11
BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR
A. LANDASAN TEORI
1. Pendidikan Nilai
a. Pengertian pendidikan nilai
Pendidikan adalah salah satu proses untuk mempengaruhi peserta didik agar dapat mengembangkan kemampuannya. Menurut Undang-
undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003 disebukan bahwa “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual-
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlaq mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
Negara”. Sementara itu, Kohlberg et al. Djahiri, 1992: hal 27 menjelaskan
bahwa Pendidikan Nilai adalah rekayasa ke arah: a Pembinaan dan pengembangan struktur dan potensikomponen pengalaman afektual
affective component experiences atau “jati diri” atau hati nurani manusia the consiense of man atau suara hati al-qolb manusia dengan
perangkat tatanan nilai-moral-norma. b pembinaan proses pelakonan experiencing dan atau transaksiinteraksi dunia afektif seseorang
sehingga terjadi proses klarifikasi niai-moral-norma, ajuan nilai-moral- norma moral judgement atau penalaran nilai-moral-norma moral
reasoning dan atau pengendalian nilai-moral-norma moral control. Sebelum kita terlalu jauh memahami tentang pendidikan nilai
sebaiknya kita
bedakan terlebih
dahulu antara
pendidikan, pengajaran,dan pelatihan. Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka
mempengaruhi siswa agar dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya dan dengan demikian akan menimbulkan
perubahan dalam dirinya yang memungkikan untuk berfungsi dalam kehidupan masyarakat. Sedangkan pengajaran bertugas mengarahkan
proses ini agar sasaran dari perubahan itu dapat tercapai sebagaimana mestinya. Dan sedangkan tujuan dari pelatihan merupakan standard
kualifikasi bagi pencapaian kemampuan atau kompetensi dari suatu proses pelatihan dan belajar mengajar, memuat kemampuan spesifik,
hasil, dan pemenuhan kopetensi yang diharapkan, dan menggunakan kata kerja operasional yang jelas dengan cirri-ciri sebagai berikut : dapat
diamati, dapat diukur, dapat dilakukan dan ada batasan waktu.
b. Tujuan Pendidikan Nilai