145 lingkungan terhadap penyebaran penyakit DBD mampu mensimulasikan
perubahan-perubahan yang terjadi di Provinsi DKI Jakarta.
5.4. Skenario Rekomendasi Kebijakan
Skenario rekomendasi kebijakan diambil berdasarkan kondisi dari hasil wawancara kepada pakar expert. Mengenai skenario kebijakan didasarkan pada
kemungkinan keadaan yang paling dominan terjadi di masa yang akan datang. Pengoperasian Powersim yang telah di simulasikan untuk mendapatkan nilai
terdapat pada Lampiran 14. Ada 3 skenario yang diusulkan dari kombinasi yang terdapat pada Tabel 42.
Tabel. 42. Skenario rekomendasi kebijakan
No. Skenario Kombinasi
Kondisi Faktor
1. 2.
3. Pertama
Kedua Ketiga
1C2B3B4C5C6C 1C2C3A4B5C6B
1B2B3A4B5B6A Berdasarkan Tabel. 42 dibuat kondisi skenario dan rekomendasi kebijakan
baik skenario 1, skenario 2, dan skenario 3.
A. Skenario 1
Berdasarkan hasil pendapat pakar skenario 1 1C2B3B4C5C6C terjadi pada keadaan dimana 1 partisipasi pengelolaan sanitasi lingkungan meningkat, 2
pengelolaan sarana air dianggap tetap karena peningkatannya tidak begitu signifikan, 3 keadaan kualitas sanitasi lingkungan dalam kondisi tidak terjadi
perubahan, 4 pembentukan tanggungjawab pada masyarakat dalam pengelolaan lingkungan dapat ditingkatkan, 5 ada perbaikan untuk menumbuhkan kesadaran
tentang pentingnya pengelolaan lingkungan di masyarakat, dan 6 untuk pemanfaatan tanaman anti nyamuk semakin bertambah.
Skenario 1 dalam mendukung program pencegahan penyakit DBD adalah dengan melakukan hal-hal berikut:
a. Pemberdayaan masyarakat dalam peningkatan pengetahuan tentang usaha- usaha pencegahan penyakit DBD.
b. Peningkatan peran ibu rumah tangga dengan peningkatan pengetahuan tentang usaha-usaha pencegahan penyakit DBD melalui kader-kader PKK,
petugas PSN maupun petugas sukarelawan lainnya.
146 c. Sosialisasi 3M Menguras, Menutup dan Mengubur berkala.
d. Sosialisasi penggunaan abate dan bahan-bahan alami lainnya dengan fungsi yang sama.
e. Pencanangan kembali kegiatan kerja bakti di lingkup administrasi terkecil desa siaga dan RW siaga.
f. Penyediaan sarana dan prasarana kebersihan lingkungan pada lingkup administrasi terkecil desa siaga dan RW siaga
g. Pengelolaan limbah domestik pada lingkup administrasi terkecil untuk mendukung pengelolaan kebersihan lingkungan dan pengelolaan air bersih.
h. Pendidikan tentang kesehatan lingkungan dan minimalisasi limbah membuang sampah pada tempatnya, penggunaan kantong plastik secara
berulang, membiasakan mengantongi sampah bila tidak ditemukan tempat sampah, penggunaan wadah makanan yang dapat didaur ulang dll sejak dini
mulai dari pendidikan terendah TK. i. Sosialisasi dan penyuluhan menjaga kebersihan rumah sendiri dengan
mengurangi tempat hinggap nyamuk mengurangi menggantung pakaian di dalam rumah, membersihkan rumah secara berkala dll.
j. Pembagian tanaman anti nyamuk gratis secara bergilir atau pun di seluruh wilayah pada setiap rumah dalam satu kawasan yang telah ditentukan.
k. Pengembangan budidaya tanaman anti nyamuk dan pemberian reward bagi pihak yang menggerakan kegiatan pengembangan budidaya tanaman anti
nyamuk untuk pencegahan penyakit DBD. l. Perlu dikembangkan Posyandu Mandiri untuk pengelolaan hidup bersih sehat
sebagai lembaga masyarakat yang dapat membentuk karakter masyarakat. m. Pengembangan Daerah Percontohan Kesehatan Lingkungan untuk dapat
memicu terhadap daerah lainnya.
