Pemeriksaan Setempat Keterangan Ahli

 Bukti yang sudah ada baru bernilai bukti permulaan  Para pihak yang berperkara sudah tidak mampu lagi menambah alat bukti yang ada dengan alat bukti yang lain  Sumpah dibebankn atas perintah hakim dan diucapkan didepan sidang majelis hakim secara person. 2. Syarat materil sumpah pelengkap;  Isi lafadz sumpah harus mengenai perbuatan yang dilakukan sendiri oleh pihak yang beperkara atau yang berperkara atau yang mengucapkan sumpah tersebut.  Isi sumpah harus berkaitan langsung dengan pokok perkara dan tidak bertentangan dengan agama, moral dan kesusilaan. b. Sumpah Pemutus Sumpah pemutus atau juga sering disebut dengan sumpah yang menenukan diatur dalam pasal 156 HIR, pasal 183 RBg dan pasal 1930 KUH Perdata. Dalam pasal-pasal ini dikemukakan bahwa jika tidak ada sesuatu keterangan untuk menguatkan gugatan atau jawaban atas gugatan itu, maka salah satu pihak dapat meminta pihak lain bersumpah dimuka hakim.jadi sumpah pemutus ini dapat dibebankan kepada salah satu pihak walaupun sama sekali tidak ada bukti, pembebanan tersebut atas permohonan salah satu pihak yang berperkara. Tujuan dari pelaksanaan sumpah pemutus adalah untuk menyelesaikan perkara. Oleh karena itu, pihak yang telah mengucapkan sumpah tidak boleh lagi diperintahkan memberikan bukti-bukti lagi untuk membenarkan apa yang dinyatakan dengan sumpahnya itu. 63

3. Pemeriksaan Setempat

Pemeriksaan setempat diatur dalam Pasal 153 HIRPasal 180 RBg yang menetukan demikian: 1. Jika dianggap perlu dan berguna, ketua dapat mengangkat seorang atau dua orang komisaris pada pengadilan itu, yang dengan bantan panitera akan memeriksa sesuatu keadaan setempat, sehingga menjadi keterangan. 2. Tentang pekerjaan dan hasilnya dibuat oleh panitera surat berita acara atau relas yang ditandatangani oleh komisaris dan panitera tersebut. 3. RBg: Jika tempat yang akan diperiksa itu terletak diluar daerah hukum tempat kedudukan pengadilan itu, ketua dapat minta kepada pemerintah setempat supaya melakukan atau 63 Ibid,. hlm.267 36 menyuruh melakuakn pemeriksaan itu dan mengirimkan dengan selekas-lekasnya berita acara pemeriksaan tersebut. Dalam praktek pemeriksaan setempat dilakukan sendiri oleh hakim ketua sidang, hakim- hakim anggota jika majelis, dan panitera pengganti, serta dihadiri oleh pihak-pihak yang berperkara. Pemeriksaan setempat pada hakikatnya tidak lain daripada pemeriksaan perkara dalam persidangan, hanya saja persidangan itu berlangsung diluar gedung dan tempat kedudukan penagdilan, tetapi masih didalam wilayah hukum pengadilan yang bersangkutan. 64

4. Keterangan Ahli

Keterangan ahli diatur dalam Pasal 154 HIRPasal 181 RBg yang menentukan bahwa jika menurut pertimbangan pengadilan suatu perkara dapat menjadi lebih jelas kalau dimintakan keterangan ahli, atas permintaan pihak yang berperkara atau karena jabatan, pengadilan dapat mengangkat seorang ahli untuk dimintakan pendapatnya mengenai sesuatu hal pada perkara yang sedang diperiksa. Pendapat ahli dikuatkan dengan sumpah, maksudnya tidak lain agar pendapat tersebut disampaikan seobjektif mungkin. Namun, hakim tidak mewajibkan untuk menuruti pendapat ahli jika pendapat ahli itu berlawanan dengan keyakinannya. H. PUTUSAN PENGADILAN DALAM PERKARA PERDATA Setelah pemeriksaan perkara selesai dan oleh pihak-pihak yang berperkara sudah tidak ada lagi yang ingin dikemukakan maka hakim akan menjatuhkan putusan terhadap perkara itu. Putusan pengadilan adalah pernyataan hakim yang diucapkan pada sidang pengadilan yang terbuka untuk menyelesaikan atau mengakhiri perkara perdata. 65 Perlu diketahui, bahwa putusan disini adalah putusan peradilan tingkat pertama. 66

1. Asas Putusan