Lalu, pada tanggal 4 mei 2002 diluncurkan MODIS yang dibawa oleh satelit Aqua dan spesifikasinya lebih ke lautan Maccherone, 2005.
2.5.3 Aplikasi penginderaan jauh dalam pendeteksian klorofil-a
Penginderaan jauh warna air laut adalah salah satu cara untuk mengetahui keadaan laut dan proses-proses yang terjadi di dalamnya berdasarkan nilai
konsentrasi dari water-leaving radiance yang merupakan hasil interaksi antara radiasi sinar matahari dan perairan yang diterima oleh satelit Hendiarti, 2003.
Sensor pada satelit menerima pantulan radiasi sinar matahari dari permukaan dan kolom perairan. Pada sistem penginderaan jauh warna air laut
terjadi transper radiasi dalam sistem sinar matahari-perairan-sensor satelit yang disajikan pada Gambar
6. Radiasi sinar matahari pada saat menuju perairan
dipengaruhi oleh atmosfer, dimana sebelum sinar matahari mencapai perairan akan diserap atau dihamburkan oleh awan, melekul udara dan aerosol.
Kemudian, sinar matahari yang masuk ke dalam kolom perairan akan diserap atau dipantulkan oleh partikel-partikel yang ada pada perairan seperti
fitoplankton, sedimen tersuspensi suspended sediment dan substansi kuning yellow substances.
Pada perairan yang dangkal, pantulan dari dasar perairan juga berpengaruh terhadap pantulan pada permukaan perairan Siegel low diacu
dalam Hendiarti 2003. Perambatan transmisi warna-warna sinar di dalam air sangat dipengaruhi
oleh sifat optik dan material-material yang terlarut di dalamnya Barmes, 1988. Untuk melakukan pengukuran kualitas air, Robinson 1991 membagi perairan
menjadi dua kelompok berdasarkan sifat optisnya, yaitu perairan kasus satu dan perairan kasus dua. Pada saat mengirimkan informasi kembali ke satelit juga
akan dipengaruhi oleh atmosfer. Jumlah radiasi yang diterima oleh sensor secara metematis dapat digambarkan sebagai berikut Jerlov dan Nielsen, 1974 diacu
dalam Hendiarti, 2003 : L
t
= T
a
L
w
+ L
r
+ L
a
+ L
m
Keterangan : L
t
= radiasi yang diterima oleh sensor satelit T
a
= transmisivitas atmosfer L
r
= radiasi dari permukaan laut L
w
= radiasi dari kolom perairan L
a
= radiasi dari aerosol L
m
= radiasi dari melekul udara
Sumber : Modifikasi dari Siegel low diacu dalam Hendiarti 2003
Gambar 6 Sistem penginderaan jauh warna air laut. Perairan kasus satu adalah perairan yang sifat optisnya didominasi oleh
fitoplankton. Perairan ini biasanya ditemukan di perairan lepas pantai yang tidak dipengaruhi zona perairan dangkal dan sungai Gaol, 1997. Untuk perairan
kasus dua lebih banyak didominasi oleh fitoplankton, sedimen tersuspensi suspended sediment
dan substansi kuning yellow substances. Pada perairan yang dangkal, pantulan darai dasar perairan juga berpengaruh terhadap pantulan
pada permukaan perairan Jerlov dan Nielsen, 1974 diacu dalam Hendiarti, 2003.
Spektrum sinar yang penting untuk tumbuhan laut adalah sinar tampak yang memiliki panjang gelombang 400 nm – 720 nm atau disebut juga sebagai
Photosynthetically Available Radiation PAR. Spektrum ini hampir sama dengan
spektrum cahaya tampak visible light yaitu 360 nm – 780 nm Parson et al, 1977 diacu dalam Gaol, 1997. Fitoplankton mengandung klorofil-a, pigmen
fotosentesis dominan yang mengabsorbsi kuat energi pada panjang gelombang biru dan merah sinar tampak Lo, 1996. Menurut Curran 1985, klorofil-a
menyerap cahaya dengan baik pada panjang gelombang 430 nm dan 660 nm. Pantulan maksimum terjadi pada kanal hijau, karena klorofil-a sangat sedikit
menyerap radiasi gelombang elektromagnetik pada kanal ini.
L
w
Aerosol L
a
Melekul
L
m
Matahari
Air laut, Material tersuspensi, substansi
terlarut Absorbsi a,
Hamburan b. T
a
L
t
= T
a
L
w
+ L
r
+ L
a
+ L
m
L
w
+ L
r
R
w
≈ 0,33 b
c
.2
L
r
Refleksi Dasar Perairan
Penelitian mengenai klorofil-a telah banyak dilakukan oleh berbagai peneliti dengan menggunakan data satelit. Menurut Prasasti, et al 2003, untuk
menentukan nilai konsentrasi klorofil-a dari satelit Terra MODIS diekstraksi dari rasio kanal 9 dengan kanal 12. Kanal 9 443 nm bekerja pada daerah sinar biru,
sedangkan kanal 12 551 nm bekerja pada sinar hijau. Penyerapan energi olah klorofil-a pada kanal 9 adalah tinggi yang mengakibatkan pantulan pada kanal ini
rendah. Oleh karena itu, jika rasio antara reflektansi panjang gelombang 443 nm dengan 551 nm rendah, maka konsentrasi klorofilnya tinggi.
Amri 2002 menggunakan citra satelit SeaWiFs untuk menentukan sebaran klorofil-a di perairan Selat Sunda pada musim barat, peralihan barat-
timur, musim timur dan peralihan timur-barat. Sebaran klorofil-a pada musim barat sangat rendah berkisar antara 0,1 mgm
3
– 1 mgm
3
. Pada musim peralihan barat-timur sebaran klorofil-a lebih besar daripada musim barat yaitu antara 0,8
mgm
3
– 2 mgm
3
. Sebaran klorofil-a semakin tinggi pada musim timur yaitu konsentrasinya berkisar antara 0,8 mgm
3
– 3,5 mgm
3
. Pada musim peralihan timur-barat besarnya kosentrasi klorofil-a berkisar antara 0,8 mgm
3
– 3 mgm
3
.
2.5.4 Aplikasi penginderaan jauh untuk penentuan SPL