141
5.3.3. Validitas Model
Pengetahuan ilmiah yang bersifat obyektif harus taat fakta. Validitas atau keabsahan adalah salah satu kriteria penilaian keobyektifan dari suatu pekerjaan
ilmiah. Dalam pekerjaan pemodelan, obyektif itu ditunjukkan dengan sejauh mana model dapat menirukan fakta. Istilah menirukan bukan berarti sama, tetapi adalah
serupa. Validasi model adalah usaha menyimpulkan apakah model dari sistem yang dibangun merupakan perwakilan yang sah dari realitas yang dikaji sehingga dapat
menghasilkan kesimpulan yang meyakinkan Eriyatno, 2003. Proses validasi bertujuan untuk menilai keobyektifan dari suatu pekerjaan ilmiah, karena
pengetahuan ilmiah yang bersifat obyektif harus taat fakta. Dalam dunia nyata, fakta adalah kejadian yang teramati. Rangkaian hasil pengamatan tersebut dapat
bersifat terukur yang disusun menjadi data kuantitatif atau statistik dan bersifat tak terukur yang disusun menjadi data kualitatif atau informasi aktual. Dalam
pemodelan, hasil simulasi adalah perilaku variabel yang diinteraksikan dengan bantuan komputer. Tampilan perilaku variabel tersebut dapat bersifat terukur yang
disusun menjadi data simulasi dan bersifat tidak terukur yang disusun menjadi pola simulasi. Keserupaan tidak berarti harus sama dunia model dengan dunia nyata
ditunjukkan dengan sejauh mana data simulasi dan pola simulasi dapat menirukan data statistik dan informasi aktual. Proses melihat keserupaan seperti ini disebut
validasi output atau kinerja model. Metode berpikir sistem, pada dasarnya menganjurkan penstrukturan atas
dasar interdisiplin yang bersifat sistemik dengan ciri menyeluruh holistic dan terpadu integrated. Proses validasi pada model terdapat 2 tahap, yaitu validasi
struktur model dan validasi perilaku model.
1. Validasi Struktur Model
Validasi struktur model merupakan proses validasi utama dalam berpikir sistem. Pada proses ini bertujuan untuk melihat sejauh mana keserupaan struktur
model mendekati struktur nyata, yang berkaitan dengan batasan sistem, variabel- variabel pembentuk sistem, dan asumsi mengenai interaksi yang terjadi dalam
sistem. Validasi struktur dilakukan dengan 2 bentuk pengujian, yaitu; uji kesesuaian struktur dan uji kestabilan struktur Forrester, 1968. Untuk melakukan
142 perancangan dan justifikasi seorang pembuat model dituntut untuk mengumpulkan
informasi sebanyak mungkin atas sistem yang menjadi obyek penelitian. Informasi ini dapat berupa pengalaman dan pengetahuan dari orang yang memahami
mekanisme kerja pada sistem atau berasal dari studi literatur.
a. Uji KonstruksiKesesuaian Struktur