Pengertian dan Prinsip-prinsip Efektivitas Pembelajaran

11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR

A. Kajian Pustaka

1. Efektivitas Pembelajaran

a. Pengertian dan Prinsip-prinsip Efektivitas Pembelajaran

Warsita 2008: 287 suatu kegiatan dikatakan efektif bila kegiatan itu dapat diselesaikan pada waktu yang tepat dan mencapai tujuan yang diinginkan. Efektivitas menekankan pada perbandingan antara rencana dengan tujuan yang dicapai. Oleh karena itu, efektivitas pembelajaran sering kali diukur dengan tercapainya tujuan pembelajaran, atau dapat pula diartikan sebagai ketepatan dalam mengelola suatu situasi. Miarso dalam Warsita 287: 287 pembelajaran yang efektif adalah belajar yang bermanfaat dan bertujuan bagi peserta didik, melalui pemakaian prosedur yang tepat. Pengertian ini mengandung dua indikator, yaitu terjadinya belajar pada peserta didik dan apa yang dilakukan guru. Oleh karena itu, prosedur pembelajaran yang dipakai oleh guru dan terbukti peserta didik belajar akan dijadikan fokus dalam usaha untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran. Dick dan Reiser dalam Warsita 2008: 288 pembelajaran yang efektif memudahkan peserta didik untuk belajar sesuatu yang bermanfaat, seperti : fakta, keterampilan, nilai, konsep, cara hidup serasi dengan sesama, atau sesuatu hasil belajar yang diinginkan. Sutikno dalam Warsita 2008: 288 pembelajaran yang efektif adalah suatu pembelajaran yang memungkinkan peserta didik untuk dapat belajar dengan mudah, menyenangkan, dan dapat tercapai tujuan pembelajaran sesuai dengan harapan. Pasal 19, PP No.19 Th 2005 dalam Warsita 2008: 288 proses pembelajaran pada setiap satuan pendidikan supaya diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Dengan demikan, proses belajar peserta didik lebih menarik, manantang, menyenangkan, dan hasilnya bertahan lama dan bermanfaat bagi proses belajar lebih lanjut. Mulyasa dalam Warsita 2008: 288-289 untuk menciptakan suasana atau iklim pembelajaran yang menyenangkan, menantang, dan kondusif dapat dilakukan melalui berbagai layanan dan kegiatan sebagai berikut: a Menyediakan alternatif pilihan bagi peserta didik yang lambat maupun cepat dalam melakukan tugas pembelajaran. b Memberikan pembelajaran remedial bagi peserta didik yang kurang berprestasi atau berprestasi rendah. c Mengembangkan organisasi kelas yang efektif, menarik, nyaman, dan aman bagi perkembangan potensi seluruh peserta didik secara optimal. d Menciptakan kerja sama saling menghargai, baik antar peserta didik maupun antara peserta didik dengan guru dan pengelola pembelajaran lain. e Melibatkan peserta didik secara aktif dalam proses perencanaan belajar dan kegiatan pembelajaran. f Mengembangkan proses pembelajaran sebagai tanggung jawab bersama antara peserta didik dan guru. Sehingga guru lebih banyak bertindak sebagai fasilitator dan sebagai sumber belajar. g Mengembangkan sistem evaluasi belajar dan pembelajaran yang menekankan pada evaluasi diri sendiri self evaluation.

b. Ciri-ciri Pembelajaran yang Efektif

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY LEARNING PADA MATA PELAJARAN EKONOMI MATERI POKOK MANAJEMEN TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS X IIS SMA NEGERI 3 SLAWI KAB

3 52 233

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN SERVICE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA PADA MATERI POKOK PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DI KELAS XI IPS 4 SMA NEGERI 1 SUNGGAL.

0 1 22

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TEKNIK KANCING GEMERINCING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI KELAS XI IIS 3 SMA NEGERI COLOMADU TAHUN AJARAN 2014/2015 (Kompetensi Dasar Pelestarian Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berkelanjutan)

0 0 23

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA BERBASIS FLIPBOOK MAKER PADA PEMBELAJARAN GEOGRAFI [POKOK BAHASAN PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN] DI SMA NEGERI 2 BANTUL KELAS XI TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 0 20

IMPLEMENTASI MODEL DISCOVERY LEARNING DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI IIS I SMA NEGERI 6 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

0 1 20

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN (Materi Pelestarian Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berkelanjutan Kelas XI IIS 1 SMA Negeri 1 Surakarta Tahun Ajaran 2014/

0 0 21

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA ANTARA PENDEKATAN SAINTIFIK MODEL DISCOVERY LEARNING DAN PROBLEM BASED LEARNING PADA SISWA KELAS XI IIS SMAN 1 BOYOLANGU - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 3

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA ANTARA PENDEKATAN SAINTIFIK MODEL DISCOVERY LEARNING DAN PROBLEM BASED LEARNING PADA SISWA KELAS XI IIS SMAN 1 BOYOLANGU - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 2

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA ANTARA PENDEKATAN SAINTIFIK MODEL DISCOVERY LEARNING DAN PROBLEM BASED LEARNING PADA SISWA KELAS XI IIS SMAN 1 BOYOLANGU - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 1

IMPLEMENTASI MODEL DISCOVERY LEARNING DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI IIS I SMA NEGERI 6 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014 2015 | - | Jurnal Pendidikan Bisnis da

0 0 21