masalah. Sebagai contoh adalah PLY 17 tahun yang mengatakan bahwa dia pernah meminum Baygon yang dicampur dengan air karena sedang pusing karena
banyak masalah khususnya masalah keuangan. Hal ini memperlihatkan bahwa anak jalanan sering merasa depresi dan mencoba melupakan masalah ke hal-hal
negatif seperti narkoba dan minuman keras. Ketidakstabilan emosi yang dialami anak jalanan juga merupakan akibat
dari faktor lain yaitu konsumsi mereka terhadap narkoba. Hal ini seperti yang dikatakan oleh SYF 17 tahun yaitu dia mengkonsumsi pil Leksotan ketika ingin
mengamen. Dia mengkonsumsi pil tersebut agar dia bisa tetap semangat dan tidak malu ketika mengamen di angkutan umum. Perkelahian yang timbul dengan supir
angkutan umumpun terjadi ketika dia tidak sadar akibat mengkonsumsi pil leksotan tersebut. Dia mengatakan ketika mengkonsumsi pil tersebut dia menjadi
lebih berani kepada orang lain.
6.5 Konsep Diri Umum
Berdasarkan tabel 15 sebesar 53.33 persen responden mempunyai konsep diri umum yang cenderung positif dengan skor 21.8. Namun perbedaan jumlah
antara responden yang mempunyai konsep diri umum yang cenderung tinggi dan sedang hanya sedikit berbeda. Hal ini mengindikasikan bahwa anak jalanan
menghargai diri mereka sendiri dan bisa membangun rasa percaya diri. Namun, walaupun rata-rata anak jalanan merasa bangga pada diri mereka, masih ada juga
yang sedikit merasa bahwa dia tidak mempunyai hal yang pantas untuk dibanggakan. Berdasarkan wawancara dengan responden MWN 17 tahun, dia
merasa bangga jika turun ke jalan dan bisa menghasilkan uang untuk dirinya
sendiri tanpa harus meminta uang dari orang tua. Hal ini juga seperti yang dikatakan oleh ENG 13 tahun yang mengatakan bahwa dia merasa hidupnya
berguna karena bisa menghidupi keluarganya. Responden yang merasa bahwa dirinya tidak mempunyai suatu hal yang
pantas dibanggakan SYR, 17 tahun mengatakan bahwa dia tidak mempunyai cita-cita. Dia merasa dirinya tidak pantas untuk mempunyai cita-cita yang tinggi.
Dia hanya ingin bekerja dengan penghasilan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan membuat keluarganya bahagia. Namun demikian ada juga
responden yang mempunyai cita-cita tinggi seperti penyanyi, tentara dan guru. Hal ini memperlihatkan bahwa anak jalanan mempunyai motivasi yang bagus
terhadap diri mereka sendiri. Berbeda dalam hal hubungan dengan orang lain, responden merasa mereka tidak mempunyai apa-apa untuk dibanggakan sehingga
merasa malu jika bertemu atau berkenalan dengan orang lain. “saya mah ngga pernah kenal-kenalan ma cewe teh kalo
nongkrong di aer mancur, mana mau mereka ma anak jalanan. kita ga punya apa-apaan…”
END, 18 tahun Tabel 15. Jumlah Responden Berdasarkan Konsep Diri Umum
Konsep Diri Umum Jumlah
Negatif 0 0.00
Sedang 14 46.67
Positif 16 53.33
Total 30 100.00
6.6 Konsep Diri terhadap Sikap Jujur dan Percaya
Berdasarkan Tabel 16 sebanyak 96.66 persen responden mempunyai konsep diri terhadap sikap jujur yang cenderung positif dengan skor 18.6.
Respoden menganggap kejujuran merupakan hal yang penting dan mereka jujur dalam memahami kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya. Hal ini terlihat
ketika melakukan wawancara, mereka tidak malu untuk menceritakan hal-hal negatif atau kekurangan pada dirinya seperti pemakaian narkoba, seks bebas dan
minuman keras. Tabel 16. Jumlah Responden terhadap Konsep Diri Sikap Jujur dan Percaya
Konsep Diri Jujur dan Percaya Jumlah
Negatif 0 0.00
Sedang 1 3.33
Positif 29 96.66
Total 30 100.00
Salah satu kasus menarik yaitu salah satu responden laki-laki yang masih bersekolah di Sekolah Teknik Mesin yaitu PLY 17 tahun yang mendatangi
sekolah Yayasan Titian Mandiri. Dia mengatakan bahwa dia tidak sanggup membayar uang sekolahnya sehingga untuk mengatasi masalah tersebut dia ingin
ikut juga sistem belajar paket yang ada di Yayasan Titian Mandiri. Hal ini dia lakukan karena jika nanti ternyata dia tidak bisa membayar uang sekolah di
sekolah formal yang ia jalani, maka ia bisa mendapat ijazah dengan cara lain yaitu dengan mengikuti kegiatan belajar Paket di Yayasan Titian Mandiri. Menurut
PLY, sayang sekali jika dia berhenti sekolah, karena dia mengatakan bahwa dia pintar dan mendapat ranking di sekolahnya. Selain itu dia sudah mengikuti
Praktek Kerja Lapang PKL di sekolahnya dan merasa senang dengan bekerja di perbengkelan atau mesin. Hal ini memperlihatkan bahwa anak jalanan tidak
cenderung mempertahankan diri dengan berbohong atau pun lari dari masalah
ketika mendapat tekanan. Anak jalanan juga mempercayai orang lain untuk menceritakan masalah yang mereka alami dan tidak tertutup terhadap orang lain.
6.7 Konsep Diri Hubungan dengan Tuhan