Lokasi dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat Hubungan SPL dan Klorofil-a dengan CPUE Ikan Cakalang dan Tongkol

3 METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga tahap, yaitu: tahap pertama survey lapangan tempat lokasi penelitian. Tahap kedua pengumpulan data hasil tangkapan ikan cakalang dan tongkol dari Pelabuhan Perikanan Pantai Lampulo, download citra SPL dan klorofil-a dari satelit Aqua MODIS. Tahap ketiga pengolahan data citra satelit Aqua MODIS untuk mendapatkan informasi parameter oseanografi berupa SPL dan klorofil-a. Tahap pertama dilaksanakan pada awal Juli 2007 di perairan Utara Nanggroe Aceh Darussalam. Tahap kedua dilaksanakan pada bulan Agustus hingga Nopember 2007 di Pelabuhan Perikanan Pantai PPP Lampulo Kota Banda Aceh, sedangkan tahap ketiga dilaksanakan pada bulan Desember 2007 hingga Februari 2008 di Laboratorium Penginderaan Jauh dan SIG, Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan FPIK Institut Pertanian Bogor IPB. Adapun peta daerah penelitian dapat dilihat pada Gambar 7. Gambar 7 Peta daerah penelitian.

3.2 Bahan dan Alat

Bahan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah: 1 Data citra SPL dan klorofil-a dari satelit Aqua MODIS level 3 rata-rata mingguan dari bulan Januari 2006 hingga Nopember 2007. 6 o 00 ’ 5 o 45’ 94 o 52’0 5 ” 95 o 07’05” 95 o 22’05” 95 o 37’05” 95 o 52’05 ” 5 o 30 ’ 5 o 15’ Peta Daerah Penelitian Peta I ndeks 2 Data jumlah hasil tangkapan ikan cakalang dan tongkol dalam bentuk data time series dari Pelabuhan Perikanan Pantai PPP Lampulo Kota Banda Aceh. Alat yang akan digunakan dalam menunjang penelitian ini adalah: 1 Komputer dari jenis personal computer PC, pencetak printer dan scanner. 2 Perangkat lunak software SeaDAS 4.7 menggunakan sistem operasi LinuxOS. 3 Perangkat lunak software Surfer 8.0. untuk pengolahan citra satelit. 4 Perangkat lunak software SIG, ArcGIS, Arcview GIS 3.3 untuk pengolahan dan analisis secara spasial.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini didapat dari berbagai sumber yaitu antara lain : 1 Data citra SPL dan klorofil-a diperoleh dari hasil download website : http:oceancolor.gsfc.nasa.gov . level 3 dari sensor satelit Aqua MODIS dengan resolusi 4 km x 4 km untuk tahun 2006 – 2007. 2 Data SPL dan klorofil-a rata-rata mingguan untuk cakalang dan tongkol diambil berdasarkan lokasi penangkapan hasil wawancara dengan nelayan. 3 Data hasil tangkapan cakalang dan tongkol diperoleh dari Pelabuhan Perikanan Pantai Lampulo Kota Banda Aceh berupa data time series harian, mingguan, bulanan dan tahunan mulai Januari 2006 – Nopember 2007. 4 Data daerah penangkapan ikan cakalang dan tongkol diperoleh dari wawancara dengan nelayan purse seine dan Panglima Laot Lhok.

3.3.1 Pengumpulan data hasil tangkapan cakalang dan tongkol

Data hasil tangkapan ikan cakalang dan tongkol diperoleh dari data hasil tangkapan nelayan di perairan Utara Nanggroe Aceh Darussalam yang menggunakan alat tangkap pukat langgar purse seine. Data hasil tangkapan yang dikumpulkan adalah berupa data hasil tangkapan ikan cakalang dan tongkol secara time series harian, mingguan, bulanan maupun tahunan dari Pelabuhan Perikanan Pantai PPP Lampulo Kota Banda Aceh. Data hasil tangkapan ikan cakalang dan tongkol tersebut dicatat dalam suatu daftar hasil penangkapan pada setiap unit kapal dan trip operasi penangkapan yang dikonfersikan kedalam rata-rata mingguan Lampiran 3.

3.3.2 Pengambilan data MODIS

Data yang dipilih untuk penelitian ini adalah citra satelit Aqua MODIS yang bersih dari tutupan awan. Untuk memilih citra Aqua MODIS yang bersih dari tutupan awan, dapat dilihat dari citra satelit level-3 yang sudah dikomposit menjadi rata-rata mingguan dengan resolusi spasial 4 km x 4 km, untuk SPL dan klorofil-a pada situs http:oceancolor.gsfc.nasa.gov . 3.4 Analisis Data 3.4.1 Citra SPL dan klorofil-a Data citra SPL dan klorofil-a diketahui dengan melakukan analisis digital terhadap citra satelit Aqua MODIS level 3 yang diperoleh dengan men- download pada situs http:oceancolor.gsfc.nasa.gov yang mempunyai akstensi file .bz2 kemudian ditampilkan dalam bentuk JPG. Langkah-langkah pemrosesan citra SPL dan klorofil-a adalah sebagai berikut : 1 Pemilihan citra Citra setelit yang digunakan pada penelitian ini adalah citra satelit Aqua MODIS level 3, dimana pada level ini sudah terkoreksi radiometrik maupun geometrik dengan resolusi 4 km x 4 km. Citra yang dipilih adalah citra rata- rata mingguan bulan Januari 2006 – Nopember 2007. 2 Pengolahan citra Citra satelit Aqua MODIS diolah dengan menggunakan perangkat lunak SeaDAS 4.7 dengan sistem operasi LinuxOS. Proses pengolahan citra Aqua MODIS untuk level 3 ini digunakan program Seadisp General image and graphics display yang terdapat pada menu SeaDAS. Citra level 3 ini merupakan file yang sudah terkoreksi baik koreksi radiometrik maupun geometrik dan sudah terolah dalam format HDF Hierachical Data Format menjadi konsentrasi klorofil-a. Algoritma yang dipakai untuk menghasilkan nilai distribusi SPL adalah sebagai berikut: Modis_SST = c1+c2T 31 + c3T 31-32 + c4Sec θ-1T 31-32 dimana : T 31 , T 32 = Brighness temperatur dari kanal 31 dan 32 ө = sudut Zenith satelit c1,c2,c3 dan c4 merupakan konstanta yang nilainya dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2 Koefisien kanal 31 dan 32 untuk Aqua MODIS Koefisien T 30 – T 31 ≤ 0,7 T 30 – T 31 0,7 C 1 1,11071 1,196099 C 2 0,9586865 0,9888366 C 3 0,1741229 0,1300626 C 4 1,876752 1,627125 Algoritma OC3M adalah algoritma yang dipakai dalam pengolahan citra satelit Aqua MODIS untuk menghasilkan konsentrasi klorofil-a McClain dan Feldman, 2004. Persamaan algoritma OC3M OReilly et al, 2000 adalah: ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ = = − + + 551 R 488 R 443 R log R , 10 C rs rs rs 10 R 403 , 1 0,659R 1,457R 2,753R - 0,283 a 4 3 2 dimana : Ca = Konsentrasi klorofil-a mgm 3 R = Rasio reflektansi Rrs = Remote sensing reflectance 3 Pemotongan citra cropping Untuk melakukan cropping atau pemotongan citra sesuai dengan daerah yang diinginkan, dilakukan pada menu SeaDAS yaitu pada menu Seadips . Dalam pemotongan citra, masukkan pixelline awal dan nilai pixelline akhir serta nilai lintangbujur awal dan nilai lintangbujur akhir. 4 Anotasi citra Untuk menampilkan citra yang lebih informatif maka dilakukan perbaikan tampilan citra antara lain, landmask, skala warna dan garis pantai menggunakan menu SeaDisp General image and graphics display, yang semuanya terdapat pada menu function.

