Profil Lokasi Penelitian GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1 Profil Lokasi Penelitian

Berdasarkan kedudukan geografis, Kota Bogor terletak di tengah-tengah wilayah Kabupaten Bogor serta lokasinya sangat dekat dengan Ibukota Negara, hal ini merupakan potensi yang strategis bagi perkembangan dan pertumbuhan ekonomi dan jasa, pusat kegiatan nasional untuk industri, perdagangan, transportasi, komunikasi, dan pariwisata. Luas wilayah Kota Bogor sebesar 11.850 Ha terdiri dari 6 kecamatan dan 68 kelurahan. Secara administratif, Kota Bogor terdiri dari 6 kecamatan, 31 kelurahan, dan 37 desa. Keenam kecamatan tersebut antara lain, Kecamatan Bogor Timur, Bogor Utara, Bogor Barat, Bogor Selatan, Bogor Tengah, dan Tanah Sareal. Wilayah yang dijadikan lokasi penelitian salah satunya adalah Kecamatan Tanah Sareal, Kecamatan Tanah Sareal memiliki luas 1884 Ha, dengan 11 kelurahan, 715 RT, dan 116 RW. Berdasarkan laporan administrasi kependudukan, jumlah penduduk kecamatan Tanah Sareal sampai akhir tahun 2007 adalah 143.189 jiwa, yang diantaranya berstatus sebagai anak jalanan. Lokasi yang dipilih adalah beberapa titik konsentrasi yang menjadi tempat mangkal atau pun tempat bekerja mereka. Tempat-tempat tersebut adalah Jl. Sholeh Iskandar di depan pusat perbelanjaan Hypermart, pertigaan rel kereta api di Kebon Pedes, di pertigaan lampu merah Jl. Baru dan perempatan lampu merah Hotel Pangrango 2. Lokasi pertama adalah jalan utama di depan pusat perbelanjaan Hypermart . Lokasi ini selalu mengalami kemacetan walaupun tingkat kemacetannya berbeda-beda setiap jam. Tingkat kemacetan yang paling tinggi terjadi pada pagi hari sekitar pukul 07.00 WIB sampai dengan pukul 09.00 WIB dan sore hari pada pukul 16.00 WIB sampai dengan pukul 18.00 WIB. Kendaraan yang biasa lewat di wilayah ini adalah angkutan umum nomor 32 dan 07, bis Pusaka jurusan Ciputat-Sukabumi dan jurusan Tangerang-Bogor. Lokasi-lokasi selanjutnya didapatkan dari informasi yang diberikan oleh seorang informan yaitu preman yang juga bekerja di Yayasan Titian Mandiri. Lokasi yang pertama adalah Kelurahan Kebon Pedes. Pada lokasi pertama ini terdapat dua titik yang merupakan tempat mangkal anak jalanan. Pertama adalah warung tempat menjual kebutuhan sehari-hari yang dekat dengan pertigaan rel kereta api dan yang kedua adalah pintu rel kereta Kebon Pedes. Pada lokasi pertama sering mengalami kemacetan karena adanya rel kereta api pada pertigaan jalan sehingga kendaraan-kendaraan yang melewatinya harus bergantian. Keadaan ruas jalan yang sempit dan sedikit rusak menyebabkan keadaan di pertigaan tersebut menjadi macet. Daerah di sekitar rel kereta api tersebut terdapat warung atau toko kecil yang menjual makanan kecil hingga kebutuhan sehari-hari yang dijadikan tempat anak jalanan beristirahat atau berkumpul bersama anak-anak jalanan yang lainnya. Selain itu, terdapat juga warung yang sudah ditutup atau tidak digunakan oleh pemiliknya yang digunakan sebagai tempat calo beristirahat atau untuk menunggu pergantian orang yang bekerja sebagai calo berikutnya . Lokasi ini ternyata sangat dekat dengan tempat tinggal anak-anak jalanan yang ’bekerja’ di wilayah ini. Rata-rata anak jalanan yang ada disini melakukan aktivitas sebagai tukang parkir atau dikenal dengan istilah calo. Lokasi kedua di Kebon Pedes yaitu pintu rel kereta api. Di lokasi ini terdapat warung nasi dan jajanan tempat pengamen beristirahat dan menunggu angkutan umum yang ramai. Angkutan umum yang melewati lokasi ini adalah trayek 06A Salabenda-Pasar Anyar Lokasi penelitian selanjutnya adalah di pertigaan lampu merah Jl. Baru. Lokasi ini merupakan ruas jalan penghubung Kota Bogor dengan kota-kota besar seperti Kota Jakarta dan Depok tanpa melewati jalan tol. Hal ini menyebabkan jalan ini banyak dilewati bis-bis antar kota seperti bis Jakarta-Depok ataupun bis- bis ke daerah luar Jawa. Selain itu di pertigaan ini banyak angkutan jurusan Cibinong seperti angkutan nomor 32 dan 08 yang ngetem untuk mencari penumpang. Tepat disebelah kiri tempat angkutan 32 menunggu penumpang, terdapat warung nasi dan warung kopi yang digunakan anak jalanan yang berada di wilayah tersebut beristirahat ataupun makan siang. Kedua tempat ini berlokasi agak menurun dibandingkan posisi jalan dan bangunan yang lain sehingga tempatnya menjadi agak gelap. Selain kedua tempat tersebut, lampu lalu lintas yang berada di tengah taman kecil pun menjadi tempat anak-anak jalanan di wilayah ini bermain dan bercengkerama dengan teman-teman sesama pengamen lainnya sambil menunggu angkutan dan bis yang lewat untuk bergiliran melakukan kegiatan mengamen. Lokasi terakhir adalah perempatan lampu merah Hotel Pangrango 2. Lokasi terakhir ini berbeda dengan lokasi sebelumnya karena sudah tidak termasuk dalam wilayah Tanah Sareal. Lokasi ini menjadi tempat mangkal anak jalanan karena banyaknya lampu merah di perempatan ini sehingga memungkinkan bagi anak jalanan beraktivitas sebagai pengamen. Keramaian di lokasi ini didukung oleh beberapa tempat penting yang berlokasi di area ini seperti Kantor Kecamatan Bogor Tengah, Lembaga Les Privat Bintang Pelajar, Kantor Garda Oto, Restoran cepat saji Mc Donald dan Hotel Pangrango 2. Adapun kondisi lalu lintas yang ada umumnya berjalan normal dan cukup terkendali walaupun arus lalu lintas yang ada umumnya berjalan cukup padat.

4.2 Yayasan Titian Mandiri