Hipotesis Penelitian Definisi Operasional

jalanan ini akan dilihat hubungannya dengan konsep diri yang terbentuk pada anak jalanan. Hal ini dapat disederhanakan melalui gambar kerangka pemikiran Gambar 1. Faktor Internal: • Usia • Jenis Kelamin • Tingkat Pendidikan • Jenis Pekerjaan • Alasan Turun ke Jalan Karakteristik Sosial Ekonomi Anak Jalanan Faktor Eksternal: • Tingkat Kekerasan yang Diterima Anak Jalanan • Tingkat Sosial Ekonomi Anak Jalanan Konsep Diri Anak Jalanan Tingkah Laku Anak Jalanan Gambar 1. Kerangka Pemikiran Operasional Keterangan: : mempengaruhi : mempengaruhi tetapi tidak diteliti

2.4 Hipotesis Penelitian

1. Diduga konsep diri anak jalanan berbeda berdasarkan karakteristik sosial ekonomi anak jalanan. 2. Diduga konsep diri anak jalanan berbeda berdasarkan alasan anak turun ke jalan.

2.5 Definisi Operasional

1. Anak jalanan adalah anak berusia 13 sampai 18 tahun yang menghabiskan sebagian besar waktunya di jalanan dan tempat umum lainnya pasar, terminal, stasiun dan lainnya. 2. Usia adalah lama hidup responden dari sejak lahir sampai ketika diwawancarai, kategori yang digunakan adalah: 1. Antara 13 hingga 15 tahun, kode =1 2. Antara 16 hingga 18 tahun, kode = 2 3. Jenis kelamin adalah struktur biologis yang ada pada diri anak jalanan. Kategorinya adalah: 1. Laki-laki, kode =1 2. Perempuan, kode = 2 4. Tingkat pendidikan adalah pendidikan formal terakhir yang diperoleh anak jalanan. Kategorinya adalah: 1. Tidak pernah sekolah, kode = 1 2. Sekolah Dasar SD dan sederajat, kode = 2 3. Sekolah Menengah Pertama SMP dan sederajat, kode = 3 4. Sekolah Menengah Atas SMA dan sederajat, kode = 4 5. Jenis Pekerjaan adalah aktivitas yang dilakukan untuk mendapatkan sejumlah uang dalam satu bulan terakhir. 1. Usaha dagang terdiri dari pedagang asongan, penjual koran, majalah serta menjual sapu atau lap kaca mobil, kode = 1 2. Usaha di bidang jasa terdiri dari pembersih bus, pengelap kaca mobil, pengatur lalu lintas, kuli angkut di pasar, ojek payung, tukang semir sepatu, dan kenek atau calo, kode = 2 3. Pengamen. Dalam hal ini menyanyikan lagu dengan berbagai macam alat musik seperti gitar, kecrekan, suling bambu, gendang, radio karaoke, dan lain-lain, kode = 3 4. Kerja serabutan yaitu anak jalanan tidak mempunyai pekerjaan tetap, dalam arti dapat berubah-ubah sesuai keinginan mereka, kode = 4 6. Alasan turun ke jalan adalah alasan yang menyebabkan anak memilih untuk turun ke jalan. Kategori yang digunakan adalah: 1 Tipe pertama: turun ke jalan karena alasan ekonomi mencari nafkah untuk keluarga, kode = 1 2 Tipe kedua : turun ke jalan karena kurang kasih sayang keluarga disharmoni keluarga, kode = 2 3 Tipe ketiga : turun ke jalan karena iseng menambah uang saku, kode = 3 4. Lainnya, kode = 4 7. Keadaan sosial ekonomi keluarga adalah suatu gambaran kehidupan keluarga yang menitikberatkan pada tingkat pendidikan, tingkat pendapatan dan jenis pekerjaan orang tua. 8. Tingkat pendapatan orang tua adalah penghasilan yang dimiliki oleh ayah dan ibu. Kategori yang digunakan adalah: 1. Tidak tahu, kode = 1 2. Tidak berpenghasilan, kode = 2 3. Kurang dari atau sama dengan Rp 200.000,00, kode = 3 4. Lebih dari Rp 200.000,00 - Rp 500.000,00, kode = 4 5. Lebih dari Rp 500.000,00 - Rp 830.000,00, kode = 5 6. Lebih dari Rp 830.000,00 kode = 6 9. Tingkat pendidikan orang tua adalah pendidikan formal yang pernah dijalani oleh ayah atau ibu anak jalanan. Kategori: 1. Tidak tahu, kode = 1 2. Tidak pernah sekolah, kode = 2 3. Sekolah Dasar SD, kode = 3 4. Sekolah Menengah Pertama SMP, kode = 4 5. Sekolah Menengah Atas SMA, kode = 5 6. Perguruan Tinggi, kode = 6 10. Pekerjaan orang tua adalah kegiatan yang dilakukan ayah atau ibu anak jalanan untuk membiayai hidup keluarga. Kategori yang digunakan adalah: 1. Tidak tahu, kode = 1 2. Tidak bekerja atau Ibu rumah tangga, kode = 2 3. Buruh terdiri dari tukang batu, kuli angkut, dan buruh cuci atau pembantu rumah tangga, kode = 3 4. Bidang jasa terdiri dari tukang sepatu, tukang kebun, penarik becak, penggali sumur, supir, penjahit, pramuniaga, dan satpam dan usaha dagang, kode = 4 5. Petani, kode = 5 6. Pemulung dan pengemis, kode = 6 7. Lainnya, kode = 7. 11. Tingkat kekerasan yang diterima anak jalanan adalah intensitas tindak kejahatan yang dilakukan pihak lain aparat keamanan, keluarga, anak jalanan lain dll yang merugikan anak jalanan Untuk kekerasan yang diterima anak jalanan kategorinya adalah: 1. Dipaksa bekerja, kode = 1 2. Dipukuli, kode = 2 3. Dipaksa memberikan uang, kode = 3 4. Pelecehan seksual, kode = 4 5. Lainnya, kode = 5 12. Konsep diri adalah cara anak jalanan memandang dan menilai dirinya sendiri. Kategori yang digunakan adalah: 1 Konsep diri karakter pribadi: konsep diri mengenai karakter diri anak jalanan • Tinggi: 8-18 • Sedang: 19-29 • Rendah: 30-40 2 Konsep diri penampilan fisik: deskripsi anak jalanan mengenai penampilan fisiknya. • Tinggi: 5-9 • Sedang: 10-14 • Rendah: 15-20 3 Konsep diri hubungan dengan orang tua: deskripsi anak jalanan terhadap hubungan dengan orang tua mereka • Tinggi: 8-18 • Sedang: 19-29 • Rendah: 30-40 4 Konsep diri kestabilan emosi: deskripsi anak jalanan terhadap pengendalian emosi pada diri individu. • Tinggi: 6-13 • Sedang: 14-21 • Rendah: 22-30 5 Konsep diri umum: deskripsi anak jalanan mengenai kemampuan menghargai dirinya sendiri • Tinggi: 6-13 • Sedang: 14-21 • Rendah: 22-30 6 Konsep diri sikap jujur dan percaya: deskripsi anak jalanan terhadap sikap jujur dan percaya • Tinggi: 5-9 • Sedang: 10-14 • Rendah: 15-20 7 Konsep diri hubungan dengan Tuhan: deskripsi anak jalanan terhadap hubungan dengan Tuhan. • Tinggi: 4-8 • Sedang: 9-13 • Rendah:14-20