3.4.2 Hasil tangkapan ikan cakalang dan tongkol

Hasil tangkapan yang telah didapatkan dikelompokkan berdasarkan jumlah hasil tangkapan dan unit penangkapannya. Selanjutnya nilai hasil tangkapan dihitung per upaya penangkapan CPUE Catch Per Unit Effort. Formula yang digunakan untuk mengetahui nilai CPUE adalah sebagai berikut Gulland, 1983 : i i i effort catch CPUE = i = 1,2,3...,n Keterangan : i CPUE = hasil tangkapan per upaya penangkapan kgtrip dalam minggu i, i catch = hasil tangkapan kg dalam minggu i, i effort = upaya penangkapan trip dalam minggu i Nilai CPUE kemudian dibuat dalam bentuk peta tematik berdasarkan jumlah CPUE setiap minggu pada lokasi penangkapannya. Dengan melihat hasil tersebut dapat diketahui fluktuasi hasil tangkapan berdasarkan waktu temporal dan lokasidaerah penangkapannya spasial

3.4.3 Hubungan SPL dan klorofil-a terhadap hasil tangkapan ikan cakalang dan tongkol

Untuk menentukan hubungan antara variabel hasil tangkapan, variabel SPL dan klorofil-a maka dilakukan analisis korelasi. Semakin tinggi nilai korelasi maka hubungan antara kedua koefisien semakin erat. Analisis korelasi dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak microsoft excel. Keeratan hubungan antara masing-masing parameter oseanografi dengan hasil tangkapan diketahui berdasarkan nilai koefisien korelasi r. Sedangkan kontribusi masing-masing parameter oseanografi terhadap hasil tangkapan diketahui dari nilai koefisien determinasi R 2 . Semakin tinggi nilai r dan R 2 mengindikasikan hubungan yang semakin erat. Keterangan : − Y = Rata-rata variabel Y Y = Nilai Y dari persamaan regresi 2 R = Koefisien determinasi Dimana kisaran nilai koefisien korelasi adalah : -1 ≤ r ≤ +1 Korelasi erat jika : r ≥ 0.7 dan r ≤ -0.6, dan korelasi tidak erat jika : -0.6 r 0.7 ∑ ∑ ∑ − ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ − − ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ − = − 2 2 2 2 Y Yi Y Yi Y Yi R

3.4.4 Daerah penangkapan ikan cakalang dan tongkol

Daerah penangkapan ikan cakalang dan tongkol berdasarkan analisis hasil tangkapan mengacu pada aturan yang diberikan oleh Putro 2002 yaitu : 1 Jika nilai CPUE berada dalam kelas tangkapan tinggi, maka posisi tangkapan tersebut sangat baik dijadikan target operasi berikutnya, karena posisi ini diperkirakan sebagai tempat gerombolan schooling atau bahkan berada pada jalur ruaya sumber daya ikan 2 Jika nilai CPUE berada dalam kelas tangkapan sedang maka posisi tersebut masih layak dijadikan sebagai posisi penangkapan berikutnya atau potensial 3 Jika nilai CPUE berada dalam kelas rendah maka posisi tersebut bukan merupakan target operasi berikutnya karena diperkirakan sumber daya ikan hanya kebetulan tertangkap pada posisi tersebut.

3.4.5 Pemetaan daerah penangkapan ikan potensial

Pemetaan daerah penangkapan ikan potensial dimaksudkan untuk menghasilkan model spasial yang berbasiskan SIG berbentuk peta yang berisikan berbagai informasi untuk dipergunakan oleh stakeholder dalam mengkaji sebaran dan pola spasial musim penangkapan ikan cakalang dan tongkol di perairan Utara Nanggroe Aceh Darussalam dengan menggunakan perangkat lunak Arc-view GIS 3.3. Hasil yang diperoleh dari nterpolasi SPL dan klorofil-a dapat memberikan informasi spasial daerah penangkapan ikan yang lengkap dan kemudian di overlay dengan data CPUE cakalang dan tongkol mingguan. Dengan teknik sistem informasi geografis berbagai informasi spasial dapat diintegrasikan Prahasta, 2004. Penentuan daerah penangkapan ikan juga dilakukan berdasarkan produktifitas CPUE di masing-masing lokasi penangkapan ikan. Secara lebih jelas sistematika pelaksanaan penelitian diuraikan dalam diagram alir sebagaimana tertera pada Gambar 8. Gambar 8 Diagram alir penelitian. Citra SPL level 3 Satelit Aqua MODIS Data Hasil Tangkapan Cakalang dan Tongkol Citra Klorofil-a level 3 Crooping dan Anotasi menu Sea Disp Data ASCII SPL dan Klorofil-a Pengolahan citra SPL Pengolahan citra klorofil-a Peta Sebaran Klorofil-a mingguan Peta Sebaran SPL mingguan Overlay Rata-rata CPUE cakalang dan tongkol Mingguan Peta Daerah Penangkapan Ikan Cakalang dan Tongkol SELESAI MULAI 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Profil SPL dari Citra Satelit Aqua MODIS 4.1.1 Musim barat tahun 2007 Pada musim barat rata-rata SPL sekitar 28,80 o C, pada citra tanggal 3-10 Desember 2006 variasi SPL berkisar antara 26,00-30,00 o C. SPL dominan berkisar 29,00 o C yang tersebar hampir merata di daerah perairan Utara Nanggroe Aceh Darussalam. SPL minimum 27,00 o C terdapat di sebelah utara Sabang sedangkan SPL maksimum 29,00 o C terdapat di sebelah timur laut Sabang sampai ke Selat Malaka dan sebelah barat daya Pulo Aceh. Secara geografis semakin ke utara SPL semakin rendah dan semakin tinggi ke arah barat daya Pulo Aceh, di Selat Benggala SPL relatif sama Gambar 9. Pada citra tanggal 1-8 Januari 2007 variasi SPL berkisar antara 24,00- 29,00 o C. SPL dominan berkisar 28,00 o C yang tersebar pada bagian timur laut Sabang dan barat daya Pulo Aceh. SPL minimum 24,00 o C terdapat di sebelah barat Sabang dan utara Pulo Aceh, sedangkan SPL maksimum 29,00 o C terdapat di sebelah barat daya Sabang dan barat daya Pulo Aceh. Secara geografis semakin ke pesisir SPL semakin rendah dan SPL semakin tinggi ke arah barat daya Pulo Aceh, sedangkan di pesisir SPL relatif sama Gambar 9. Pada citra tanggal 18-25 Februari 2007 variasi SPL berkisar antara 28,00-30,00 o C. SPL dominan berkisar 29,00 o C yang tersebar hampir merata di daerah perairan Utara Nanggroe Aceh Darussalam. SPL minimum 28,00 o C terdapat di sebelah barat Sabang dan utara Pulo Aceh, sedangkan SPL maksimum 30,00 o C dominan terdapat di sebelah barat daya Pulo Aceh. Secara geografis semakin ke utara SPL relatif sama dan SPL semakin tinggi ke arah selatan, sedangkan di Selat Benggala SPL bervariasi Gambar 9. Dari ketiga citra tersebut terlihat bahwa SPL bervariasi menurut waktu dan lokasi seperti pada citra tanggal 3-10 Desember 2006 dijumpai SPL dingin 26,00 o C hanya sebagian kecil saja, yang lainnya SPL hangat 27,00-30,00 o C. Pada citra tanggal 1-8 Januari 2007 SPL dingin 24,00-26,00 o C dijumpai pada daerah pesisir, sedangkan SPL hangat 27,00-29,00 o C dijumpai di daerah Selat Malaka dan barat daya Pulo Aceh. Sedangkan pada citra tanggal 18-25 Februari 2007 terlihat SPL relatif lebih hangat 28,00–30,00 o C terdapat hampir merata di perairan Utara Nanggroe Aceh Darussalam. Gambar 9 Citra SPL musim Barat Tahun 2007. Rata-rata SPL musim barat tahun 2006 adalah 28,95 o C dan 28,80 o C untuk tahun 2007, musim peralihan barat-timur 30,19 o C dan 30,18 o C, musim timur 29,52 o C dan 29,76 o C, dan musim peralihan timur-barat tahun 2006 dan 2007 masing-masing sebesar 26,63 o C dan 25,12 o C Tabel 3. Pada Tabel 3 terlihat SPL rata-rata musiman yaitu pada musim barat, peralihan barat-timut, musim timur termasuk SPL dalam kategori hangat, sedangkan pada musim peralihan timur-barat termasuk dalam kategori dingin. Pengelompokkan kategori SPL ini sesuai dengan yang dikutip dari 94.9 95.1 95.3 95.5 95.7 5.4 5.6 5.8 Pulo Nasi S U M A T E R A Citra Tanggal 3-10 Des 06 94.9 95.1 95.3 95.5 95.7 5.4 5.6 5.8 Pulo Nasi S U M A T E R A Citra Tanggal 1-8 Januari 94.9 95.1 95.3 95.5 95.7 5.4 5.6 5.8 Pulo Nasi S U M A T E R A Citra Tanggal 18-25 Feb www.rsgisforum.net untuk perairan Indonesia yaitu SPL dingin berada di bawah 27,00 o C, SPL hangat berkisar antara 27,00-31,00 o C, SPL panas berada diatas 31,00 o C. Tabel 3 Sebaran SPL rata-rata bulanan di perairan Utara Nanggroe Aceh Darussalam Tahun 2006-2007 Periode Musim Bulan Kisaran SPL o C Rata-rata SPL o C Tahun 2006 Tahun 2007 Thn 2006 Thn 2007 Musim Barat Desember Januari Februari - 24,00-31,00 24,00-32,00 26,00-31,00 24,00-31,00 26,00-31,00 - 28,56 29,35 28,66 28,59 29,15 Rata-rata SPL Musim Barat 28,95 28,80 Peralihan B-T Maret April Mei 26,00-33,00 26,00-33,00 27,00-32,00 26,00-33,00 29,00-33,00 26,00-32,00 29,68 30,41 30,49 30,04 30,50 30,01 Rata-rata SPL Musim Peralihan B-T 30,19 30,18 Musim Timur Juni Juli Agustus 27,00-33,00 25,00-33,00 27,00-33,00 27,00-34,00 27,00-32,00 25,00-33,00 29,45 28,51 30,61 30,19 29,71 29,37 Rata-rata SPL Musim Timur 29,52 29,76 Peralihan T-B September Oktober Nopember 27,00-33,00 24,00-31,00 24,00-31,00 24,00-33,00 24,00-31,00 25,00-32,00 22,13 28,93 28,84 22,59 26,63 29,13 Rata-rata SPL Musim Peralihan T-B 26,63 25,12 Sumber : Hasil olahan citra satelit Aqua MODIS, Tahun 2006-2007

