56 Peran curah hujan dengan kejadian kasus DBD berdasarkan hasil penelitian
Gubler 1979 di Asia Tenggara menunjukkan hubungan yang kuat r = 0,95 dengan kejadian kasus DBD. Puncak transmisi terjadi pada periode intensitas hujan
dan suhu tinggi, karena adanya peningkatan water spot titik air. Penelitian Gagnon 2001 menyebutkan telah terjadi anomali curah hujan curah hujan rata-
rata rendah karena pengaruh El Nino sehingga pada tahun 1994 – 1998 terjadi anomali iklim dan peningkatan kejadian kasus DBD di Indonesia.
a.1 Pemantauan Jentik Nyamuk
Dari data yang terdapat pada pada Tabel. 6 tentang keberadaan jentik pada tempat penampungan air TPA, berdasarkan hasil pemantauan jentik pada 285
rumah yang diperiksa diketahui bahwa sebanyak 153 TPA yang tidak tertutup terdapat 43 TPA yang ditemukan jentik atau sekitar 28,1 . Dari TPA yang
ditemukan jentik, Jakarta Timur merupakan wilayah yang terbanyak ditemukan jentik yaitu 32,5 sedangkan yang terendah Jakarta Pusat yaitu 9,5 .
Tabel 6. Keberadaan jentik pada tempat penampungan air TPA
Tempat Penampungan Air TPA +
ada jentik No Wilayah
Jumlah Rumah
yang diperiksa
Tertutup Tidak
Tertutup Jumlah
1 Jakarta Utara
50 32
18 5
11,6 2 Jakarta
Pusat 50
38 12
4 9,5
3 Jakarta Barat
60 22
38 11
25,5 4 Jakarta
Timur 65
16 49
14 32,5
5 Jakarta Selatan
60 24
36 9
20.9 Total 285 132
153 43
100
Sementara itu dari hasil pemantauan terhadap tingkat perilaku hidup bersih dan sehat diketahui bahwa sebagian besar perilaku masyarakat terhadap pola hidup
bersih dan sehat cukup baik, yaitu: sekitar 53 dan hanya terdapat sekitar 29 masyarakat yang dinilai kurang baik. Jumlah persentase masyarakat yang dinilai
memiliki pola perilaku hidup bersih dan sehat yang baik hanya terdapat sekitar 18, seperti terdapat pada Gambar 16. tentang distribusi tingkat perilaku hidup
57 bersih dan sehat. Sedangkan pada Tabel. 7 dijelaskan korelasi TPA positif
ditemukan jentik dengan tingkat perilaku hidup bersih dan sehat.
Tingkat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Baik Kurang Baik
18 29
Cukup Baik 53
Gambar 16. Distribusi tingkat perilaku hidup bersih dan sehat
Tabel 7. Analisis TPA positif ditemukan jentik dengan tingkat
perilaku hidup bersih dan sehat.
Test Value = 0 t
df Sig. 2-
tailed Mean
Difference 95 Confidence
Interval of the Difference
Lower Upper
TPA positif Ditemukan Jentik
4.623 4
.010 8.600
3.44 13.76
Tingkat Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat 6.000
4 .004
1.200 .64
1.76
Dari hasil analisis yang terdapat pada Tabel 7 diketahui bahwa terdapat korelasi yang nyata antara keberadaan jentik pada TPA dengan tingkat perilaku
hidup bersih dan sehat, dengan nilai p α, p = 0,004. Hal ini menunjukkan bahwa
untuk studi kasus penyakit DBD di Provinsi DKI Jakarta, keberadaan jentik nyamuk di beberapa lokasi pemantauan sebagian besar sangat dipengaruhi oleh
faktor perilaku masyarakat sekitar yang kurang bersih dan sehat sehingga memungkinkan munculnya tempat-tempat ideal bagi nyamuk untuk berkembang
biak. Sementara itu tingkat curah hujan di DKI Jakarta ternyata memiliki korelasi
58 yang nyata terhadap munculnya kejadian kasus dengan ditemukannya jentik-
nyamuk di tempat yang dilakukan pemantauan. Hal ini menunjukkan bahwa pola perilaku masyarakat yang kurang memperhatikan kebersihan dan kesehatan akan
berdampak buruk terhadap peningkatan terjadinya kasus DBD di Provinsi DKI Jakarta terutama ketika Provinsi DKI Jakarta dalam kondisi musim penghujan.
Dalam upaya pencegahan berbasis lingkungan terhadap penyebaran penyakit DBD di Provinsi DKI Jakarta perlu dilakukan kegiatan sanitasi lingkungan yang
rutin oleh berbagai pihak, baik pemerintah, masyarakat dan lembaga-lembaga terkait guna mengatasi meningkatnya kasus penyakit DBD di DKI Jakarta terutama
di musim penghujan. Kegiatan-kegiatan tersebut sangat diperlukan agar diperoleh manfaat jangka pendek berupa semakin terbatasnya penyebaran penyakit DBD di
Provinsi DKI Jakarta. Disamping itu perlu diupayakan pencegahan-pencegahan bersifat jangka panjang berupa penyuluhan kesehatan atau bahkan penegakan
hukum Law Enforcement untuk mencegah terjadinya wabah DBD di masa-masa akan datang di Provinsi DKI Jakarta.
b. Suhu