Gambar 7. Hasil Pengembangan LKS berbasis POE
4. Hasil Ujicoba: pengaruh LKS berbasis POE terhadap hasil belajar siswa
Tahap uji pemakaian LKS berbasis POE dilaksanakan pada 40 siswa sebagai kelompok kontrol dan 40 siswa sebagai kelompok eksperimen di SMP Negeri 3 Welahan.
Data yang diperoleh yaitu data keterlaksanaan LKS berbasis POE dan data hasil belajar siswa.
a. Hasil deskriptif
1 Lembar Kegiatan Siswa berbasis POE
Dalam penelitian ini penerapan LKS berbasis POE diterjemahkan sebagai skor keterlaksanaan LKS berbasis POE. Skor keterlaksanaan LKS berbasis POE diperoleh dari
angket keterlaksanaan LKS berbasis POE yang dikerjakan oleh siswa terdiri dari 45 1
2 Halaman Konten berisi:
1. Sintak Explanation 2. Latihan soal
1 Halaman konten berisi:
1. Eksplanasi guru
Berisi materi-materi pokok yang mendukung siswa dalam membuat prediksi
1
2 Halaman akhir:
1. Daftar pustaka 2. Sekilas Info
pertanyaan, yang mempunyai 2 kategori jawaban yaitu jawaban ya skor 1 dan tidak skor 0. Rentangan skor yang merupakan jenis data interval kemudian dikonversikan
menjadi jenis data ordinal dengan kriteria tinggi, sedang, rendah Azwar 2012. Keterlaksanaan penggunaan LKS berbasis POE dalam pembelajaran terlihat dalam
Gambar 8.
Gambar 8. Keterlaksanaan LKS berbasis POE Data keterlaksanaan LKS berbasis POE yang diselesaikan oleh siswa
diambil menggunakan angket yang diisi oleh siswa yaitu 40 siswa di kelompok eksperimen. Hasil di atas menunjukkan bahwa rata-rata jumlah skor
keterlaksanaan LKS berbasis POE yang diselesaikan siswa, sebanyak 17 siswa dalam kategori tinggi dan sebanyak 23 siswa dalam kategori sedang.
2 Hasil belajar
siswa
Data hasil belajar dalam penelitian ini diukur dengan teknik tes. Soal yang digunakan untuk pre-test maupun post-test adalah soal yang sama. Soal berjumlah
30 yang bersifat obyektif dan yang telah diuji validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda. Soal pre-test diberikan pada awal pembelajaran
materi pengelolaan lingkungan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sebagai data untuk pengujian normalitas dan homogenitas, sedangkan soal post-test
diberikan pada akhir pembelajaran pada kedua kelas sebagai hasil belajar siswa. Data hasil belajar dalam penelitian ini didefinisikan secara operasional sebagai
skor tes materi pengelolaan lingkungan yang diperoleh siswa, dengan skor benar soal obyektif 1 sehingga skor maksimum yang diperoleh siswa yaitu 30 dan skor
minimum 0. Skor tes dalam penelitian ini dikategorikan sebagai data rasio. Berikut ini adalah penyajian secara lengkap hasil belajar antara kelas eksperimen
dan kelas kontrol pada Tabel 7.
10 20
30
tinggi sedang
rendah
jum lah
si swa
Kriteria
Keterlaksanaan
Keterlaksanaan
Tabel 7 Skor tes hasil belajar siswa materi pengelolaan lingkungan
No Variabel
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Pretest Posttest
Pretest Posttest
1. Skor terendah
17 53
27 27
2. Skor tertinggi
73 87
76 83
3. Rata-rata
52,55 67,52
57,50 58,42
4. Standar diviasi
13,74 9,25
13,14 11,26
5. ∆ post-pretest
14.9 0.92
Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 8 dan 27.
Tabel 7 menunjukkan bahwa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai skor pre-test terendah 17 dan 27, tetapi untuk skor pre-test tertinggi
kelas eksperimen lebih rendah 3 skor dibandingkan skor pre-test tertinggi kelas kontrol. Skor post-test terendah kelas eksperimen lebih tinggi 26 skor daripada
skor post-test terendah kelas kontrol, demikian pula untuk skor post-test tertinggi, kelas eksperimen lebih tinggi 4 skor daripada kelas kontrol.
Berdasarkan perolehan skor post-test baik skor post-test tertinggi maupun terendah menunjukkan bahwa kelas eksperimen mempunyai skor yang lebih
tinggi daripada kelas kontrol, yang berarti bahwa hasil belajar kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Hal tersebut didukung pula dengan rata-rata
skor post-test kelas eksperimen yaitu 67,52 yang lebih tinggi daripada rata-rata skor posttest kelas kontrol yaitu 58,42. Selain berdasarkan analisis data tersebut,
hasil belajar post-test kelas eksperimen dan kelas kontrol juga dibandingkan melalui uji t-test.
Hipotesis yang diuji dalam uji t-test adalah: H
: µ
1
= µ
2
rata-rata nilai posttes kelas eksperimen sama dengan rata-rata nilai posttest kelas kontrol
H
1
: µ
1
≠ µ
2
rata-rata nilai posttes kelas eksperimen berbeda dengan rata-rata nilai posttest kelas kontrol
Dengan kriteria pengujian yaitu H diterima jika
dan dk = n
1
+ n
2
– 2 dengan taraf signifikan 5. Berdasarkan uji t-test dengan bantuan SPSS versi 16.0 for Windows diperoleh data seperti pada Tabel
8.
Tabel 8 Hasil output uji t-test hasil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol
Group Statistics
Kelas N
Mean Std. Deviation
Std. Error Mean
Hasil belajar 1
40 67.52
9.282 1.468
2 40
58.42 11.257