4.1.2 Musim peralihan barat – timur tahun 2007

Pada musim peralihan barat-timur rata-rata SPL sekitar 30,18 o C, pada citra tanggal 22-29 Maret 2007 variasi SPL berkisar antara 28,00-31,00 o C. SPL dominan berkisar 29,00-30,00 o C yang tersebar hampir merata di daerah perairan Utara Nanggroe Aceh Darussalam. SPL minimum 28,00 o C terdapat di sebelah barat ujung Sabang sedangkan SPL maksimum 30,00 o C terdapat di sebelah barat Pulo Aceh. Secara geografis semakin ke barat dan timur laut SPL semakin tinggi, pada perairan Utara Nanggroe Aceh Darussalam terlihat relatif sama Gambar 10. Pada citra tanggal 7-14 April 2007 variasi SPL berkisar antara 28,00- 31,00 o C. SPL dominan berkisar 29,00 o C yang tersebar hampir merata di perairan Utara Nanggroe Aceh Darussalam. SPL minimum 28,00 o C terdapat di sebelah barat Sabang dan utara Pulo Aceh, sedangkan SPL maksimum 31,00 o C terdapat sedikit saja di sebelah barat Ulee Paya Pulo Aceh. Secara geografis SPL tinggi 30,00 o C berada pada daerah Selat Malaka dan barat daya Pulo Aceh, sedangkan di daerah lain SPL relatif sama Gambar 10. Gambar 10 Citra SPL musim peralihan Barat-Timur Tahun 2007. Pada citra tanggal 9-16 Mei 2007 variasi SPL berkisar antara 28,00- 30,00 o C. SPL dominan berkisar 29,00 o C yang tersebar hampir merata di daerah perairan Utara Nanggroe Aceh Darussalam. SPL minimum 28,00 o C terdapat di sebelah barat Sabang dan barat Pulo Aceh, sedangkan SPL maksimum 30,00 o C terdapat di daerah Selat Malaka. Secara geografis semakin ke barat SPL semakin rendah, sedangkan SPL semakin tinggi ke arah timur Gambar 10. Dari ketiga citra pada musim peralihan barat-timur tahun 2007 pada umumnya terlihat bahwa sebaran SPL hangat bervariasi menurut waktu dan Citra Tanggal 22-29 Maret Pulo Nasi S U M A T E R A Citra Tanggal 7-14 April Pulo Nasi S U M A T E R A Citra Tanggal 9-16 Mei Pulo Nasi S U M A T E R A lokasi yang berkisar antara 28,00-31,00 o C lebih dominan berada di hampir seluruh perairan Utara Nanggroe Aceh Darussalam.

4.1.3 Musim timur tahun 2007

Pada musim timur rata-rata SPL sekitar 29,76 o C, pada citra tanggal 10-17 Juni 2007 variasi SPL berkisar antara 26,00-30,00 o C. SPL dominan berkisar 29,00 o C yang tersebar hampir merata di daerah perairan Utara Nanggroe Aceh Darussalam. SPL minimum 26,00 o C terdapat di sebelah timur laut Sabang sedangkan SPL maksimum 30,00 o C terdapat di daerah Lhoknga. Secara geografis semakin ke utara SPL semakin rendah dan SPL semakin tinggi ke arah selatan Pulo Aceh, sedangkan di Selat Benggala SPL bervariasi antara 28,00- 29,00 o C Gambar 11. Pada citra tanggal 12-19 Juli 2007 variasi SPL berkisar antara 27,00- 31,00 o C. SPL dominan berkisar 29,00 o C yang tersebar pada bagian barat perairan Utara Nanggroe Aceh Darussalam. SPL minimum 27,00 o C terdapat di sebelah utara Sabang, sedangkan SPL maksimum 31,00 o C terdapat di daerah Selat Malaka. Secara geografis semakin ke barat SPL semakin rendah dan SPL semakin tinggi ke arah timur perairan Utara Nanggroe Aceh Darussalam, sedangkan ke arah utara juga terlihat lebih rendah Gambar 11. Pada citra tanggal 28 Juli - 4 Agustus 2007 variasi SPL berkisar antara 28,00-32,00 o C. SPL dominan berkisar 29,00-30,00 o C yang tersebar hampir merata di daerah perairan Utara Nanggroe Aceh Darussalam. SPL minimum 28,00 o C terdapat di sebelah barat daya, sedangkan SPL maksimum 32,00 o C terdapat di sebelah timur laut. Secara geografis semakin ke barat daya SPL semakin rendah dan SPL semakin tinggi ke arah timur laut, sedangkan di Selat Benggala dan Selat Malaka terdapat SPL yang bervariasi Gambar 11. Dari ketiga citra tersebut terlihat bahwa SPL bervariasi menurut waktu dan lokasi seperti pada citra tanggal 10-17 Juni 2007 dijumpai SPL dingin 26,00 o C hanya sebagian kecil saja, yang lainnya SPL hangat 27,00-30,00 o C. Pada citra tanggal 12-19 Juli 2007 dan citra tanggal 28 Juli - 4 Agustus 2007 terlihat SPL relatif lebih hangat yang berkisar antara 27,00–32,00 o C terdapat hampir merata di seluruh perairan Utara Nanggroe Aceh Darussalam. Gambar 11 Citra SPL musim Timur Tahun 2007.