B. Skenario 2
Berdasarkan hasil pendapat pakar skenario 2 1C2C3A4B5C6B terjadi pada keadaan dimana 1 partisipasi pengelolaan sanitasi lingkungan meningkat, 2
pengelolaan sarana air dianggap meningkat karena meningkatnya bantuan pengelolaan sarana air bersih, 3 keadaan kualitas sanitasi lingkungan dalam
147 kondisi menurun, 4 pembentukan tanggungjawab pada masyarakat dalam
pengelolaan lingkungan cenderung sama, 5 ada perbaikan untuk menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya pengelolaan lingkungan di masyarakat, dan 6 untuk
pemanfaatan tanaman anti nyamuk cenderung tetap. Skenario 2 dalam mendukung program pencegahan penyakit DBD adalah
dengan melakukan hal-hal berikut: a. Pelibatan partisipasi yang diikuti usaha-usaha sosialisasi, kampanye,
pencanangan gerakan-gerakan maupun penyuluhan kepada masyarakat. b. Peningkatan peran ibu rumah tangga dengan peningkatan pengetahuan tentang
usaha-usaha pencegahan penyakit DBD melalui kader-kader PKK, petugas PSN maupun petugas sukarelawan lainnya:
c. Penerapan perundang-undangan yang berisi tentang kegiatan sanitasi lingkungan dengan melibatkan partisipasi masyarakat.
d. Pemberdayaan masyarakat dalam peningkatan pengetahuan tentang usaha- usaha pencegahan penyakit DBD
e. Pembagian tanaman anti nyamuk gratis secara bergilir atau pun di seluruh wilayah pada setiap rumah dalam satu kawasan yang telah ditentukan.
f. Pengembangan budidaya tanaman anti nyamuk dan pemberian reward bagi pihak yang menggerakan kegiatan pengembangan budidaya tanaman anti
nyamuk untuk pencegahan penyakit DBD.
C. Skenario 3
Berdasarkan hasil pendapat pakar skenario 3 1B2B3A4B5B6A terjadi pada keadaan dimana 1 partisipasi pengelolaan sanitasi lingkungan cenderung
tetap, 2 pengelolaan sarana air dianggap tetap karena peningkatannya tidak begitu signifikan, 3 keadaan kualitas sanitasi lingkungan dalam kondisi menurun, 4
pembentukan tanggungjawab pada masyarakat dalam pengelolaan lingkungan sama saja, 5 perbaikan untuk menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya pengelolaan
lingkungan di masyarakat tidak ada perubahan, dan 6 untuk pemanfaatan tanaman anti nyamuk kurang dilakukan karena tidak ada lahan untuk budidaya tanaman anti
nyamuk.
148 Skenario 2 dalam mendukung program pencegahan penyakit DBD adalah
dengan melakukan hal-hal berikut: a. Perlu dikembangkan Posyandu Mandiri untuk pengelolaan hidup bersih sehat
sebagai lembaga masyarakat yang dapat membentuk karakter masyarakat b. Penerapan perundang-undangan yang berisi tentang kegiatan sanitasi
lingkungan dengan melibatkan partisipasi masyarakat. c. Pelibatan partisipasi masyarakat yang diikuti usaha-usaha sosialisasi,
kampanye, pencanangan gerakan-gerakan maupun penyuluhan. d. Pemberdayaan masyarakat dalam peningkatan pengetahuan tentang usaha-
usaha pencegahan penyakit DBD. e. Peningkatan peran ibu rumah tangga dengan peningkatan pengetahuan
tentang usaha-usaha pencegahan penyakit DBD melalui kader-kader PKK, petugas PSN maupun petugas sukarelawan lainnya.
f. Pembagian tanaman anti nyamuk gratis secara bergilir atau pun di seluruh wilayah pada setiap rumah dalam satu kawasan yang telah ditentukan.
g. Pengembangan budidaya tanaman anti nyamuk dan pemberian reward bagi pihak yang menggerakan kegiatan pengembangan budidaya tanaman anti
nyamuk untuk pencegahan penyakit DBD.
5.5. Kebijakan Dalam Pengendalian Kasus DBD 5.5.1. Kebijakan Pengembangan dalam Penegakan Hukum