IPA sebagai pengetahuan yang
sistematis dan tersusun secara teratur, berlaku umum universal, dan berupa kumpulan data hasil observasi dan eksperimen. Merujuk kepada pengertian IPA
tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa hakikat IPA meliputi empat unsur yang utama, yaitu :
1. Sikap : rasa ingin tahu tentang benda, fenomena alam, makhluk hidup, serta
hubungan sebab akibat yang menimbulkan masalah baru yang dapat dipecahkan melalui prosedur yang benar; IPA bersifat open ended.
2. Proses : prosedur pemecahan masalah melalui metode ilmiah; metode ilmiah
meliputi penyusunan hipotesis, perancangan eksperimen atau percobaan, evaluasi, pengukuran, dan penarikan kesimpulan.
3. Produk : berupa fakta, prinsip, teori dan hukum.
4. Aplikasi : penerapan metode ilmiah dan konsep IPA dalam kehidupan sehari-
hari.
2.1.2 Karakteristik Bidang Kajian IPA