4.1.4 Musim peralihan timur – barat tahun 2006-2007

Pada musim peralihan timur-barat rata-rata SPL sekitar 25,12 o C, pada citra tanggal 22 - 29 September 2007 variasi SPL berkisar antara 25,00-31,00 o C. SPL dominan berkisar 29,00-30,00 o C yang tersebar hampir merata di daerah perairan Utara Nanggroe Aceh Darussalam. SPL minimum 25,00 o C terdapat di daerah Lhoknga yang membentuk pusaran air diduga Upwelling sedangkan SPL maksimum 31,00 o C terdapat di sebelah timur laut perairan Utara Nanggroe Aceh Darussalam. Secara geografis semakin ke barat SPL semakin rendah dan Citra Tanggal 10-17 Juni Pulo Nasi S U M A T E R A Citra Tanggal 12-19 Juli Pulo Nasi S U M A T E R A Citra Tanggal 28 Juli-4 Agts Pulo Nasi S U M A T E R A SPL tinggi semakin ke arah timur laut, sedangkan pada daerah lain menunjukkan pola yang teratur dan relatif sama Gambar 12. Pada citra tanggal 8 -15 Oktober 2007 variasi SPL berkisar antara 24,00- 31,00 o C. SPL dominan berkisar 27,00 o C yang terdapat di daerah Selat Benggala. SPL minimum 25,00 o C terdapat di sebelah barat daya timur laut perairan Utara Nanggroe Aceh Darussalam, sedangkan SPL maksimum 31,00 o C terdapat di sebelah barat perairan Utara Nanggroe Aceh Darussalam. Secara geografis SPL tinggi 30,00 o C berada pada daerah Selat Malaka dan barat daya Pulo Aceh, sedangkan di daerah lain SPL relatif sama Gambar 12. Pada citra tanggal 9-16 Nopember 2007 variasi SPL berkisar antara 27,00-30,00 o C. SPL dominan berkisar 28,00 o C yang tersebar di sebelah barat daerah perairan Utara Nanggroe Aceh Darussalam. SPL minimum 27,00 o C terdapat di sebelah barat Pulo Aceh, sedangkan SPL maksimum 30,00 o C terdapat di daerah Selat Malaka. Secara geografis semakin ke barat SPL semakin rendah, semakin ke timur SPL semakin tinggi, namun demikian pada citra ini menunjukkan pola yang teratur Gambar 12. Dari ketiga citra tersebut terlihat bahwa SPL bervariasi menurut waktu dan lokasi seperti pada citra tanggal 22-29 September 2007 dijumpai SPL dingin berkisar antara 25,00–26,00 o C hanya sebagian kecil saja yang terdapat di utara Sabang dan daerah Lhoknga, yang lainnya hampir ke seluruh perairan Utara Nanggroe Aceh Darussalam berSPL hangat yang berkisar antara 27,00-30,00 o C. Pada citra tanggal 8-15 Oktober 2007 terdapat SPL dingin berkisar antara 24,00– 26,00 o C yang hampir merata di perairan Utara Nanggroe Aceh Darussalam, hanya di sebelah barat yang terdapat SPL hangat yang berkisar antara 27,00– 31,00 o C. Pada citra tanggal 9-16 Nopember 2007 terlihat SPL hangat yang lebih dominan yang berkisar antara 27,00–30,00 o C yang terdapat merata di seluruh perairan Utara Nanggroe Aceh Darussalam. Distribusi SPL di perairan Utara Nanggroe Aceh Darussalam pada musim barat, musim peralihan barat-timur, musim timur dan musim peralihan timur-barat tahun 2006-2007 berfluktuasi menurut lokasi dan waktu. Pada Gambar 13 terlihat penyebaran SPL mingguan pada lokasi penangkapan ikan cakalang dan tongkol di perairan Utara Nanggroe Aceh Darussalam selama tahun 2006-2007. Distribusi SPL rata-rata mingguan pada daerah penelitian dapat dilihat pada Lampiran 1. Gambar 12 Citra SPL musim peralihan Timur-Barat Tahun 2007. 4.2 Profil Klorofil-a dari Citra Satelit Aqua MODIS 4.2.1 Musim barat tahun 2007 Pada musim barat rata-rata klorofil-a sekitar 0,37 mgm 3 , pada citra tanggal 3-10 Desember 2006 klorofil-a bervariasi yang berkisar antara 0,19–0,80 mgm 3. , klorofil-a dominan berkisar antara 0,45–0,55 mgm 3 dijumpai pada daerah Selat Malaka. Klorofil-a tertinggi terdapat di daerah Selat Benggala sampai ke barat laut dan pesisir daratan Kota Banda Aceh dengan kisaran Citra Tanggal 22-29 Sept Pulo Nasi S U M A T E R A Citra Tanggal 8-15 Oktober Pulo Nasi S U M A T E R A Citra Tanggal 9-16 Nop Pulo Nasi S U M A T E R A klorofil-a 0,80 mgm 3 , klorofil-a terendah berada di sebelah barat daya perairan Utara Nanggroe Aceh Darussalam dengan kisaran klorofil-a 0,45 mgm 3 . Secara geografis dari Selat Benggala ke arah barat laut klorofil-a semakin tinggi dan klorofil-a terendah semakin ke arah barat daya, namun kondisi ini menunjukkan pola yang teratur Gambar 13A. Gambar 13 Citra konsentrasi klorofil-a musim Barat Tahun 2007. Pada citra tanggal 9-16 Januari 2007 klorofil-a bervariasi yang berkisar antara 0,10–0,80 mgm 3. , klorofil-a dominan berkisar antara 0,40–0,50 mgm 3 dijumpai pada daerah Selat Malaka. Klorofil-a tertinggi terdapat di daerah pesisir Kota Banda Aceh dengan kisaran klorofil-a 0,80 mgm 3 , klorofil-a terendah A Pulo Nasi S U M A T E R A B Pulo Nasi S U M A T E R A C Pulo Nasi S U M A T E R A berada di sebelah barat daya perairan Utara Nanggroe Aceh Darussalam dengan kisaran klorofil-a 0,10 mgm 3 . Secara geografis semakin ke arah utara klorofil-a semakin tinggi dan semakin ke arah barat daya klorofil-a rendah, namun kondisi ini menunjukkan pola yang teratur Gambar 13B. Pada citra tanggal 2-9 Februari 2007 klorofil-a bervariasi yang berkisar antara 0,09–0,75 mgm 3. , klorofil-a dominan berkisar antara 0,15–0,30 mgm 3 dijumpai pada daerah Selat Malaka. Klorofil-a tertinggi terdapat di daerah pesisir Kota Banda Aceh dengan kisaran klorofil-a 0,75 mgm 3 , klorofil-a terendah berada di sebelah barat perairan Utara Nanggroe Aceh Darussalam dengan kisaran klorofil-a 0,10 mgm 3 . Secara geografis semakin ke Selat Benggala klorofil-a semakin tinggi dan klorofil-a terendah semakin ke arah barat perairan Utara Nanggroe Aceh Darussalam, namun kondisi ini menunjukkan pola yang teratur Gambar 13C. Dari ketiga citra tersebut terlihat bahwa klorofil-a bervariasi menurut waktu dan lokasi seperti pada citra tanggal 3-10 Desember 2006 dijumpai klorofil- a tertinggi 0,80 mgm 3 di daerah Selat Benggala, yang lainnya hampir ke seluruh perairan Utara Nanggroe Aceh Darussalam berklorofil sama. Pada citra tanggal 9-16 Januari 2007 klorofil-a tertinggi 0,80 mgm 3 hanya terdapat sebagian kecil di daerah pesisir Kota Banda Aceh, sedangkan pada citra tanggal 2-9 Februari 2007 terlihat klorofil-a relatif lebih sama hampir di seluruh perairan Utara Nanggroe Aceh Darussalam.

