dalam mendesign prototype pola penyebaran DBD yang akan dibangun dengan software Matlab 7.0. Setelah melalui proses testing, apabila hasil yang diharapkan
belum sesuai dengan yang diharapkan maka proses membangun sistem tersebut harus diulang kembali, akan tetapi jika hasilnya sudah sesuai dengan yang
diharapkan, maka selanjutnya adalah melakukan proses prediksi akan terjadinya DBD melalui metode Winter’s, dan dari apa yang dihasilkan oleh prediksi
tersebut, tahap selanjutnya adalah Merumuskan suatu sistem peringatan dini prediksi meledaknya DBD dan cara penanggulangannya.
3.2. Tata Laksana
Dalam Penelitian ini akan dilaksanakan dalam 3 tiga tahap utama , yaitu tahap pengumpulan data, tahap kedua penentuan jenis data yang akan digunakan,
dan selanjutnya adalah tahap pengolahan data.
3.2.1 Pengumpulan Data
Dalam melakukan pengumpulan data, yang didasarkan pada hasil dari
studi pustaka dan identifikasi masalah, maka dilakukan 2 dua tahap kegiatan,
yaitu penentuan jenis dan sumber data, serta teknik pengambilan data 3.2.1.1
Jenis dan Sumber Data
Berdasarkan jenis data dan informasi yang diperlukan, dalam membuat thesis ini, maka jenis dan sumber data dapat dikelompokkan kedalam data primer
dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari pakar maupun observasi langsung dilapangan. Sedangkan data sekunder adalah data
yang didapat dari studi literatur, buku refrensi, jurnal, laporan penelitian, serta sumber lain yangdianggap akurat.
3.2.1.2 Teknik Pengambilan Data
Data dan informasi dalam penelitian ini, dilakukan dengan 2 dua cara, yaitu metode akuisisi yang dilakukan dengan wawancara, diskusi masalah, dan
deskripsi masalah tentang DBD dan cara penanggulangannya, Wawancara ini dilakukan di Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Selain itu metode lain yang digunakan
adalah melalui buku – buku refrensi dan sumber – sumber terpercaya lainnya.
3.2.2. Data Yang Digunakan
Data dalam penelitian ini dibagi menjadi 2 dua, yaitu data yang mencatat kejadian kasus DBD per kecamatan di wilayah DKI tahun 2004 – 2005 yang
dikeluarkan oleh Dinkes DKI Jakarta dan data cuaca dari BMG daerah Jakarta pada tahun 2004 – 2005 yang meliputi suhu udara, curah hujan, kelembaban udara
dan penyinaran matahari. Semua data yang digunakan dalam penelitian dibatasi hanya pada wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat.
Untuk data survailens DBD diambil 2 tahun 2004 – 2005 karena data pada tahun 2003 merupakan masa peralihan antara sistem manual dengan sistem
survailans, penerapan metode pengambilan data dengan sistem survailens melibatkan seluruh puskesmas di DKI Jakarta baru efektif pada tahun 2004.
Daerah pemilihan sampel dilakukan didaerah Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat dengan alasan sebagai berikut :
a. Daerah Jakarta Selatan mempunyai 10 kecamatan, secara ekonomi mempunyai penyebaran yang cukup beragam dari strata ekonomi
lemah – strata ekonomi tinggi, dengan demikian di daerah Jakarta selatan penyebaran tingkat pemahaman tentang pemberantasan DBD
pun diasumsikan beragam, dari yang perduli sampai yang tidak perduli b. Daerah Jakarta Pusat mempunyai 8 kecamatan, secara ekonomi juga
mempunyai penyebaran yang cukup beragam, selain itu di daerah Jakarta Pusat merupakan pusat pemerintahan dan perekonomian DKI
Jakarta, dengan asumsi tersebut pola pemberantasan jentik DBD akan lebih intensif dari daerah lainnya.
Data yang digunakan dalam membuat rule adalah sebanyak 97 data untuk Jakarta Selatan dengan rincian 36 untuk kemungkinan DBD dengan kondisi
kuning, 61 untuk DBD kondisi Merah, sedangkan untuk Jakarta Pusat, digunakan data sebanyak 105 data, dengan rincian 32 untuk kemungkinan DBD kuning dan
73 untuk kemungkinan DBD Merah. Sedangkan untuk kondisi Hijau data tersebut tidak terjadi pada tahun 2004-2005, karena dilapangan kondisi daerah yang Hijau
pun tidak terjadi, hal ini disebabkan karena klasifikasi dari Dinkes DKI Jakarta yang memungkin daerah tersebut dimasukkan klasifikasi Hijau, yaitu tidak terjadi
DBD 0{ nol} Kejadian DBD pada daerah tersebut selama 3 minggu berturut – turut.
Sedangkan data cuaca dari dinas BMG digunakan data cuaca untuk daerah Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat dengan parameter yang digunakan
a. Suhu rata – rata dalam 1 minggu b. Curah hujan rata – rata dalam 1 minggu
c. Penyinaran matahari rata – rata dalam 1 minggu d. Kelembaban rata – rata dalam 1 minggu
Semua data cuaca di ambil rata – rata per minggu dengan tujuan untuk menyamakan dengan data pencatatan survailens disusun dalam rekap per minggu
3.2.3. Pengolahan Data