Dengan demikian penggelapan pajak dapat didefinisikan sebagai suatu upaya atau tindakan yang merupakan pelanggaran terhadap ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan seperti berikut Rachmadi, 2014:
1. Tidak dapat memenuhi pengisian Surat Pemberitahuan SPT tepat
waktu. 2.
Tidak dapat memenuhi pembayaran pajak tepat waktu. 3.
Tidak dapat memenuhi pelaporan dan pengurangannya secara lengkap.
4. Tidak dapat memenuhi kewajiban memelihara pembukuan.
5. Tidak dapat memenuhi kewajiban menyetorkan pajak penghasilan
para karyawan yang dipotong dan pajak-pajak lainnya yang telah dipungut.
6. Tidak dapat memenuhi kewajiban membayar taksiran pajak terutang.
7. Tidak dapat memenuhi permintaan fiskus akan informasi pihak ketiga.
8. Pembayaran dengan cek kosong bagi negara yang dapat melakukan
pembayaran pajaknya dengan cek. 9.
Melakukan penyuapan terhadap aparat perpajakan dan atau tindakan intimidasi lainnya.
2.3.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tindakan Tax Evasion
Keadilan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi wajib pajak dalam melakukan tindakan tax evasion. Keadilan maksudnya adalah
wajib pajak memerlukan perlakuan yang adil dalam hal pengenaan dam
pemungutan pajak. Hal tersebut dikarenakan menurut mereka mengurangi penghasilan mereka. Seperti dalam penelitian yang dilakukan oleh
Handayani, 2014 menunjukkan keadilan berpengaruh negatif terhadap persepsi wajib pajak mengenai penggelapan pajak.
Faktor lainnya adalah self assessment system, Self aseessment system adalah suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang
wajib pajak untuk menetukan sendiri jumlah pajak yang terutang setiap tahunnya sesuai dengan ketentuan Undang-Undang perpajakan yang
berlaku. Adanya sistem ini diharapkan dapat menimbulkan kesadaran wajib pajak untuk mengisi SPT mereka sendiri. Namun justru dengan adanya self
assessment system membuat wajib pajak cenderung melakukan kecurangan seperti penggelapan pajak tax evasion. Hal ini dibuktikan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Ayu, 2013 menunjukkan bahwa variabel self assessment system berpengaruh negatif terhadap tindakan penggelapan
pajak tax evasion. Suwandhi, 2010 yang hanya mengkaji satu variabel yaitu self assessment system menunjukkan bahwa pelaksanaa self
assessment system berpengaruh siginifikan dengan tindakan tax evasion. Diskriminasi juga merupakan faktor yang mempengaruhi tindakan
tax evasion. Diskriminasi adalah perbedaan perlakuan antar sesama umat manusia berdasarkan dari segi ras, agama, sosial, warna kulit dll.
Diskriminasi yang terkait dengan penghindaran dalam kondisi tertentu menganggap bahwa suatu penggelapan pajak dipandang sebagai yang paling
dibenarkan dalam kasus tertentu, contohnya adalah dimana sistem pajak
tidak adil, dana pajak yang terkumpul terbuang sia-sia Rahman, 2013. Dibuktikan dengan penelitian Suminarsasi, 2011 yang mengatakan
diskriminasi berpengaruh positif terhadap tindakan penggelapan pajak tax evasion.
Pemahaman perpajakan merupakan tingkat pengetahuan hak dan kewajiban sebagai wajib pajak. Seberapa besar ketentuan perpajakan dapat
dipahami, di mengerti, dan dipahami oleh wajib pajak. Pemahaman wajib pajak yang masih rendah terhadap undang-undang perpajakan yang berlaku
merupakan salah satu faktor yang mendorong wajib pajak melakukan tindakan penggelapan pajak tax evasion. Menurut Rahman, 2013
menyebutkan bahwa penggelapan pajak tax evasion dapat dilakukan oleh orang pribadi salah satu faktornya antara lain kurang memahami ketentuan
perpajakan, meliputi undang-undang perpajakan dan pemanfaatan akan adanya celah dalam undang-undang perpajakan dan pemanfaatan akan
adanya celah dalam undang-undang perpajakan loopholes, sehingga dapat disalahgunakan untuk melakukan penggelapan pajak, seperti tidak jujur
dalam memberikan data keuangan maupun menyembunyikan data keuangan.
Pelayanan aparat pajak juga merupakan faktor yang mempengaruhi tindakan tax evasion. Pelayanan aparat pajak sebagai petugas dalam sistem
pemungutan pajak sangat menentukan tercapainya target penerimaan pajak. Pelayanan aparat pajak yang berkualitas sangat berpengaruh terhadap wajib
pajak dalam membayar pajaknya Nugroho, 2012. Faktor kemungkinan
terdeteksi kecurangan juga mendorong wajib pajak untuk melakukan tindakan penggelapan pajak tax evasion. Pemeriksaan terhadap wajib
pajak dilaksanakan dalam rangka melaksanakan ketentuan undang-undang yang berlaku. Ketika persentase kemungkinan pemeriksaan pajak dapat
mendeteksi sebuah kecurangan yang dilakukan wajib pajak maka akan sangat berpengaruh terhadap tindakan penggelapan pajak tax evasion. Jika
wajib pajak menganggap kemungkinan terdeteksi kecurangan tinggi maka wajib pajak akan cenderung patuh terhadap ketentuan undang-undang dan
tidak melakukan tindakan penggelapan pajak tax evasion. Hal ini menunjukkan terdapat pengaruh kemungkinan terdeteksi kecurangan
terhadap tindakan penggelapan pajak tax evasion. Penelitian yang dilakukan oleh Rahman, 2013 menunjukkan bahwa kemungkinan
terdeteksi kecurangan berpengaruh negatif signifikan terhadap tindakan penggelapan pajak tax evasion.
2.4 Keadilan