Tema Cahaya IPA Terpadu

14

2.1.5 Ciri-ciri Pembelajaran Terpadu

Menurut Hilda Karli Margaretha sebagaimana yang dikutip Indrawati 2009, mengemukakan beberapa ciri pembelajaran terpadu antara lain: 1. Holistik, suatu peristiwa yang menjadi pusat perhatian dalam pembelajaran terpadu dikaji dari beberapa bidang studi sekaligus untuk memahami suatu fenomena dari segala sisi. 2. Bermakna, keterkaitan antara konsep-konsep lain akan menambah kebermaknaan konsep yang dipelajari dan diharapkan siswa mampu menerapkan perolehan belajarnya untuk memecahkan masalah-masalah nyata didalam kehidupannya. 3. Aktif, pembelajaran terpadu dikembangkan melalui pendekatan diskoveri- inkuiri. Siswa terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran yang secara tidak langsung dapat memotivasi siswa untuk belajar. Sejalan dengan itu, oleh Tim Pengembang PGSD seperti yang dikutip Indrawati 2009, menyebutkan bahwa pembelajaran terpadu memiliki ciri-ciri antara lain 1 berpusat pada siswa; 2 memberikan pengalaman langsung pada anak; 3 pemisahan antar bidang studi tidak begitu jelas; 4 menyajikan konsep dari berbagai bidang studi dalam suatu proses pembelajaran; 5 bersikap luwes; dan 6 hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa.

2.1.6 Tema Cahaya

Pembahasan tema cahaya selama ini merupakan topik tersendiri sebagaimana yang terdapat pada sumber belajar untuk siswa kelas VIII SMPMTs, misalnya buku teks atau lainnya, sehingga dalam kegiatan pembelajaran pembahasannya terfokus pada bidang kajian IPA Fisika. Melalui media pembelajaran IPA terpadu berbasis elektronik tema cahaya, akan dipelajari tidak hanya dari sudut pandang bidang kajian IPA Fisika saja, namun dari sudut pandang bidang kajian IPA Biologi dan Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa. 15 Standar Kompetensi SK dan Kompetensi Dasar KD terkait tema cahaya, meliputi: Bidang kajian biologi, SK nomor 2 yaitu memahami sistem dalam kehidupan tumbuhan. KD nomor 2.2 mendeskripsikan proses perolehan nutrisi dan transformasi energi pada tumbuhan hijau. Bidang kajian fisika, SK nomor 6 yaitu memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang dan optika dalam produk teknologi sehari-hari. KD nomor 6.3 yaitu menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan berbagai bentuk cermin dan lensa. Tema cahaya pada media pembelajaran ini untuk bidang kajian IPBA mencakup materi kelas IX, yaitu SK nomor 5 memahami sistem tata surya dan proses yang terjadi didalamnya. KD nomor 5.3 mendeskripsikan gerak edar bumi, bulan dan satelit buatan serta pengaruh interaksinya. Sub tema cahaya dalam media pembelajaran IPA terpadu ini pembahasannya mencakup: 1. Perambatan cahaya, meliputi: cahaya merambat lurus, peristiwa gerhana, bayangan umbra dan penumbra, dan proses fotosintesis. 2. Pemantulan cahaya, meliputi: pemantulan teratur dan pemantulan baur, hukum pemantulan cahaya, dan fase bulan. Cermin merupakan materi yang mendapatkan bagian pembahasan terbanyak dalam sub tema pemantulan cahaya, meliputi cermin datar dan pembentukan bayangannya, cermin cekung dan pembentukan bayangannya termasuk tiga sinar istimewa pada cermin cekung, cermin cembung dan pembentukan bayangannya termasuk tiga sinar istimewa pada cermin cembung, ditambahkan simulasi pembentukan bayangan pada cermin cekung dan cermin cembung. 3. Pembiasan cahaya, meliputi: Hukum Snellius, indeks bias, dispersi cahaya, pembiasan pada prisma, lensa cembung dan pembentukan bayangannya serta lensa cekung dan pembentukan bayangannya melalui simulasi. 4. Alat-alat optik, meliputi: mata bagian-bagian mata, proses pembentukan bayangan pada mata, jangkauan penglihatan mata, miopi, hipermetropi dan presbiopi, kamera, lup, mikroskop, teleskop dan periskop. 16 Ciri pembelajaran IPA terpadu adalah adanya jaringan tema pemersatu. Jaringan tema cahaya dalam kegiatan pembelajaran menggunakan media ini disajikan dalam Gambar 2.3. Gambar 2.3 Jaringan Tema Cahaya

2.2 Media Pembelajaran