4.2.2 Musim peralihan barat – timur tahun 2007

Pada musim peralihan barat-timur rata-rata klorofil-a sekitar 0,41 mgm 3 , pada citra tanggal 22 - 29 Maret 2007 klorofil-a bervariasi yang berkisar antara 0,20–0,80 mgm 3. , klorofil-a dominan berkisar antara 0,80 mgm 3 yang terdapat di pesisir Kota Banda Aceh dan Lhoknga, Selat Banggala sampai ke utara Sabang yang merupakan klorofil tertinggi, klorofil-a terendah berada di sebelah barat Pulo Aceh dengan kisaran klorofil-a 0,35 mgm 3 . Secara geografis di Selat Benggala terdapat nilai klorofil-a yang cukup tinggi, namun kondisi ini menunjukkan pola yang teratur Gambar 14A. Pada citra tanggal 7-14 April 2007 klorofil-a bervariasi yang berkisar antara 0,18–0,80 mgm 3. , klorofil-a dominan berkisar antara 0,25–0,30 mgm 3 dijumpai pada daerah Pulo Aceh dan Selat Malaka. Klorofil-a tertinggi terdapat di daerah Laot Aceh dan Sabang dengan kisaran klorofil-a 0,80 mgm 3 , klorofil-a terendah berada di sebelah barat perairan Utara Nanggroe Aceh Darussalam dengan kisaran klorofil-a 0,25–0,30 mgm 3 . Secara geografis semakin ke barat klorofil-a semakin rendah dan semakin ke timur klorofil-a relatif sama, namun kondisi ini menunjukkan pola yang teratur Gambar 14B. Gambar 14 Citra konsentrasi klorofil-a musim peralihan Barat-Timur Tahun 2007. Pada citra tanggal 17 - 24 Mei 2007 klorofil-a bervariasi yang berkisar antara 0,13–0,75 mgm 3. , klorofil-a dominan berkisar antara 0,20 mgm 3 dijumpai pada daerah Selat Malaka. Klorofil-a tertinggi terdapat di sekitar Pulo Nasi dengan kisaran klorofil-a 0,65–0,75 mgm 3 , klorofil-a terendah berada di sebelah barat daya dan timur laut perairan Utara Nanggroe Aceh Darussalam dengan kisaran klorofil-a 0,20 mgm 3 . Secara geografis pada citra tanggal 17-24 Mei ini A Pulo Nasi S U M A T E R A B Pulo Nasi S U M A T E R A C Pulo Nasi S U M A T E R A terlihat klorofil-a relatif sama, namun kondisi ini menunjukkan pola yang teratur Gambar 14C. Dari ketiga citra tersebut terlihat bahwa klorofil-a bervariasi menurut waktu dan lokasi seperti pada citra tanggal 22-29 Maret 2007 dijumpai klorofil-a tertinggi 0,80 mgm 3 di daerah Selat Benggala dan barat daya Pulo Aceh, sebelah timur laut terlihat sedang dan klorofil-a terendah terlihat di sebelah barat Pulo Aceh. Pada citra tanggal 7-14 April 2007 klorofil-a tertinggi 0,80 mgm 3 hanya terdapat sebagian kecil di daerah Laot Aceh dan Sabang, sedangkan pada citra tanggal 17-24 Mei 2007 terlihat klorofil-a tertinggi berada di antara Pulo Nasi sedangkan didaerah lain relatif lebih sama hampir di seluruh perairan Utara Nanggroe Aceh Darussalam.

4.2.3 Musim timur tahun 2007

Pada musim timur rata-rata klorofil-a sekitar 0,36 mgm 3 , Pada citra tanggal 2-9 Juni 2007 klorofil-a bervariasi yang berkisar antara 0,12–0,46 mgm 3. , klorofil-a dominan berkisar antara 0,20 mgm 3 dijumpai pada daerah Selat Malaka. Klorofil-a tertinggi terdapat di barat laut Pulo Aceh dengan kisaran klorofil-a 0,40 mgm 3 , klorofil-a terendah berada di sebelah barat daya perairan Utara Nanggroe Aceh Darussalam dengan kisaran klorofil-a 0,15 mgm 3 . Secara geografis pada citra tanggal 2-9 Juni 2007 ini terlihat klorofil-a relatif sama, namun kondisi ini menunjukkan pola yang teratur Gambar 15A. Pada citra tanggal 4-11 Juli 2007 klorofil-a bervariasi yang berkisar antara 0,13–0,80 mgm 3. , klorofil-a dominan berkisar antara 0,15 mgm 3 dijumpai pada daerah timur laut perairan Utara Nanggroe Aceh Darussalam. Klorofil-a tertinggi terdapat di sebelah barat Pulo Aceh dengan kisaran klorofil-a 0,80 mgm 3 , klorofil-a terendah berada di sebelah timur laut perairan Utara Nanggroe Aceh Darussalam dengan kisaran klorofil-a 0,15 mgm 3 . Secara geografis semakin ke barat klorofil-a semakin rendah dan semakin ke timur klorofil-a relatif sama, namun kondisi ini menunjukkan pola yang teratur Gambar 15B. Pada citra tanggal 28 Juli – 4 Agustus 2007 klorofil-a bervariasi yang berkisar antara 0,10–0,80 mgm 3. , klorofil-a dominan berkisar antara 0,10 mgm 3 dijumpai pada daerah Selat Malaka. Klorofil-a tertinggi terdapat di sekitar pesisir Kota Banda Aceh sampai ke Lhoknga dengan kisaran klorofil-a 0,80 mgm 3 , sedangkan klorofil-a terendah berada di sebelah barat laut perairan Utara Nanggroe Aceh Darussalam dengan kisaran klorofil-a 0,10 mgm 3 . Secara geografis semakin ke pesisir klorofil-a semakin tinggi dan semakin ke timur dan barat klorofil-a relatif sama, namun kondisi ini menunjukkan pola yang teratur Gambar 15C. Gambar 15 Citra konsentrasi klorofil-a musim Timur Tahun 2007. Dari ketiga citra tersebut terlihat bahwa klorofil-a bervariasi menurut waktu dan lokasi seperti pada citra tanggal 2-9 Juni 2007 dijumpai klorofil-a tertinggi 0,75 mgm 3 di sekitar Pulo Nasi, sebelah barat laut terlihat sedang dan klorofil-a terendah terlihat di sebelah timur laut perairan Utara Nanggroe Aceh Darussalam. Pada citra tanggal 4-11Juli 2007 klorofil-a tertinggi 0,80 mgm 3 terdapat di sebelah barat Pulo Aceh dan di bagian timur laut terlihat relatif sama, sedangkan pada citra tanggal 28 Juli – 4 Agustus 2007 terlihat klorofil-a tertinggi A Pulo Nasi S U M A T E R A B Pulo Nasi S U M A T E R A C Pulo Nasi S U M A T E R A berada di daerah pesisir, sedangkan di daerah lain terlihat relatif sama di seluruh perairan Utara Nanggroe Aceh Darussalam.

