RBg Reglement Buitengewesten, Staatsblad 1927 No. 227 KUHAP dan KUHD

juga, yang memberikan putusan yang mengikat bagi semua pihak yang bertujuan mencegah eigenrichting menghakimi sendiri. 13 B. SUMBER-SUMBER HUKUM ACARA PERDATA Berdasarkan ketentuan pasal 5 ayat 1 dan pasal 6 UU No. 1 tahun 1951 tentang tindakan sementara untuk menyelenggarakan kesatuan susunan, kekuasaan dan acara peradilan sipil, maka sumber dasar penerapan Hukum Acara Perdata dalam praktik peradilan adalah: 14 1. HIR het Herzine Indonesisch ReglementReglemen Indonesia Baru Stb. 1848 No.16, Stb.1941 No. 44 Yaitu reglemen tentang tugas kepolisian, mengadili perkara perdata dan penuntutan perkara pidana golongan Bumi Putera dan Timur Asing di Jawa dan Madura. Pemberlakuan UU No.8 tahun 1981 tentang KUHAP maka sebagian ketentuan HIR khusus untuk Acara Pidana dicabut, sedangkan ketentuan HIR untuk Acara Perdata masih berlaku yaitu dalam Bab IX “Perihal Mengadili Perkara Dalam Perkara Perdata yang Diperiksa oleh Pengadilan Negeri” yang terdiri dari:  Bagian Pertama, tentang pemeriksaan perkara dalam persidangan dari pasal 115-161.  Bagian Kedua, tentang bukti mulai pasal 162-177.  Bagian ketiga, tentang musyawarah dan putusan mulai pasal 178-187.  Bagian Keempat, tentang banding mulai pasal 188-194.  Bagian kelima, tentang menjalankan putusan mulai pasal 195-224.  Bagian keenam, tentang hal-hal yang menjadi perkara istimewa mulai pasal 225-236.  Bagian ketujuh, tentang izin berpekara tanpa ongkos perkara mulai pasal 237-245. HIR hanya diberlakukan untuk daerah Jawa dan Madura seperti tertera dalam Surat Edaran Mahkamah Agung RI No.191964 dan putusan Mahkamah Agung RI No.1099 KSip1972.

2. RBg Reglement Buitengewesten, Staatsblad 1927 No. 227

15 Diterapkan untuk wilayah luar Jawa dan Madura. Pada bab II RBg bagian Hukum Acara Perdata terdiri dari 7 titel I,II,III,VI, dan VII tidak digunakan lagi karena ada beberapa pengadilan yang sudah dihapus, sehingga hanya title IV dan V yang berlaku yaitu: 13 Ibid, hlm. 4 14 Lilik Mulyadi, Hukum Acara Perdata Menurut Teory dan Praktik Peradilan Indonesia, Jakarta: Djambatan, 2005, hlm. 10. 15 Ibid.,hlm. 11. 6  Bagian pertama, tentang pemeriksaan perkara dalam persidangan dari pasal 142-188.  Bagian kedua, tentang musyawarah dan putusan mulai pasal 189-198.  Bagian ketiga, tentang banding mulai pasal 199-205.  Bagian keempat, tentang menjalankan putusan mulai pasal 106-258.  Bagian kelima, tentang beberapa hal mengadili perkara istimewa mulai pasal 259-272  Bagian keenam, tentang izin berperkara tanpa ongkos perkara ulai pasa 273-281.  Bagian ketujuh, tentang bukti mulai pasal 282-314. 16 3. Rv Reglement op de burgerlijke rechtsvordering voorderaden van Justitie opa Java en het hoogerechtshof van indonesie, alsmede voor de residentiegerechten op Java en Madura atau Reglement Hukum Acara Perdata untuk golongan Eropa. Rv adalah reglament yang berisi ketentuan hukum acara perdata yang berlaku khusus bagi golongan Eropa dan orang yang dipersamakan dengan mereka. Menurut Prof. Dr. R. Supomo S.H dihapusnya Raad van Justitie dan Hoogerechtshof maka Rv tidak berlaku dan hanya HIR dan Rbg saja yang berlaku. Tapi dalam praktik peradilan Pengadilan Negeri dan pengadilan Tinggi serta Mahkamah Agung RI tetap digunakan dan dipertahankan.

4. KUHAP dan KUHD

Hukum acara perdata pada KUHP terdapat khusus didalam buku I dan IV pasal 1865- 1993. Sedangkan dalam KUHD tedapat dalam pasal 7,8,9,22,23,32,255,258,272,273,274 dan 275. Hukum acara perdata juga diatur dalam aturan Kepailitan dan reglament tentang organisasi kehakiman STB.1847 No.23 yang merupakan sumber dasar penerapan hukum acara perdata dalam praktek peradilan.

5. Undang-undang