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat tepatnya di Jl. Sholeh Iskandar di depan pusat perbelanjaan Hypermart, pertigaan rel kereta api di Kebon Pedes, di pertigaan lampu merah Jl. Baru dan perempatan lampu merah Hotel Pangrango 2. Lokasi-lokasi ini didapatkan dari informan yang bekerja di Rumah Singgah Yayasan Titian Mandiri. Pemilihan lokasi ini didasarkan pada pertimbangan kemudahan akses penelitian, keterbatasan tenaga, biaya, serta waktu dari peneliti. Pengumpulan data dilakukan selama satu bulan, yaitu pada bulan Juni 2008 sampai dengan bulan Juli 2008. Pengolahan data dan hasil penulisan laporan selanjutnya dilakukan selama satu bulan, yaitu pada bulan Juli 2008 sampai dengan bulan Agustus 2008.

3.2 Teknik Pemilihan Responden

Populasi dari penelitian ini adalah anak jalanan Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat tepatnya di Jl. Sholeh Iskandar di depan pusat perbelanjaan Hypermart, pertigaan rel kereta api di Kebon Pedes, di pertigaan lampu merah Jl. Baru dan perempatan lampu merah Hotel Pangrango 2. Jumlah responden yang diambil adalah minimal 30 orang. Angka 30 diambil dari standar minimal penelitian survei Singarimbun dan Effendi, 1989.