4.2.4 Musim peralihan timur – barat Tahun 2007

Pada musim timur-barat rata-rata klorofil-a sekitar 0,26 mgm 3 , Pada citra tanggal 22-29 September 2007 klorofil-a bervariasi yang berkisar antara 0,11– 0,80 mgm 3. , klorofil-a dominan berkisar antara 0,20 mgm 3 dijumpai hampir merata pada perairan Utara Nanggroe Aceh Darussalam. Klorofil-a tertinggi terdapat diantara Pulo Nasi, Lhoknga dan pesisir Kota Banda Aceh kisaran klorofil-a 0,80 mgm 3 , klorofil-a terendah berada di sebelah timur laut dan barat daya perairan Utara Nanggroe Aceh Darussalam dengan kisaran klorofil-a 0,15 mgm 3 . Secara geografis semakin ke timur laut dan barat daya perairan Utara Nanggroe Aceh Darussalam klorofil-a semakin rendah dan semakin ke pesisir dan teluk klorofil-a semakin tinggi, namun kondisi ini menunjukkan pola yang teratur Gambar 16A. Pada citra tanggal 17-24 Nopember 2007 klorofil-a bervariasi yang berkisar antara 0,14–0,80 mgm 3 , klorofil-a dominan berkisar antara 0,30 mgm 3 terdapat disekitar Sabang dan Pulo Aceh. Klorofil-a tertinggi terdapat diantara Pulo Aceh dan Pulo Nasi dengan kisaran klorofil-a 0,80 mgm 3 , sedangkan klorofil-a terendah berada di sebelah timur laut perairan Utara Nanggroe Aceh Darussalam dengan kisaran klorofil-a 0,15 mgm 3 . Secara geografis semakin ke teluk klorofil-a semakin tinggi dan semakin ke timur laut klorofil-a relatif sama, namun kondisi ini menunjukkan pola yang teratur Gambar 16B. Dari kedua citra tersebut terlihat bahwa klorofil-a bervariasi menurut waktu dan lokasi seperti pada citra tanggal 22-29 September 2007 dijumpai klorofil-a tertinggi 0,80 mgm 3 di sekitar Pulo Nasi, Lhoknga dan pesisir Kota Banda Aceh, sebelah barat laut terlihat sedang dan klorofil-a terendah terlihat di sebelah timur laut perairan Utara Nanggroe Aceh Darussalam. Pada citra tanggal 17-24 Nopember 2007 klorofil-a tertinggi 0,80 mgm 3 terdapat diantara Pulo Aceh dan Pulo Nasi dan di bagian timur laut terlihat relatif sama. Pada musim timur- barat hanya bisa diwakili oleh dua citra yaitu citra bulan September 2007 dan citra bulan Nopember 2007 sedangkan citra bulan Oktober 2007 tidak bisa mewakili perairan Utara Nanggroe Aceh Darussalam karena terdapat banyak awan. Rata-rata klorofil-a pada musim barat tahun 2006 adalah 0,29 mgm 3 dan 0,37 mgm 3 untuk tahun 2007, musim peralihan barat-timur 0,25 mgm 3 dan 0,41 mgm 3 , musim timur 0,27 mgm 3 dan 0,36 mgm 3 , dan musim peralihan timur- barat tahun 2006 dan 2007 masing-masing sebesar 0,32 mgm 3 dan 0,26 mgm 3 Tabel 4. Gambar 16 Citra konsentrasi klorofil-a musim peralihan Timur-Barat Tahun 2007. Tabel 4 Sebaran rata-rata konsentrasi klorofil-a bulanan di perairan Utara Nanggroe Aceh Darussalam Tahun 2006-2007 Periode Musim Bulan Kisaran Klorofil-a mgm 3 Rata-rata Klorofil-a mgm 3 Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2006 Tahun 2007 Musim Barat Desember Januari Februari - 0,16-1,30 0,15-1,55 0,12-4,00 0,10-1,56 0,09-1,62 - 0,32 0,26 0,37 0,36 0,39 Rata-rata Klorofil-a Musim Barat 0,29 0,37 Peralihan B-T Maret April Mei 0,10-1,21 0,13-1,22 0,11-0,97 0,18-3,08 0,11-1,79 0,09-0,83 0,27 0,23 0,24 0,63 0,38 0,23 Rata-rata Klorofil-a Musim Peralihan B-T 0,25 0,41 Musim Timur Juni Juli Agustus 0,12-1,57 0,12-0,75 0,11-0,90 0,12-0,91 0,10-1,23 0,10-1,20 0,24 0,27 0,30 0,32 0,41 0,36 Rata-rata Klorofil-a Musim Timur 0,27 0,36 Peralihan T-B September Oktober Nopember 0,17-1,60 0,15-0,71 0,19-0,96 0,11-1,13 0,15-0,63 0,13-1,23 0,24 0,31 0,41 0,20 0,33 0,26 Rata-rata Klorofil-a Musim Peralihan T-B 0,32 0,26 Sumber : Hasil olahan citra satelit Aqua MODIS, tahun 2006-2007 A Pulo Nasi S U M A T E R A B Pulo Nasi S U M A T E R A 42 0,26 0,27 0,28 0,29 0,30 0,31 0,32 0,33 0,34 i ii iii iv i ii iii i ii iii iv i ii iii iv i ii iii iv i ii iii iv i ii iii i ii iii iv i ii iii iv i ii iii iv i ii iii iv i ii iii iv i ii iii iv i ii iii i ii iii iv i ii iii iv i ii iii iv i ii iii iv i ii iii i ii iii iv i ii iii iv i ii iii iv i ii iii iv Jan Feb Mar April Mei Juni Juli Agts Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar April Mei Juni Juli Agts Sep Okt Nop Musim Barat Peralihan B-T Musim Timur Peralihan T-B Musim Barat Peralihan B-T Musim Timur Peralihan T-B 2006 2007 Periode Musim K lor ofi l- a mg m 3 Klorofil-a Cakalang Klorofil-a Tongkol 26,00 27,00 28,00 29,00 30,00 31,00 i ii iii iv i ii iii i ii iii iv i ii iii iv i ii iii iv i ii iii iv i ii iii i ii iii iv i ii iii iv i ii iii iv i ii iii iv i ii iii iv i ii iii iv i ii iii i ii iii iv i ii iii iv i ii iii iv i ii iii iv i ii iii i ii iii iv i ii iii iv i ii iii iv i ii iii iv Jan Feb Mar April Mei Juni Juli Agts Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar April Mei Juni Juli Agts Sep Okt Nop Musim Barat Peralihan B-T Musim Timur Peralihan T-B Musim Barat Peralihan B-T Musim Timur Peralihan T-B 2006 2007 Periode Musim SP L o C SPL Cakalang SPL Tongkol Gambar 17 Rata-rata SPL mingguan Tahun 2006-2007. Gambar 18 Rata-rata konsentrasi klorofil-a mingguan Tahun 2006-2007. 4.3 Hasil Tangkapan Ikan Cakalang dan Tongkol 4.3.1 Hasil tangkapan ikan cakalang tahun 2006-2007 Data hasil tangkapan ikan pelagis yang digunakan dalam penelitian ini adalah data CPUE ikan cakalang dari hasil tangkapan nelayan purse seine perminggu. Hal ini dikarenakan alat tangkap tersebut merupakan alat tangkap yang efektif untuk menangkap jenis-jenis ikan pelagis. Tabel 5 Hasil tangkapan ikan cakalang rata-rata bulanan di perairan Utara Nanggroe Aceh Darussalam Tahun 2006-2007 Periode Musim Bulan Kisaran CPUE Ikan Cakalang kgtrip Rata-rata CPUE Ikan Cakalang kgtrip Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2006 Tahun 2007 Musim Barat Desember Januari Februari - 2.546-3.677 1.928-4.140 2.360-4.973 3.347-5.452 3.080-4.460 - 3.181 2.815 3.422 4.072 3.913 Rata-rata CPUE Ikan Cakalang Musim Barat 3.024 3.792 Peralihan B-T Maret April Mei 3.083-3.727 4.880-7.158 4.055-7.020 3.590-5.560 2.480-5.400 2.000-5.046 3.463 5.718 5.571 4.515 4.315 3.713 Rata-rata CPUE Ikan Cakalang Musim Peralihan B-T 4.917 4.181 Musim Timur Juni Juli Agustus 4.660-8.727 4.192-6.896 4.109-6.871 2.620-4.820 5.860-6.465 4.120-5.140 6.313 5.272 5.694 3.778 6.153 4.391 Rata-rata CPUE Ikan Cakalang Musim Timur 5.804 4.648 Peralihan T-B September Oktober Nopember 2.600-6.570 1.060-5.755 1.220-1.635 3.280-6.400 2.620-5.107 4.304-5.728 5.059 3.342 1.520 4.705 3.394 5.103 Rata-rata CPUE Ikan Cakalang Musim Peralihan T-B 3.307 4.401 Sumber : Data perikanan tangkap Pelabuhan Perikanan Pantai Lampulo Perkembangan CPUE ikan cakalang mingguan dalam kurun waktu 2006- 2007 di perairan Utara Nanggroe Aceh Darussalam disajikan pada Gambar 19. Dari Gambar 19 terlihat bahwa CPUE ikan cakalang berfluktuasi setiap minggunya. Rata-rata CPUE ikan cakalang pada musim barat tahun 2006 sekitar 3.024 kgtrip dan 3.792 kgtrip tahun 2007, musim peralihan barat-timur 2006 sebesar 4.917 kgtrip dan 4.181 kgtrip tahun 2007, musim timur 2006 sebesar 5.804 kgtrip dan 4.648 kgtrip tahun 2007, dan musim peralihan timur-barat tahun 2006 sebesar 3.307 kgtrip dan 4.401 kgtrip tahun 2007. Rata-rata CPUE ikan cakalang tertinggi terdapat pada bulan Juni 2006 dan bulan Juli 2007 sebesar 6.313 kgtrip dan 6.153 kgtrip, CPUE terendah terdapat pada bulan Nopember 2006 dan bulan Oktober 2007 sebesar 1.520 kgtrip dan 3.394 kgtrip Tabel 5.

