Model LKS yang selama ini dipakai dalam pembelajaran Biologi kelas VII

Terlihat garis regresi pada gambar yang mengarah ke kanan. Hal ini membuktikan adanya linearitas hubungan antara skor keterlaksanaan LKS berbasis POE dan hasil belajar siswa di kelas eksperimen, yang dapat diartikan semakin tinggi skor keterlaksanaan LKS berbasis POE maka hasil belajar juga semakin tinggi. Berdasarkan hasil analisis regresi sederhana di atas, hasil uji pengaruh menunjukkan bahwa variabel skor keterlaksanaan LKS berbasis POE berpengaruh terhadap skor tes pada materi pengelolaan lingkungan yaitu sebesar 80,9. Artinya variasi hasil belajar kognitif siswaposttest mampu dijelaskan oleh variasi skor keterlaksanaan LKS berbasis POE sebesar 80,9 melalui hubungan = 26.541+ 1.353x.

B. Pembahasan

1. Model LKS yang selama ini dipakai dalam pembelajaran Biologi kelas VII

di SMP Negeri 3 Welahan Lembar Kegiatan Siswa atau yang biasanya disebut dengan LKS merupakan lembar kegiatan yang di dalamnya berisi lembaran-lembaran tugas dan langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas yang harus dikerjakan siswa Prastowo 2011. Hasil analisis model LKS yang selama ini telah digunakan oleh guru kelas VII di SMP Negeri 3 Welahan mengandung komponen uraian materi, kegiatan praktikum dan soal latihan. Langkah kegiatan dalam LKS yang digunakan guru jelas dan mudah dipahami. Namun guru belum pernah menggunakan LKS berbasis POE. Ada beberapa faktor yang menyebabkan guru belum pernah menggunakan LKS berbasis POE. Faktor pertama adalah beban kurikulum tingkat satuan pendidikan KTSP penelitian yang dilakukan oleh Pramudianti 2008 menunjukkan bahwa terdapat kendala dalam KTSP pembelajaran biologi. Kendala kurikulum tersebut disesuaikan dengan visi, misi dan tujuan sekolah sehingga setiap sekolah mempunyai kurikulum yang berbeda. Kurikulum tingkat satuan pendidikan menuntut guru untuk mengembangkan sendiri perencanaan pembelajaran yang akan dilakukan. Hal ini yang menyebabkan guru belum siap untuk mengembangkan pembelajaran biologi berbasis POE. Faktor kedua siswa belum mampu berfikir analitis, kritis dan kreatif. Hal ini disebabkan karena pembelajaran selama ini hanya sebatas membaca buku, mengahafal dan latihan berulang. Tepatnya proses pembelajaran hanya memberikan memori jangka pendek terhadap siswa Megawangi 2012. Lain halnya dengan model pembelajaran POE. Pada pembelajaran ini melibatkan siswa secara aktif untuk mengkonstruksi pengetahuannya sendiri melalui sintak-sintak pembelajaran POE seperti memprediksi, mengobservasi dan menjelaskan hubungan keterkaitan antara observasi dan prediksi. Hal ini menyebabkan siswa tidak mudah lupa dengan apa yang dipelajarinya. Menurut Limbach Waugh 2003 pembelajaran yang aktif memberikan pengalaman yang bermakna serta menstimulasi perkembangan kognitif siswa. Faktor ketiga, Gupta Chandiwala 2009 menambahkan model pembelajaran POE kurang cocok diterapkan pada materi-materi yang sulit untuk mendapatkan hasilnya secara singkat hands-on. Diperlukan materi yang dapat didemonstrasikan agar siswa termotivasi untuk mencari jawaban yang sesuai dengan kemampuan kognitifnya. Meskipun terdapat beberapa faktor penghambat penggunaan LKS berbasis POE, guru tetap bersedia menerapkan LKS berbasis POE guna membantu siswa mengungkapkan ide-ide sehingga mempermudah proses belajar siswa, memotivasi siswa untuk mengeksplor pengetahuan konsepsi dan memicu siswa untuk melakukan investigasi Costu 2010. Ozdemir 2008 menambahkan model pembelajran POE dapat digunakan untuk meningkatkan pemahaman siswa karena di dalam model pembelajaran POE terdapat beberapa metode praktikal yang merupakan pembelajaran produktif yang dapat menjadikan siswa paham dan mengaplikasikan pengetahuannya dalam kehidupan nyata. Metode praktikal tersebut meliputi membuat rancangan predict, melakukan pengamatan observe, dan menganalisis explain.

2. Perlunya pengembangan LKS berbasis POE