4.3.2 Hasil tangkapan ikan tongkol tahun 2006-2007

Rata-rata CPUE ikan tongkol pada kurun waktu tahun 2006-2007 di perairan Utara Nanggroe Aceh Darussalam berfluktuasi setiap minggunya menurut waktu dan lokasi penangkapan Gambar 19. Rata-rata CPUE ikan tongkol pada musim barat tahun 2006 sebesar 4.976 kgtrip dan 4.598 kgtrip tahun 2007, musim peralihan barat-timur tahun 2006 sebesar 5.531 kgtrip dan 6.078 kgtrip tahun 2007, musim timur tahun 2006 sebesar 4.530 kgtrip dan 4.361 kgtrip tahun 2007, musim peralihan timur-barat tahun 2006 sebesar 4.538 kgtrip dan 4.418 kgtrip tahun 2007. Rata-rata CPUE ikan tongkol tertinggi terdapat pada bulan April 2006 dan 2007 sebesar 6.045 kgtrip dan 7.092 kgtrip, CPUE ikan tongkol terendah terdapat pada bulan Juli 2006 dan bulan September 2007 sebesar 3.552 kgtrip dan 3.723 kgtrip Tabel 6. Tabel 6 Rata-rata CPUE ikan tongkol bulanan di perairan Utara Nanggroe Aceh Darussalam Tahun 2006-2007 Periode Musim Bulan Kisaran CPUE Ikan Tongkol kgtrip Rata-rata CPUE Ikan Tongkol kgtrip Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2006 Tahun 2007 Musim Barat Desember Januari Februari - 3.493-6.480 3.300-7.930 3.327-6.790 3.190-5.835 3.440-4.860 - 4.700 5.343 4.975 4.698 3.962 Rata-rata CPUE Ikan Tongkol Musim Barat 4.976 4.598 Peralihan B-T Maret April Mei 3.693-5.720 4.633-7.613 3.560-8.760 5.467-8.580 5.573-9.062 2.880-6.703 4.648 6.045 5.901 6.480 7.092 4.663 Rata-rata CPUE Ikan Tongkol Musim Peralihan B-T 5.531 6.078 Musim Timur Juni Juli Agustus 4.460-5.988 3.050-3.880 3.215-5.700 3.120-5.300 4.008-7.745 2.730-4.450 5.205 3.552 4.588 3.900 5.808 3.737 Rata-rata CPUE Ikan Tongkol Musim Timur 4.530 4.361 Peralihan T-B September Oktober Nopember 3.953-6.870 2.800-4.460 3.513-5.560 3.033-4.370 2.020-5.440 4.127-7.423 5.206 3.895 4.513 3.723 4.163 5.368 Rata-rata CPUE Ikan Tongkol Musim Peralihan T-B 4.538 4.418 Sumber : Data perikanan tangkap Pelabuhan Perikanan Pantai Lampulo Rata-rata CPUE mingguan ikan cakalang dan tongkol cenderung berfluktuasi menurut waktu dan lokasi penangkapan selama periode musim tahun 2006-2007 di perairan Utara Nanggroe Aceh Darussalam Gambar 19 dan Lampiran 6. 45 2.000 4.000 6.000 8.000 10.000 i ii iii iv i ii iii i ii iii iv i ii iii iv i ii iii iv i ii iii iv i ii iii i ii iii iv i ii iii iv i ii iii iv i ii iii iv i ii iii iv i ii iii iv i ii iii i ii iii iv i ii iii iv i ii iii iv i ii iii iv i ii iii i ii iii iv i ii iii iv i ii iii iv i ii iii iv Jan Feb Mar April Mei Juni Juli Agts Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar April Mei Juni Juli Agts Sep Okt Nop Musim Barat Peralihan B-T Musim Timur Peralihan T-B Musim Barat Peralihan B-T Musim Timur Peralihan T-B 2006 2007 Periode Musim CPUE K g T rip CPUE Cakalang CPUE Tongkol Gambar 19 Rata-rata CPUE mingguan ikan cakalang dan tongkol menurut lokasi penangkapan Tahun 2006-2007. Gambar 20 CPUE ikan cakalang dan tongkol menurut periode musim Tahun 2006-2007. - 2,000 4,000 6,000 8,000 Barat B-T Timur T-B Barat B-T Timur T-B 2006 2007 Periode Musim C P U E K g Tr ip Cakalang Tongkol

4.3.3 Daerah penangkapan ikan cakalang dan tongkol

Ikan cakalang dan tongkol merupakan salah satu jenis ikan pelagis yang menjadi tujuan utama penangkapan oleh nelayan purse seine di perairan Utara Nanggroe Aceh Darussalam. Hal ini bisa dilihat dari dominansi hasil tangkapan ikan cakalang dan tongkol yang dihasilkan oleh nelayan purse seine. Daerah penangkapan ikan cakalang dan tongkol bulanan berdasarkan hasil wawancara dengan nelayan purse seine dan Panglima Laot Lhok dapat dilihat pada tabel 7 berikut. Tabel 7 Daerah penangkapan ikan cakalang dan tongkol di perairan Utara Nanggroe Aceh Darussalam menurut musim Musim Bulan Daerah Penangkapan Ikan Cakalang Tongkol Barat Desember Selat Malaka Selat Malaka Januari Selat Malaka Selat Malaka Februari Selat Malaka Lhoknga Peralihan B-T Maret Pulo Aceh Laot Aceh April Pulo Aceh Laot Aceh Mei Selat Malaka Selat Malaka Timur Juni Selat Malaka Selat Malaka Juli Selat Malaka Selat Malaka Agustus Laot Aceh Laot Aceh Peralihan T-B September Laot Aceh Laot Aceh Oktober Sabang Pulo Aceh Nopember Sabang Pulo Aceh Sumber : Hasil wawancara dengan Nelayan dan Panglima Laot Lhok Sumber : Hasil wawancara dengan nelayan purse seine dan Panglima Laot Gambar 21 Sebaran daerah penangkapan ikan cakalang dan tongkol di perairan Utara Nanggroe Aceh Darussalam 6 o 5 o 4 94 o 52’ 95 o 07’0 95 o 22’0 95 o 37’0 95 o 52’0 5 o 3 5 o 1 SEBARAN DPI DI PERAIRAN UTARA NANGGROE ACEH DARUSSALAM Dibuat Oleh : MUKLIS C451060211 Teknologi Kelautan Institut Pertanian Bogor Keteranga Daerah penangkapan ikan utama nelayan purse seine di perairan Utara Nanggroe Aceh Darussalam adalah meliputi Selat Malaka, Laot Aceh, Sabang, Pulo Aceh, dan Lhoknga. Secara umum lokasi daerah penangkapan ikan cakalang dan tongkol oleh nelayan purse seine di perairan Utara Nanggroe Aceh Darussalam dapat dilihat pada Gambar 21. Keberadaan ikan cakalang dan tongkol di perairan Utara Nanggroe Aceh Darussalam ditunjukkan oleh data hasil tangkapan ikan yang didaratkan di Pelabuhan Perikanan Pantai Lampulo Kota Banda Aceh.

4.3.4 Ukuran hasil tangkapan ikan cakalang dan tongkol

Ukuran rata-rata ikan cakalang hasil tangkapan nelayan purse seine di perairan Utara Nanggroe Aceh Darussalam yang diwakili oleh periode April- Agustus 2007 musim peralihan barat-timur dan musim timur sekitar 27,5 cm, ikan cakalang yang besar berukuran 36,2 cm, ikan cakalang sedang berukuran 28,0 cm dan ikan cakalang kecil berukuran 24,0 cm. Ukuran rata-rata ikan tongkol hasil tangkapan nelayan purse seine di perairan Utara Nanggroe Aceh Darussalam yang diwakili oleh periode April- Agustus 2007 musim peralihan barat-timur dan musim timur sekitar 20,3 cm, ikan tongkol yang besar berukuran 29,1 cm, ikan tongkol sedang berukuran 22,1 cm dan ikan tongkol kecil berukuran 17,7 cm. Adapun daerah penangkapan ikan cakalang dan tongkol serta ukuran ikan cakalang dan tongkol yang tertangkap di perairan Utara Nanggroe Aceh Darussalam secara mendetail pada periode April- Agustus 2007 musim peralihan barat-timur dan musim timur disajikan pada Lampiran 7.

4.4 Hubungan SPL dan Klorofil-a dengan CPUE Ikan Cakalang dan Tongkol

Hubungan SPL dan klorofil-a dengan CPUE ikan cakalang dan tongkol di perairan Utara Nanggroe Aceh Darussalam diperlihatkan pada Gambar 22 dan 23. Untuk melihat keterkaitan atau hubungan antara SPL dan klorofil-a dengan keberadaan ikan cakalang dan tongkol, maka data in-situ CPUE ikan cakalang dan tongkol dioverlay terhadap data ex-situ SPL dan klorofil-a dari citra satelit Aqua MODIS pada lokasi penangkapan dengan minggu yang bersamaan dengan analisis regresi linear sederhana. Persamaan regresi linear sederhana sebagai penduga model regresi untuk menggambarkan SPL dan klorofil-a terhadap CPUE ikan cakalang dan tongkol. 48 Gambar 22 Hubungan SPL dengan CPUE ikan cakalang dan tongkol Tahun 2006-2007 Gambar 23 Hubungan klorofil-a dengan CPUE ikan cakalang dan tongkol Tahun 2006-2007 2,000 4,000 6,000 8,000 10,000 i ii iii iv i ii iii i ii iii iv i ii iii iv i ii iii iv i ii iii iv i ii iii i ii iii iv i ii iii iv i ii iii iv i ii iii iv i ii iii iv i ii iii iv i ii iii i ii iii iv i ii iii iv i ii iii iv i ii iii iv i ii iii i ii iii iv i ii iii iv i ii iii iv i ii iii iv Jan Feb Mar April Mei Juni Juli Agts Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar April Mei Juni Juli Agts Sep Okt Nop Musim Barat Peralihan B-T Musim Timur Peralihan T-B Musim Barat Peralihan B-T Musim Timur Peralihan T-B 2006 2007 Periode Musim C P U E K g T rip 26.50 27.00 27.50 28.00 28.50 29.00 29.50 30.00 30.50 SP L o C Cakalang Tongkol SPL Cakalang SPL Tongkol 2,000 4,000 6,000 8,000 10,000 i ii iii iv i ii iii i ii iii iv i ii iii iv i ii iii iv i ii iii iv i ii iii i ii iii iv i ii iii iv i ii iii iv i ii iii iv i ii iii iv i ii iii iv i ii iii i ii iii iv i ii iii iv i ii iii iv i ii iii iv i ii iii i ii iii iv i ii iii iv i ii iii iv i ii iii iv Jan Feb Mar April Mei Juni Juli Agts Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar April Mei Juni Juli Agts Sep Okt Nop Musim Barat Peralihan B-T Musim Timur Peralihan T-B Musim Barat Peralihan B-T Musim Timur Peralihan T-B 2006 2007 Periode Musim CP UE K g T ri p 0.25 0.26 0.27 0.28 0.29 0.30 0.31 0.32 0.33 0.34 K lor o fi l- a m g m 3 Cakalang Tongkol Klorofil-a Cakalang Klororfil-a Tongkol Berdasarkan Gambar 22 terlihat bahwa CPUE ikan cakalang terbanyak berada pada minggu pertama bulan Juni 2006 sebesar 8,727 kgtrip dengan SPL rata-rata sebesar 28,94 o C dengan konsentrasi klorofil-a rata-rata yang ditunjukkan pada Gambar 23 sebesar 0,31 mgm 3 . Sedangkan CPUE ikan tongkol terbanyak berada pada minggu kedua bulan April 2007 sebesar 9.062 kgtrip dengan SPL rata-rata sebesar 29,46 o C dengan konsentrasi klorofil-a rata- rata yang ditunjukkan pada Gambar 23 sebesar 0,31 mgm 3 . Gambar 22 dan 23 menunjukkan bahwa perairan Utara Nanggroe Aceh Darussalam fluktuasi hasil tangkapan ikan cakalang dan tongkol ditentukan oleh kondisi SPL dan konsentrasi klorofil-a. Hal ini terjadi karena pada dasarnya secara keseluruhan kondisi SPL di perairan Utara Nanggroe Aceh Darussalam sudah berada pada kisaran yang optimum 27,00-31,00 o C dan konsentrasi klorofil-a pada kisaran 0,26-0,33 mgm 3 sehingga pengaruh SPL dan klorofil-a signifikan pada setiap lokasi penangkapan ikan. Kondisi ini akan berbeda pada daerah yang memiliki konsentrasi klorofil-a yang lebih tinggi dan selalu konsisten setiap waktu seperti pada perairan pantai bermuara sungai yang tinggi akan zat haranya. Gambar 24 Pola hubungan SPL dan klorofil-a terhadap CPUE ikan cakalang dan tongkol. Korelasi antara SPL dan klorofil-a terhadap CPUE ikan cakalang menunjukkan nilai positif dengan nilai koefisien determinasi R 2 0.5637 dan nilai 2.000 4.000 6.000 8.000 10.000 26 27 28 29 30 31 SPL o C CP UE K g T ri p Cakalang 2.000 4.000 6.000 8.000 10.000 0,26 0,27 0,28 0,29 0,3 0,31 0,32 0,33 0,34 Klorofil-a mgm 3 CP UE K g T ri p Cakalang 2.000 4.000 6.000 8.000 10.000 27,5 28 28,5 29 29,5 30 30,5 SPL o C CPUE K g T ri p Tongkol 2.000 4.000 6.000 8.000 10.000 0,25 0,26 0,27 0,28 0,29 0,3 0,31 0,32 0,33 0,34 Klorofil-a mgm 3 CP UE K g T ri p Tongkol A B C D koefisien korelasi r sebesar 0,75, dan nilai koefisien determinasi R 2 untuk konsentrasi klorofil-a sebesar 0.5495 dan nilai koefisien korelasi r sebesar 0,74 pada periode Januari 2006 hingga Nopember 2007 Gambar 24 A dan B . Korelasi antara SPL dan klorofil-a terhadap CPUE ikan tongkol menunjukkan nilai positif dengan nilai koefisien determinasi R 2 0.5287 dan nilai koefisien korelasi r sebesar 0,72, dan nilai koefisien determinasi R 2 untuk konsentrasi klorofil-a sebesar 0.5651 dan nilai koefisien korelasi r sebesar 0,75 pada periode Januari 2006 hingga Nopember 2007 Gambar 24 C dan D. Tangga l 1-8 5 PEMBAHASAN

5.1 Sebaran SPL Secara Temporal dan Spasial